Pernahkah Anda mengalami sensasi mual tetapi tidak ada yang dimuntahkan? Dalam dunia medis, kondisi mual tapi tidak bisa muntah disebut dengan dry heaving.
Lantas, apa penyebab mual tapi tidak muntah dan bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya berikut ini.
Mual tapi tidak muntah, apakah normal?
Rasa mual ingin muntah tapi tidak ada yang dikeluarkan merupakan hal yang normal terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan dry heaving.
Saat mengalami dry heaving, otot-otot diafragma dan dinding perut berkontraksi, saluran napas menutup, paru-paru mengembang, dan tubuh mempersiapkan diri untuk mengeluarkan isi lambung melalui kerongkongan
Namun, tidak ada zat apapun yang bisa dikeluarkan. Kondisi ini biasanya menandakan adanya masalah pada sistem pencernaan Anda.
Selain sensasi ingin muntah, kondisi ini juga sering disertai dengan rasa kering di mulut dan tenggorokan. Penderita juga seringkali berkeringat, denyut nadi meningkat, dan terkadang pusing.
Gejala lainnya yakni merasa gelisah, rasa tidak enak di mulut, kehilangan nafsu makan, batuk, tersedak, dan sakit perut.
Penyebab mual tapi tidak muntah
Beberapa kondisi bisa memicu sensasi ingin muntah, tetapi tidak ada yang dimuntahkan antara lain:
1. Penyakit asam lambung
Salah satu penyebab sensasi mual tapi tidak muntah yang umum terjadi adalah karena masalah asam lambung atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
GERD dapat menyebabkan makanan beserta cairan asam lambung bergerak kembali ke kerongkongan.
Pada sebagian orang, kondisi ini bisa memicu sensasi ingin muntah, tapi tidak benar-benar muntah.
Selain dry heaving, GERD juga dapat disertai gejala lainnya, seperti sensasi perih di dada, nyeri pada ulu hati (heartburn), atau sulit menean.
2. Olahraga intensitas tinggi
Penyebab mual tapi tidak bisa muntah selanjutnya adalah karena Anda berolahraga dengan intensitas tinggi setelah makan.
Hal ini karena olahraga berat dengan perut yang penuh dapat memengaruhi aliran darah yang seharusnya mendukung proses pencernaan menjadi terfokus pada otot-otot tubuh yang aktif.
Akibatnya, proses pencernaan dapat terganggu dan menyebabkan perut terasa tidak nyaman serta muncul perasaan ingin muntah.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makan besar sebelum olahraga, atau tunggu setidaknya dua jam setelah makan besar untuk mulai beraktivitas fisik.
3. Sedang hamil
Banyak wanita hamil di awal masa kehamilan mengalami mual tanpa disertai muntah yang umumnya dikenal dengan istilah morning sickness.
Mengutip NIH, kondisi ini biasanya dimulai pada 4 – 9 minggu kehamilan dan mencapai puncaknya pada 7 – 12 minggu masa kehamilan.
Morning sickness disebabkan oleh perubahan hormon, terutama peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
Perubahan hormon ini dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan perut terasa tidak nyaman, sehingga menimbulkan sensasi mual yang tidak selalu berujung pada muntah.
Selain itu, wanita hamil cenderung sensitif terhadap bau-bauan, sehingga ketika mencium aroma yang tidak mengenakkan bisa membuat mual dan merasa mau muntah.
4. Stres atau cemas
Stres atau cemas juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda mau muntah tetapi tidak keluar zat atau cairan apapun.
Ketika Anda sedang merasa cemas atau stres, tubuh akan secara otomatis melepaskan banyak hormon untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi penyebab stres.
Proses ini merupakan bagian dari mekanisme alami tubuh yang dikenal dengan istilah fight or flight response.
Reaksi ini dapat memengaruhi berbagai sistem organ tubuh, termasuk sistem pencernaan. Akibatnya, seseorang dapat mengalami gejala seperti mual atau tidak nyaman di perut.
5. Infeksi bakteri atau virus
Tidak hanya karena mengalami stress atau cemas, perasaan mual tapi tidak muntah juga bisa dipicu karena infeksi bakteri atau virus yang masuk ke tubuh.
Hal ini disebutkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Science.
Menurut penelitian tersebut, bakteri, virus atau racun yang masuk ke dalam saluran pencernaan dapat memicu reaksi di otak yang menyebabkan mual atau keinginan untuk muntah.
6. Efek samping obat-obatan
Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Akan tetapi, beberapa jenis obat-obatan justru dapat memiliki efek samping berupa rasa mual.
Mengutip Harvard Health, jenis obat-obatan yang umumnya menyebabkan mual antara lain antibiotik, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), serat obat tekanan darah, seperti nifedical atau procardia.
Sebagai contoh, konsumsi obat NSAID dapat menyebabkan GERD atau naiknya asam lambung ke kerongkongan yang bisa memicu rasa mual tapi tidak muntah.
7. Mengonsumsi alkohol berlebihan
Selain efek samping obat-obatan, minum alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan ingin muntah tapi tidak bisa.
Minum alkohol dapat menyebabkan iritasi pada dinding saluran pencernaan dan usus, memperlambat proses pencernaan, serta menyebabkan akumulasi lemak di hati.
Semua proses tersebut dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman yang kemudian berujung pada sensasi mual tapi tidak muntah.
Cara mengatasi mual tapi tidak muntah
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mual tapi tidak muntah.
- Menghindari konsumsi alkohol, kopi, coklat, serta makanan pedas yang berlebihan karena bisa memicu maag.
- Memakan makanan nasi, roti, atau biskuit yang mudah dicerna jika Anda merasa mual.
- Beristirahat jika Anda mulai merasa mual setelah berolahraga.
- Tidak berbaring dengan perut penuh yang bisa mempermudah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
- Mengonsumsi pisang sebagai pengganti makanan berat untuk camilan sebelum olahraga.
- Mengonsumsi sup ayam dan makanan berkaldu lainnya untuk mengurangi gejala mual.
Sensasi mual tapi tidak bisa muntah biasanya hanya berlangsung sementara dan dapat membaik dengan sendirinya.
Namun, jika gejala yang Anda alami telah berlangsung lama dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter untuk menentukan penyebabnya.
Kesimpulan
- Mual tapi tidak muntah merupakan kondisi yang normal terjadi serta dapat dialami oleh siapa saja.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti GERD, olahraga intensitas tinggi, sedang hamil, stres atau cemas, efek samping obat-obatan, infeksi, hingga konsumsi alkohol berlebihan.
- Untuk mengatasinya, konsumsilah makanan yang mudah dicerna, tidak berbalik saat perut penuh, serta menghindari makanan pemicu maag, seperti kopi atau makanan pedas.
[embed-health-tool-bmr]