Hernia diafragmatik bisa disebabkan karena kelainan bawaan (genetik) atau akibat dari trauma fisik seperti kecelakaan lalu lintas, pukulan benda tumpul, atau tembakan.
Dalam kasus kelainan bawaan, kondisi ini sangat membahayakan nyawa karena menyebabkan paru-paru, jantung, ginjal, dan sistem pencernaan bayi tidak berkembang dengan baik.
Hernia diafragmatik juga dapat disebabkan oleh komplikasi kerusakan diafragma setelah operasi di bagian perut atau dada
4. Kelumpuhan diafragma

Otot diafragma dapat lumpuh sebagian atau seluruhnya. Kelumpuhan ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada saraf yang mengatur otot-otot pernapasan, termasuk otot diafragma.
Ketika hanya satu sisi otot saja yang lumpuh, maka proses pernapasan akan terhambat sehingga dapat membuat penderitanya mengalami gagal napas.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Kerusakan saraf frenik karena operasi bypass jantung, operasi esofagus, dan lain-lain
- Cedera yang mengenai rongga dada atau saraf tulang tulang belakang
- Memiliki riwayat penyakit neuropati diabetik, sindrom Guillain-Barre, dan distrofi otot
- Terkena infeksi virus/bakteri seperti HIV, polio, dan penyakit Lyme
Berbagai gangguan pada otot pernapasan sebenarnya bisa didiagnosis sejak dini. Beberapa gejala paling khas yang mengarah pada gangguan diafragma adalah sesak napas yang disertai dengan mual atau muntah.
Namun karena sesak napas bisa menjadi tanda dari banyak gejala penyakit lainnya, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda mengalami gangguan ketika bernapas. Konsultasi ke dokter adalah satu-satunya cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencari tahu penyebab dan cara mengobatinya.
Bagaimana cara menjaga kesehatan diafragma?

Diafragma adalah salah satu organ tubuh yang berperan mendukung proses pernapasan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan organ satu ini agar terhindar dari kerusakan yang dapat mengganggu fungsinya.
Ada langkah-langkah mudah yang bisa Anda lakukan rutin mulai hari ini untuk menjaga kesehatan diafragma, di antaranya:
- Hindari makan makanan yang pedas, asam, dan berlemak tinggi karena semuanya dapat memicu heartburn dan kenaikan asam lambung.
- Hindari langsung makan dalam porsi yang banyak. Upayakan untuk makan dalam porsi makan yang sedikit namun sering.
- Selalu lakukan pemanasan sebelum dan pendinginan setelah berolahraga agar otot Anda tidak kaku.
- Ketahui batas toleransi tubuh Anda ketika berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Jangan pernah memaksakan diri untuk melanjutkan aktivitas fisik yang sebenarnya di luar batas kemampuan tubuh Anda.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan latihan pernapasan perut. Sama dengan otot-otot di bagian tubuh lainnya, otot pernapasan ini juga harus sering dilatih dengan latihan khusus agar tidak tegang dan kaku. Anda bisa mencoba belajar melakukan pernapasan perut.
Pernapasan perut membantu paru-paru Anda berkembang lebih besar, sehingga dapat memasok udara lebih banyak. Selain memperkuat otot diafragma, pernapasan perut juga dapat membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.