Mual yang dialami pada awal kehamilan umumnya disebabkan oleh indera penciuman yang menjadi lebih sensitif terhadap bau-bauan tertentu, misalnya bau wewangian yang menyengat ataupun asap rokok. Makanan dengan aroma tertentu yang biasa dikonsumsi pun juga bisa membuat Anda mual, terutama yang beraroma tajam seperti telur dan bawang. Mual saat hamil tidak berhubungan dengan terlambat makan atau pola makan yang tidak teratur.
Penyebab mual saat hamil yang perlu diperiksakan ke dokter
Mual saat hamil perlu diperiksakan ke dokter jika mual dan muntah terjadi terus-terusan dan terbilang parah. Mual atau morning sickness yang parah disebut juga dengan hiperemesis gravidarum. Pada hiperemesis gravidarum, ibu hamil memiliki kadar hCG yang lebih tinggi dibandingkan ibu hamil pada umumnya.
Hiperemesis gravidarum bisa berkurang gejalanya seiring dengan pertambahan usia kehamilan Anda, biasanya sekitar usia kehamilan 20 minggu, atau bahkan bisa berlangsung lebih lama. Pada hiperemesis gravidarum, ibu hamil bisa mual dalam waktu yang lama dan muntah berkali-kali dalam sehari, bahkan sampai mengganggu makan dan minumnya.
Mual dan muntah yang sangat parah bisa menyebabkan ibu hamil mengalami dehidrasi, gangguan metabolisme (kadar elektrolit dan keton dalam tubuh menjadi tidak normal), dan penurunan berat badan yang cepat. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum perlu penanganan medis, tidak seperti morning sickness.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar