5. Tubuh kekurangan asupan cairan
Selama berolahraga, Anda akan mendapatkan banyak keringat yang berguna untuk membantu mendinginkan suhu tubuh yang meningkat. Kadar cairan dan elektrolit yang berkurang selama olahraga dapat menyebabkan mual, yang berkaitan dengan tubuh yang mengalami dehidrasi.
Sebuah studi dari Gastroenterology Review menemukan bahwa pelari pria berusia 21 tahun mengalami mual dan muntah dari olahraga, serta menemukan kondisi ini berkaitan dengan dehidrasi. Dehidrasi yang membuat kondisi tubuh kekurangan cairan yang dikombinasikan dengan aktivitas olahraga bisa membuat Anda mual.
Namun sebaliknya juga, overhidrasi atau terlalu banyak minum selama berolahraga juga bisa menimbulkan sakit perut. Minum terlalu banyak akan mengisi rongga perut dan menyebabkan perasaan kembung yang memicu mual, bahkan hingga muntah.
Apa yang harus dilakukan jika merasa mual setelah olahraga?
Jangan khawatir apabila Anda merasakan mual setelah berolahraga. Beberapa cara yang para pakar sarankan untuk Anda guna mengurangi sensasi mual seperti berikut ini.
- Apabila kondisi ini sering Anda alami setelah selesai olahraga, sebaiknya kurangi intensitas olahraga Anda secara perlahan. Anda juga bisa mengganti rutinitas olahraga lain yang lebih ringan dari sebelumnya.
- Menghentikan aktivitas olahraga secara tiba-tiba bisa memicu keinginan untuk mual. Jangan langsung berhenti olahraga, tapi sebagai gantinya Anda bisa mulai dengan berjalan perlahan dengan intensitas yang semakin lambat, sampai Anda merasa nyaman untuk benar-benar berhenti.
- Cobalah untuk berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada perut. Posisi ini berfungsi untuk membantu mengarahkan darah kembali ke jantung dan sistem pencernaan Anda.
- Konsumsi cairan yang cukup selama olahraga. Pasalnya, cairan mampu mempercepat pencernaan karbohidrat, yang pada akhirnya akan mengosongkan lambung untuk membantu meringankan gejala mual.
Nah, apabila sensasi mual setelah olahraga terjadi dalam frekuensi yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini ke dokter Anda. Dokter akan mendiagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat dengan kondisi kesehatan Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar