Rasa gatal pada anus tentu tidak nyaman dan mungkin memalukan bagi kebanyakan orang. Sensasi tersebut bahkan bisa bertambah parah sehingga Anda merasa perlu menggaruk berkali-kali. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab anus gatal?
Beragam penyebab anus gatal
Ada berbagai macam kondisi yang dapat menyebabkan rasa gatal pada anus. Hal ini mulai dari iritasi hingga gangguan kesehatan yang cukup serius.
1. Tidak menjaga kebersihan saat BAB
Anus merupakan lubang tempat keluarnya feses dari dalam tubuh. Feses terdiri dari ampas makanan, bakteri, dan berbagai macam zat sisa pencernaan.
Jika tidak membersihkan pantat dengan baik setelah buang air besar, kotoran bisa menempel pada anus dan sekitarnya. Kotoran yang dibiarkan menempel di anus bisa menimbulkan gatal.
Saat Anda terus menggaruk bagian pantat yang gatal, lama-kelamaan anus bisa mengalami iritasi. Kondisi ini dapat menjadi penyebab rasa gatal di anus semakin parah.
2. Iritasi kulit akibat penyakit atau produk pembersih
Penyebab paling umum dari rasa gatal pada anus adalah iritasi. Pemicunya bisa berasal dari gangguan pada sistem pencernaan, seperti sembelit dan diare kronis.
Iritasi pada area sekitar anus juga bisa disebabkan penyakit kulit yang menyerang seluruh tubuh, termasuk kudis (scabies) dan psoriasis.
Anda juga harus cermat saat memilih produk pembersih tubuh. Sabun, bedak, semprotan parfum, dan tisu basah juga bisa menyebabkan iritasi pada anus.
3. Asupan makanan dan minuman
Makanan dan minuman yang Anda konsumsi berpengaruh terhadap kondisi feses dan anus.
Minum kopi yang dapat melonggarkan otot anus sehingga feses lebih mudah keluar. Alhasil, feses lebih mudah menempel pada anus dan menyebabkan gatal.
Pola makan Anda juga menjadi penyebab anus gatal karena memicu iritasi pada area tersebut. Makanan dan minuman yang perlu dibatasi saat anus terasa gatal, antara lain:
- buah-buahan sitrus, seperti jeruk dan lemon,
- makanan pedas, saus, sambal, bubuk cabai, dan sejenisnya,
- cokelat,
- kacang-kacangan,
- susu dan produknya,
- teh, serta
- minuman berenergi, soda, dan bir.
4. Efek samping antibiotik
Antibiotik bekerja membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, ini berarti bakteri bermanfaat yang terdapat pada anus bisa ikut mati.
Akibatnya, keseimbangan jumlah bakteri anus terganggu. Hal ini tentu membuat bagian sekitar anus lebih rentan terserang mikroba lain.
Jenis antibiotik seperti tetracycline dan erythromycin umumnya berpotensi menjadi penyebab anus gatal. Obat ini bekerja dengan membasmi seluruh bakteri, baik yang merugikan maupun bermanfaat bagi kesehatan.
5. Ambeien
Ambeien atau wasir ditandai dengan pembengkakan pembuluh darah vena pada rektum dan anus. Kondisi ini bisa menyebabkan reaksi peradangan dan timbulnya rasa gatal.
Umumnya, gangguan pencernaan ini terkait dengan kebiasaan terlalu sering mengejan atau terlalu lama saat buang air besar.
Sejumlah gejala ambeien yang bisa Anda rasakan, meliputi kemunculan benjolan dekat anus, rasa gatal, hingga nyeri atau sensasi terbakar, terutama saat duduk.
6. Fisura ani
Robekan atau luka kecil pada mukosa atau jaringan tipis dan lembap yang melapisi anus dalam istilah medis dikenal sebagai fisura ani.
Anus bisa mengalami luka robek akibat sering mengejan saat BAB, feses keras dan besar, diare kronis, dan penyakit Crohn.
Luka robek inilah yang menjadi penyebab anus gatal. Kondisi ini juga dapat menunjukkan gejala seperti anus berdarah dan nyeri saat buang air besar.
7. Fistula ani
Fistula ani adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terbentuknya saluran kecil antara ujung usus besar dan kulit pada area sekitar anus.
Saluran tersebut biasanya terbentuk akibat infeksi pada kelenjar anus sehingga memicu rasa perih dan gatal pada anus.
Trauma, penyakit Crohn, hingga kanker dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami infeksi yang berujung pada kemunculan fistula di anus.
8. Infeksi
Anus gatal bisa menandakan adanya infeksi di sekitar anus atau organ intim, apalagi jika muncul gejala seperti bengkak di sekitar bagian yang gatal.
Infeksi bakteri, jamur, ataupun ragi pada anus dan bagian di sekitarnya dapat menyebabkan peradangan, ruam kemerahan, dan rasa gatal pada anus.
Di samping itu, infeksi menular seksual dari bakteri dan virus, seperti herpes genital, gonore, dan klamidia bisa menjadi penyebab anus gatal.
9. Kutil kelamin
Penyebab anus gatal juga dapat berasal dari gangguan berupa kutil kelamin atau dalam istilah medis disebut sebagai kondiloma akuminata.
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus), yaitu virus HPV tipe 6 dan 11.
Infeksi virus HPV menimbulkan gejala khas berupa rasa gatal. Hal ini juga ditandai dengan pertumbuhan kutil pada paha atas, penis, vagina, dan sekitar anus.
10. Cacingan
Cacingan punya gejala khusus berupa rasa gatal pada anus. Umumnya, jenis cacing yang memicu kondisi ini adalah cacing kremi atau Enterobius vermicularis.
Infeksi cacing kremi terjadi saat Anda memakan telur cacing dari makanan yang terkontaminasi atau benda-benda lain, seperti seprai, mainan, dan kotak pasir.
Rasa gatal sering terjadi malam hari saat cacing betina bertelur di sekitar anus. Cacingan bisa ditandai dengan kemunculan cacing pada pakaian dalam atau saat buang air besar.
11. Gangguan kesehatan lainnya
Selain dari penyebab anus gatal di atas, ada sejumlah gangguan kesehatan lain yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini, termasuk:
- diabetes tipe 2,
- leukemia,
- limfoma,
- gagal ginjal,
- penyakit hati,
- hipertiroidisme,
- anemia, hingga
- kecemasan dan stres.
Catatan akhir
Rasa gatal anus umumnya akan hilang dalam waktu singkat. Namun, Anda lebih baik berkonsultasi dengan dokter bila rasa gatal tak kunjung hilang atau disertai gejala lain. Kondisi ini biasanya bisa diatasi dokter umum. Namun pada kasus tertentu, dokter spesialis dapat melakukan pemeriksaan lanjutan. [embed-health-tool-bmr]