Proses eksisi rektum
Persiapan sebelum prosedur
Dokter akan menentukan apakah Anda perlu menjalani pembedahan melalui beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan ini mungkin mencakup rontgen saluran pencernaan bawah, kolonoskopi, dan pemeriksaan MRI.
Sebelum menjalani prosedur, Anda akan diminta mengikuti pola makan khusus selama beberapa hari agar organ usus besar bersih dari kotoran. Anda boleh minum cairan pada satu hari sebelum prosedur, lalu harus berpuasa penuh mulai tengah malam.
Prosedur eksisi rektum
Dokter mungkin melakukan prosedur tambahan untuk mengosongkan usus. Selain itu, dokter mungkin juga memberikan antibiotik untuk mengurangi populasi bakteri dalam usus dan mencegah infeksi setelah operasi.
Begitu semua persiapan telah selesai, dokter anestesi akan membius Anda. Kemudian, dokter bedah membersihkan area sayatan dengan cairan antiseptik.
Dokter bedah dapat melakukan eksisi rektum dengan dua cara, yakni melalui bedah terbuka pada perut (laparotomi) atau dengan laparoskopi. Pada laparoskopi, dokter menggunakan alat operasi khusus dan membuat sayatan yang lebih kecil.
Sementara itu, bedah terbuka melibatkan sayatan yang lebih besar. Prosedur ini dipilih untuk pasien tumor rektum berukuran besar atau telah menyebar ke anus. Dokter kemungkinan juga mengangkat jaringan di sekitar tumor.
Seusai prosedur
Setelah prosedur eksisi rektum selesai, Anda akan menjalani masa pemantauan di rumah sakit. Perawat akan mengawasi tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan, dan suhu tubuh Anda dalam jangka waktu tertentu.
Perawat juga memantau asupan cairan dan perubahan warna pada luka bekas operasi untuk melihat apakah ada infeksi. Mereka juga akan mengajarkan Anda cara mengelola nyeri dengan teknik pernapasan dan konsumsi obat-obatan pereda nyeri.
Anda akan mendapatkan asupan cairan dan elektrolit melalui infus sebelum bisa makan kembali, dimulai dari makanan cair dengan menambahkan makanan padat sedikit demi sedikit. Pasien bisanya diperbolehkan pulang setelah 2 – 4 hari.
Eksisi rektum merupakan prosedur pembedahan untuk memperbaiki kerusakan dan mengembalikan fungsi rektum. Jika Anda akan menjalani prosedur ini, berkonsultasilah kepada dokter guna membantu pemulihan dan mengurangi risiko efek samping.
Risiko efek samping
Risiko efek samping dan komplikasi setelah operasi bergantung pada banyak faktor, di antaranya kesehatan pasien secara umum dan seberapa sulit operasi tersebut.
Selama Anda dirawat, dokter dan perawat akan mengawasi efek samping seperti:
- infeksi luka operasi,
- perdarahan,
- nyeri yang berlebihan,
- pneumonia,
- peradangan dan penggumpalan darah, serta
- stres jantung akibat reaksi alergi terhadap obat bius.
Ada pula beberapa komplikasi yang lebih parah, tapi risikonya sangat kecil. Anda pun bisa mencegahnya dengan persiapan yang matang sebelum operasi. Contoh komplikasi yang dimaksud antara lain:
- perdarahan, nyeri, kemerahan, dan pembengkakan yang semakin parah pada area operasi,
- nyeri atau bengkak pada perut, sembelit, mual dan muntah,
- feses berwarna hitam (melena), serta
- gejala mirip flu seperti demam, pusing, nyeri otot, dan sakit kepala.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar