backup og meta

6 Cara Mengobati Muntaber agar Tidak Bertambah Parah

6 Cara Mengobati Muntaber agar Tidak Bertambah Parah

Muntaber (gastroenteritis) adalah peradangan pada saluran pencernaan, khususnya lambung, usus besar, dan usus kecil. Gangguan pencernaan ini memicu gejala diare, seperti kram perut dan mual. Lantas, bagaimana cara mengobati muntaber agar tidak mengganggu aktivitas harian?

Cara mengobati muntaber

Muntaber adalah kondisi yang membuat orang yang terinfeksi terus muntah dan buang air besar terus-menerus. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak. 

Untungnya, pengobatan muntaber bisa dilakukan secara sederhana. Meski begitu, beberapa orang mungkin memerlukan perawatan dari dokter.

Berikut sejumlah cara mengobati muntaber yang bisa dilakukan di rumah. 

1. Minum air yang banyak

Salah satu cara mengatasi muntaber adalah minum air yang banyak. Pasalnya, ketika Anda mengalami flu perut, cairan tubuh akan terus dikeluarkan melalui keringat, muntah, dan diare.

Akibatnya, tubuh pun kekurangan cairan. Dengan meningkatkan asupan cairan, Anda membantu mengembalikan air dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Hal ini membantu mengurangi risiko dehidrasi akibat diare terus-menerus. Selain minum air putih, Anda bisa menambah asupan cairan dengan berbagai alternatif lainnya.

Berikut ini beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat menjadi pertolongan pertama pada orang dengan mutaber.

  • Makanan berkuah seperti sup atau makanan dengan kuah kaldu.
  • Minuman elektrolit seperti air kelapa.
  • Minum teh jahe dan daun min (pepermin) untuk mengurangi rasa mual. 

Perlu diingat untuk tidak minum atau makan dalam jumlah banyak sekaligus.

Alih-alih mengobati masalah pada sistem pencernaan, cara ini membuat perut tidak nyaman. Jadi, minum dan makan sedikit demi sedikit, tetapi lebih sering.

2. Minum oralit

Faktanya, pengobatan gastroenteritis tidak jauh berbeda dengan diare karena gejalanya yang mirip.

Muntaber membuat Anda terus muntah dan buang air sehingga cairan di dalam tubuh akan berkurang.

Berkurangnya cairan tubuh membuat kadar elektrolit juga menurun. Nah, untuk mengatasinya, Anda bisa meminum larutan oralit.

Oralit bisa dibuat sendiri dengan mencampur air hangat, garam, dan gula dengan takaran yang sesuai. Jika repot, Anda bisa membelinya di apotek.

Berbeda dengan air putih, larutan oralit mengandung mineral seperti garam dan gula.

Oralit yang mengandung air, natrium, dan glukosa ini bisa membantu mengembalikan cairan sekaligus elektrolit tubuh yang hilang.

Keseimbangan elektrolit perlu dijaga agar sel-sel tubuh dapat bekerja dengan baik.

3. Tingkatkan asupan karbohidrat

jenis karbohidrat yang sehat

Tidak hanya minum air dan oralit, cara mengobati muntaber lainnya adalah memperhatikan pola makan saat diare.

Pasalnya, muntaber menyebabkan fungsi usus tidak bekerja dengan baik dan sedang dalam masa pemulihan. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi yang mudah dicerna.

Berikut ini sejumlah pilihan sumber karbohidrat yang baik saat mengalami diare yang disertai dengan muntah. 

Pisang

Pisang merupakan salah satu buah yang baik sebagai pengobatan muntaber.

Bagaimana tidak, pisang memiliki tekstur yang lembut dan dapat menggantikan kalium yang hilang akibat diare dan muntah. 

Bahkan, pisang juga dapat menguatkan lapisan lambung dari bakteri atau virus.

Nasi atau bubur

Selain pisang, nasi atau bubur juga merupakan sumber karbohidrat yang baik sebagai cara mengobati muntaber. Kandungan karbohidrat dalam beras putih dapat mengembalikan energi saat Anda terserang muntaber. 

Beras putih dapat diolah menjadi bubur agar lebih mudah dicerna oleh usus dan lambung.

Alangkah baiknya untuk menghindari konsumsi beras merah karena mengandung gas berlebih yang kurang baik untuk penderita muntaber. 

4. Istirahat yang cukup

Umumnya, orang yang mengalami muntaber merasa lelah terus-menerus karena membuang isi perut lewat muntah dan buang air besar.

Hal ini menyebabkan kondisi tubuh yang lemas dan tidak mampu melakukan aktivitas harian. Itu sebabnya, istirahat menjadi kunci utama dari pengobatan muntaber. 

Pada saat Anda beristirahat, tubuh akan bekerja melawan infeksi virus penyebab muntaber dan memperbaiki kerusakan pada tingkat sel kekebalan tubuh.

Anda mungkin dianjurkan untuk istirahat beberapa hari guna mengembalikan stamina dan energi.

Sebaiknya hindari pula aktivitas yang dapat mengganggu waktu beristirahat, seperti bermain ponsel atau menonton TV. 

5. Minum obat tanpa resep

obat diabetes di apotek resep dokter

Perawatan sederhana di rumah ternyata juga bisa didukung dengan konsumsi obat-obatan tanpa resep.

Namun, perlu diingat bahwa obat-obatan di bawah ini sebaiknya digunakan atas rekomendasi dokter. 

Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa dimanfaatkan sebagai cara efektif mengobati muntaber dan meredakan gejalanya. 

Acetaminophen

Salah satu obat yang direkomendasikan dokter sebagai cara mengatasi muntaber adalah Acetaminophen.

Obat ini biasanya ditujukan untuk pasien muntaber yang mengalami demam dan sakit perut. 

Penggunaan acetaminophen bertujuan meredakan demam sekaligus mengurangi rasa sakit.

Kabar baiknya, efek samping pengobatan gastroenteritis ini tidak terlalu banyak, tetapi perlu berhati-hati ketika memiliki gangguan fungsi hati. 

Obat anti-mual

Pada beberapa kasus, orang dewasa juga bisa menggunakan obat anti mual yang dijual bebas di apotek, seperti di bawah ini.

Bicarakan dengan dokter sebelum memberikan anak obat muntaber yang dijual bebas. Pada orang dewasa, sebaiknya juga obat diresepkan oleh dokter.

Obat diare dan muntah

Bagi Anda yang mengalami diare dan muntah akibat virus penyebab muntaber, dokter mungkin menganjurkan obat-obatan di bawah ini untuk mengurangi gejala.

Sebelum menggunakan obat-obatan di atas, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.

6. Konsultasikan dengan dokter

Cara mengobati muntaber memang cukup sederhana dan bisa dilaksanakan di rumah. Meski begitu, perawatan rumahan terkadang tidak cukup ampuh dalam mengatasi gastroenteritis. 

Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter ketika mengalami gejala flu perut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab muntaber sekaligus pengobatan yang tepat. 

Bila disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk melawan infeksi bakteri.

Sementara itu, pasien muntaber yang dipicu oleh virus akan diresepkan obat untuk meredakan gejala dan suplemen probiotik agar jumlah bakteri baik meningkat. 

Dengan menjalani pengobatan gangguan pencernaan ini yang tepat, Anda juga mengurangi risiko komplikasi muntaber, seperti dehidrasi, yang bisa mengancam jiwa. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat bagi Anda.

Perlu Anda Ingat

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati muntaber. Biasanya pengobatan akan disesuaikan dengan gejala yang dialami. Meski begitu, pertolongan pertama, seperti minum oralit, bisa mencegah keparahan kondisi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Treatment of viral gastroenteritis (“stomach flu”). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Retrieved June 6, 2022, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/viral-gastroenteritis/treatment

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2022, January 18). Viral gastroenteritis (stomach flu). Mayo Clinic. Retrieved June 6, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847

Team, F. H. (2020, September 28). What to eat (and avoid) when you have the stomach flu. Cleveland Clinic. Retrieved June 6, 2022, from https://health.clevelandclinic.org/eat-drink-avoid-stomach-flu/

Stomach flu survival guide. TrueCare. (2021, April 23). Retrieved June 6, 2022, from https://truecare.org/blog/stomach-flu-survival-guide/

Gastroenteritis in Adult. (2020). Harvard Health. Retrieved 13 January 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/gastroenteritis-in-adults-a-to-z

Gastroenteritis in adults. Harvard Health. (2020, February 25). Retrieved June 6, 2022, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/gastroenteritis-in-adults-a-to-z

Versi Terbaru

24/06/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Bagaimana Cara Muntaber Menular ke Orang Lain?

Sakit Perut Karena Keracunan Makanan Atau Gejala Muntaber? Begini Membedakannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 24/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan