Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah antigen permukaan virus hepatitis B. Untuk itu, pemeriksaan HBsAg perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis hepatitis B (HBV).
Jika hasilnya positif, artinya Anda terinfeksi HVB dan berisiko menularkan penyakit ini kepada orang lain melalui darah atau cairan tubuh.
Perlu diingat bahwa antigen permukaan hepatitis B adalah gejala awal dari hepatitis B dan bisa muncul selama infeksi kronis atau jangka panjang.
Pemeriksaan hepatitis B yang satu ini diperlukan ketika Anda mengalami gejala mirip dengan hepatitis akut, antara lain:
Anda mungkin juga dianjurkan melakukan pemeriksaan HBsAg jika termasuk golongan orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis B. Berikut di antaranya.
Pemeriksaan HBsAg juga bertujuan untuk melihat seberapa efektif perawatan hepatitis B yang dijalani hingga saat ini.
Selain membantu diagnosis hepatitis B, pemeriksaan ini juga digunakan untuk memantau perkembangan infeksi. Sebagai contoh, hasil tes yang menunjukkan infeksi kronis akan membantu dokter menentukan pilihan pengobatan dan mengurangi jumlah virus.
Oleh sebab itu, pemeriksaan HBsAg perlu dilakukan secara berkala agar lebih efektif.
Jika tes menunjukkan hasil negatif dan anti-HBs berubah positif selama pengobatan berlangsung, artinya obat yang diberikan efektif dalam menghentikan infeksi dan mengurangi virus.
Orang yang terinfeksi bisa sepenuhnya pulih setelah menjalani pengobatan selama 6 – 12 bulan.
Pada dasarnya, prosedur pemeriksaan HBsAg sama dengan tes darah lainnya. Petugas akan menggunakan jarum suntik untuk mengambil darah dari pembuluh darah di lengan atau tangan Anda.
Anda juga tidak perlu melakukan persiapan apa pun. Hanya saja, beritahu penyedia layanan kesehatan terkait obat-obatan, herbal, dan suplemen yang dipakai. Hal ini berlaku obat-obatan tanpa resep atau obat-obatan terlarang yang digunakan.
Prosedur pemeriksaan hepatitis B ini memiliki risiko yang sangat rendah. Namun, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengalami perdarahan, infeksi, memar, hingga pusing setelah sampel darah diambil.
Selain itu, saat jarum disuntikkan pada lengan atau tangan, Anda mungkin akan merasakan rasa sakit atau perih sedikit, tetapi hanya berlangsung sebentar.
Perlu diingat bahwa virus hepatitis B tidak lantas aktif bereplikasi ketika masuk ke dalam tubuh. Virus ini akan menjalani masa inkubasi yang rata-rata berlangsung selama 90 hari.
Maka dari itu, antigen HBsAg dan DNA HVB sudah dapat dideteksi dalam darah saat infeksi virus hepatitis telah berlangsung selama 1 – 9 minggu.
Pada beberapa kasus, gejala yang sudah berlangsung selama 7 minggu terkadang tidak dapat menemukan keberadaan antigen.
Hasil pemeriksaan HBsAg akan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan metode yang dipakai saat tes.
Hasil pemeriksaan yang negatif menandakan bahwa tidak adanya HBsAg yang ditemukan di dalam serum. Hasil negatif juga dapat ditemukan pada orang yang telah sepenuhnya sembuh dari hepatitis B.
Artinya, Anda sepenuhnya bebas dari infeksi virus hepatitis B (HVB). Akan tetapi, ketika Anda terinfeksi hepatitis D yang mana virusnya menekan jumlah HVB saat bereplikasi, biasanya HBsAg juga tidak bisa ditemukan.
Jika infeksi HBV berhenti, Anda akan memiliki antibodi terhadap virus tersebut dan tidak lagi bisa menularkan virus kepada orang lain
Sebaliknya, bila tes menunjukkan hasil yang positif atau reaktif, ada kemungkinan Anda terinfeksi hepatitis B. Kebanyakan kasus melaporkan bahwa penyakit ini akan pulih dalam 6 bulan.
Bila sudah sembuh, Anda akan memiliki kekebalan terhadap virus dan tidak dapat menularkan virus ke orang lain. Selain itu, hasil yang positif juga bisa menjadi pertanda Anda mengidap hepatitis B kronis.
Bila tidak kunjung membaik lebih dari 6 bulan, virus mungkin masih ada pada darah dan menyebabkan gangguan fungsi hati. Anda juga masih dapat menularkannya ke orang lain.
Itu sebabnya, hasil pemeriksaan ini yang membuat dokter menentukan, apakah Anda membutuhkan pengobatan hepatitis atau tidak.
Pembacaan hasil tes HBsAg tidak bisa dilakukan secara tunggal. Hasil ini harus dikombinasikan dengan jenis tes serologis untuk mendeteksi hepatitis B lainnya, yaitu tes antibodi HBc dan tes antibodi permukaan HBc.
Hasil kombinasi tiga tes untuk hepatitis B ini digunakan untuk mengidentifikasi fase infeksi HBV apakah telah berlangsung secara akut atau kronis.
Antibodi ini muncul sejak terjadinya infeksi akut dan bertahan seumur hidup Anda. Keberadaan anti-HBc menunjukkan adanya infeksi lama atau infeksi yang sedang berlangsung dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
Berbeda dari tes HBsAg, pemeriksaan anti-HBs ini dilakukan untuk melihat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus hepatitis B.
Jika pemeriksaan anti-HBs menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan besar Anda akan terlindungi dari paparan virus hepatitis B.
Biasanya hasil pemeriksaan positif karena Anda sebelumnya sudah pernah melakukan vaksin hepatitis B. Selain itu, hasil pemeriksaan yang positif juga berarti bahwa Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi hepatitis B akut.
Dokter juga mungkin akan menyarankan pasiennya melakukan pemeriksaan darah lainnya bersamaan dengan tes hepatitis di atas untuk mencari tahu jenis virus dan tahap infeksi apa yang mungkin Anda alami.
Tak hanya itu, tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa fungsi hati Anda apakah bekerja lebih keras dari biasanya, sedang dalam tekanan, atau malah tengah mengalami kerusakan yang parah.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar