backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tips Aman Merawat Pasien Penderita Hepatitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 19/03/2021

Tips Aman Merawat Pasien Penderita Hepatitis

Hidup bersama sambil merawat pasien dengan penyakit hepatitis berarti memunginkan Anda untuk tertular virusnya jika tidak tahu cara melindungi diri sendiri. Simak panduan mencegah penularan hepatitis sembari melindungi diri sendiri berikut ini.

Bagaimana hepatitis bisa menular?

penularan hepatitis c melalui seks

Ada lima jenis hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Semua jenis ini menyebabkan peradangan hati, tetapi disebarkan dengan cara yang berbeda. Virus hepatitis A, B, dan C dilaporkan memiliki jumlah kasus terbesar di seluruh dunia.

Hepatitis A pada dasarnya tidak berakibat pada infeksi kronis, tetapi Anda bisa terinfeksi jenis hepatitis ini jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

Saat terkena hepatitis B, Anda akan mengalami sakit ringan yang berlangsung hanya dalam beberapa minggu, atau bisa berkembang menjadi kondisi kronis. Dalam kasus ini, Anda bisa beresiko terkena penyakit hati atau bahkan kanker hati.

Cara penularan virus hepatitis B dari satu orang ke orang lainnya adalah melalui darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya yang terinfeksi.

Sementara itu, hepatitis C biasanya berkembang dari penyakit akut ke kondisi kronis. Jika Anda terinfeksi virus ini, Anda bisa terkena sirosis hati dan kanker hati. Terpapar darah yang terinfeksi termasuk cara paling umum dari penularan hepatitis C.

Tips aman merawat pasien dengan penyakit hepatitis

Jika sedang merawat pasien hepatitis, penting bagi Anda untuk memahami jenis virus serta tips keamanannya. Anda harus memperhatikan untuk memberikan mereka perawatan terbaik tetapi juga melindungi diri Anda dari risiko penularan.

Dokter akan membantu jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara mencegah penularan hepatitis.

1. Hindari berbagi barang-barang pribadi

Kontak sederhana seperti berjabat tangan atau berpelukan tidak membuat Anda tertular virus. Darah dan cairan tubuh milik pasien hepatitislah yang bisa menularkannya.

Hepatitis A dan hepatitis E bisa menular lewat liur, sementara hepatitis B, C, dan D bisa menular lewat darah dan air mani atau cairan vagina.

Jika kulit Anda tergores atau rusak, Anda akan lebih rentan terinfeksi. Untuk menghindari infeksi tersebut, Anda sangat disarankan untuk tidak berbagi barang-barang pribadi dengan pasien hepatitis.

Hindari menggunakan bersama barang seperti alat cukur, jarum, sikat gigi, jarum pentul, peniti, pemotong kuku, hingga sex toys (boneka seks). Dengan begitu, Anda akan terbantu dalam membatasi kontak langsung melalui darah atau cairan tubuh penderita.

2. Pastikan Anda divaksinasi

Vaksinasi hepatitis bisa mencegah penularan hepatitis A dan B. Ada bukti kuat bahwa penggunaan vaksin yang rutin bisa sangat membantu mengurangi jumlah kasus hepatitis A dan B yang baru-baru ini dilaporkan.

Jika Anda akan merawat pasien hepatitis, Anda amat disarankan untuk melakukan vaksinasi hepatitis terlebih dahulu.

3. Merawat pasien hepatitis sembari bersih-bersih rumah

Setiap Anda akan membersihkan sesuatu yang mungkin terkontaminasi cairan tubuh seperti popok, pakaian, atau sprei kotor, Anda harus menggunakan sarung tangan, baju pelindung, dan masker wajah.

Perlakuan tersebut akan membantu Anda terhindar cedera akibat benda-benda tajam seperti jarum yang menjadi medium penularan hepatitis.

4. Membersihkan dengan pemutih

Virus hepatitis B dapat hidup selama 10 hari pada permukaan yang kering, sementara virus hepatitis C dapat hidup sampai empat hari dalam kondisi serupa.

Maka dari itu, disarankan bagi Anda untuk mencampurkan pemutih ke dalam air untuk memastikan bahwa Anda membersihkan barang-barang yang terinfeksi secara efektif.

Air dan pemutih bisa membantu Anda membunuh kedua jenis virus ini dan mencegah penularan hepatitis di lingkungan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 19/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan