Jika Anda ingin hidup sehat, kebiasaan minum alkohol harus dibatasi. Alasannya, konsumsi yang berlebihan bisa memicu penyakit liver yang disebut dengan alcoholic fatty liver. Seperti apa penyakit ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Jika Anda ingin hidup sehat, kebiasaan minum alkohol harus dibatasi. Alasannya, konsumsi yang berlebihan bisa memicu penyakit liver yang disebut dengan alcoholic fatty liver. Seperti apa penyakit ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Alcoholic fatty liver adalah penyakit perlemakan hati akibat konsumsi alkohol secara berlebihan.
Penyakit ini memiliki sebutan lain, seperti alcohol-related liver disease (ARLD) atau perlemakan hati alkoholik.
Hati merupakan bagian dari sistem pencernaan. Fungsi dari hati adalah menyaring kotoran, memproduksi cairan empedu, menyimpan gula untuk energi, dan membantu kerja protein.
Organ ini mampu meregenerasi dirinya sendiri setiap kali ada sel yang rusak atau mati. Nah, kerusakan sel salah satunya bisa disebabkan oleh alkohol.
Jadi, konsumsi alkohol secara berlebihan selama bertahun-tahun dapat menurunkan fungsi hati untuk meregenerasi sel-selnya sendiri. Akibatnya, penyakit perlemakan hati terkait alkohol bisa terjadi.
Berdasarkan situs National Health Service, berikut ini ada tiga jenis penyakit hati terkait penggunaan alkohol yang bisa berkembang dari waktu ke waktu.
Tidak diketahui seberapa banyak jumlah pengidap penyakit hati ini di Indonesia.
Di beberapa negara yang penduduknya sering mengonsumsi alkohol, kasus perlemakan hati alkoholik tentunya lebih tinggi.
Beberapa negara yang tinggi angka konsumsi alkohol adalah Denmark, Norwegia, Jerman, dan Polandia. Sementara di Asia, Korea Selatan menempati peringkat pertama.
Setiap orang dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Ada pula yang tidak mengalami gejala yang disebutkan berikut ini.
Minum alkohol dalam jumlah besar, bahkan hanya dalam beberapa hari saja bisa menyebabkan penyakit ini. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, penting untuk diketahui jika munculnya gejala dapat menjadi tanda peringatan terjadinya kondisi yang lebih berbahaya.
Gejala yang umumnya menjadi peringatan adalah rasa tidak nyaman di perut bagian kanan atas, tubuh mudah lelah, dan berat badan menurun.
Penyakit ini tidak terkait dengan virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis, tapi mengarah pada peradangan di hati akibat kecanduan alkohol dalam jangka panjang.
Beberapa gejala berikut sangat umum terjadi pada pengidap jenis alcoholic fatty liver ini.
Jenis penyakit liver terkait alkohol ini sudah cukup parah. Jika pengidapnya masih mengonsumsi alkohol, peluang hidungnya kurang dari 50 persen.
Berikut adalah gejala dari penyakit ini.
Jika Anda mengalami gejala penyakit liver yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Lebih cepat mendapatkan penanganan, risiko komplikasi akan menurun.
Sesuai namanya, penyebab utama dari penyakit ini adalah konsumsi alkohol secara berlebihan.
Hati bertugas untuk memecah alkohol. Ketika alkohol yang dikonsumsi terlalu banyak, tidak semua alkohol akan diproses di dalam hati secara optimal.
Tugas hati akan menjadi lebih berat dan dalam jangka waktu tertentu bisa membuat hati rusak parah.
Siapa saja bisa mengalami penyakit hati ini. Akan tetapi, orang-orang dengan faktor tertentu lebih mungkin terkena penyakit ini di kemudian hari.
Berikut adalah faktor risiko dari perlemakan hati alkoholik.
Faktor risiko lainnya, masih dalam pengamatan peneliti. Namun mereka menyebutkan bahwa ada kemungkinan faktor genetik juga bisa meningkatkan risikonya.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan meminta Anda menjalani serangkaian tes kesehatan seperti berikut ini.
Tidak pengobatan spesifik untuk penyakit hati terkait konsumsi alkohol ini.
Namun perlu diketahui bahwa kasus perlemakan hati alkoholik sifatnya tidak permanen. Itu artinya, pasien bisa sembuh dari penyakit ini.
Pengobatan utamanya adalah dengan berhenti minum alkohol. Dalam dua minggu, biasanya pasien dapat pulih sepenuhnya.
Metode pengobatan ini juga berlaku pada hepatitis alkoholik maupun sirosis alkoholik.
Akan tetapi, sirosis alkoholik adalah penyakit yang sifatnya permanen karena sudah menyebabkan jaringan parut di hati.
Dokter akan meresepkan obat-obatan yang dapat meringankan gejalnya. Selain itu, merekomendasikan terapi agar pasien bisa lepas dari kecanduan alkohol.
Kasus yang sudah parah yang ditandai dengan berhentinya fungsi hati dan tidak juga membaik dengan berhenti minum alkohol, biasanya perlu menjalani transplantasi hati.
Selain pengobatan ke dokter, pengobatan di rumah juga perlu dilakukan. Dokter akan meminta Anda untuk berhenti minum alkohol.
Di samping itu, dokter mungkin juga akan meminta Anda melakukan perubahan gaya hidup seperti berikut.
Konsumsi alkohol secara berlebihan, tidak terkendali, dan jangka panjang bisa menurunkan fungsi hati. Hal ini akan berdampak besar pada proses pencernaan dan mengakibatkan kerusakan hati yang disebut alcoholic fatty liver.
Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan perlemakkan hati alkoholik, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mejalani tes fungsi hati.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar