Selain obat yang diresepkan dokter, beberapa penyakit dapat dibantu disembuhkan dengan obat-obatan herbal. Namun, perlu Anda ketahui bahwa setiap obat, termasuk obat herbal memiliki efek samping. Beberapa obat herbal yang akan dibahas dalam ulasan ini memang bisa membantu pengobatan suatu penyakit, tetapi juga punya efek samping yang dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
Obat herbal yang bisa meningkatkan risiko penyakit hati
Obat herbal digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk meringankan suatu kondisi. Obat ini dibuat dari tanaman yang dipercaya memiliki potensi menyembuhkan atau meredakan, seperti antiradang, antibakteri, atau antijamur. Meski sudah digunakan turun-temurun, obat ini tidaklah selalu aman.
Meski bekerja mengobati suatu penyakit, kandungan obat bisa juga menyerang organ tubuh yang sehat. Salah satunya berdampak buruk pada fungsi hati. Untuk itu, penggunaan obat harus atas izin dan diawasi oleh dokter. Berikut daftar obat herbal yang bisa meningkatkan risiko penyakit hati.
1. Greater celandine

Greater celandine dikenal juga dengan Chelidonium majus. Obat ini berasal dari tanaman hijau berdaun mirip seledri dengan bunga berwarna kuning. Tanaman ini hanya berbunga saat peralihan musim semi ke musim panas, yakni sekitar bulan Mei sampai September.
Greater celandine digunakan untuk mengobati gangguan empedu, gejala maag, dan obat penenang. Namun, studi pada jurnal Gastroenterology pernah menemukan bahwa obat herbal ini bisa menyebabkan penyakit hati.
Selama 2 tahun periset mengamati penggunaan obat celandine untuk mengobati masalah lambung. Ternyata beberapa pasien mengalami hepatitis kolestatik. Setelah penggunaan obat dihentikan, kadar enzim di hati kembali normal dalam 2 hingga 6 bulan.
2. Pennyroyal

Pennyroyal berasal dari tanaman Mentha pulegium. Tanaman ini berdaun hijau dengan sekumpulan bunga kecil berwarna ungu. Bagian daunnya dimanfaatkan sebagai minyak esensial untuk pengharum sabun.
Selain itu, tanaman ini telah digunakan sejak lama sebagai obat sakit perut, perut kembung, dan mengurangi gejala menstruasi. Sayangnya, obat herbal ini memiliki efek samping merusak fungsi hati sehingga meningkatkan risiko penyakit hati jika diminum.
3. Kava kava

Kava-kava merupakan obat herbal untuk mengobati kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur. Obat ini terbuat dari tanaman Piper methysticum yang berdaun hijau berbentuk tanda hati.
Meski digunakan sebagai obat untuk kecemasan, beberapa negara melarang penggunaan obat ini. Pasalnya, badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, FDA, menyebutkan bahwa obat herbal ini dapat merusak hati sehingga meningkatkan risiko penyakit hati di kemudian hari.
4. Chaparral

[embed-health-tool-bmr]