backup og meta

8 Penyebab Sesak Napas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

PenyebabCara mengatasiKapan harus ke dokter?Ā 

Jika si Kecil akhir-akhir ini sering mengeluh sesak napas atau merasa sulit bernapas lega, sebaiknya jangan sepelekan keluhannya. Ada banyak sekali penyebab sesak napas pada anak. Anak sesak napas bisa jadi karena hidungnya tersumbat akibat pilek, tanda-tanda sedang tersedak, atau mungkin juga sebuah penyakit yang serius.

Penyebab sesak napas pada anak

Sesak napas atau dispnea merupakan suatu kondisi gangguan pernapasan yang terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup banyak udara ke paru-paru.

Penting bagi orangtua untuk mengetahui beragam penyebab sesak napas pada anak. Dengan begitu, si Kecil dapat segera mendapatkan pengobatan terbaik yang sesuai dengan kondisinya.

1. Pilek

Melansir dari Rising Children, pilek pada anak merupakan salah satu penyakit pernapasan yang paling umum. Meski begitu, pilek tidak boleh dianggap remeh karena dapat menjadi penyebab sesaknya napas anak.

Pilek pada anak juga menyebabkan saluran pernapasan menghasilkan lendir (ingus) yang lebih banyak dari biasanya.

Hidung yang tersumbat ingus ini pada akhirnya menghalangi jalan keluar masuknya udara, sehingga menjadi penyebab dispnea pada anak.

2. Tersedak makanan

Anak dapat tiba-tiba sesak napas akibat tersedak makanan atau minumannya. Tersedak membuat makanan yang seharusnya berjalan menuju tenggorokan malah masuk ke pita suara atau dalam saluran napas.

Kondisi ini juga bisa terjadi saat balita iseng memasukkan benda asing berukuran kecil ke dalam mulutnya. Bila benda asing yang masuk ke dalam saluran napas tidak bisa dikeluarkan, anak dapat kekurangan oksigen.

Hal ini dapat semakin memperburuk kondisinya. Itu sebabnya, anak yang tersedak harus segera diatasi supaya tidak semakin parah.

3. Alergi

Alergi, entah itu yang dipicu oleh makanan atau zat terhirup, seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari, dapat membuat dispnea pada anak.

Ketika anak terpapar alergen (zat penyebab alergi), maka sistem imun tubuhnya akan otomatis menghasilkan antibodi bernama histamin.

Sayangnya, pada anak dengan alergi, histamin dalam tubuhnya justru bekerja secara berlebihan saat melawan zat-zat yang sebenarnya tidak dianggap berbahaya.

Akibatnya, sejumlah reaksi alergi akan muncul pada tubuh anak, seperti batuk, demam, flu, hingga infeksi saluran pernapasan. Anda juga harus mewaspadai risiko reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis.Ā 

4. Cemas berlebihan

anak takut gelap

Rasa cemas anak yang berlebih, entah karena sedang ketakutan atau gugup, dapat menjadi pemicu sesak napas.

Rasa cemas membuat tubuh berada pada kondisi fight-or-flight alias respons stres yang pada akhirnya memicu serangan panik.

Nah, serangan panik inilah yang bisa membuat anak Anda tidak bisa bernapas lebih lega atau terasa sesak.

5. Obesitas

Obesitas kenyataannya masuk sebagai salah satu daftar penyebab sesak napas pada anak.

Anak yang obesitas bahkan cenderung kesulitan bernapas lega saat beraktivitas ringan, misal berjalan 100 meter ke depan rumah atau naik tangga yang tidak curam.

Kesulitan napas ini disebabkan oleh penumpukan lemak di sekitar perut dan dada yang menghambat kerja otot-otot saluran napas.

Hal ini kemudian justru membuat paru-paru anak dipaksa bekerja ekstra supaya bisa mengembang maksimal.

6. Asma

Asma merupakan penyakit kronis yang sering muncul pertama kali pada masa kanak-kanak dan akan terus berlanjut hingga dewasa. Bila anak sering mengeluh sesak napas, bisa jadi kondisi ini penyebabnya.

Asma terjadi ketika saluran udara (bronkus) meradang. Peradangan menyebabkan bronkus membengkak, menyempit, dan menghasilkan lendir yang lebih banyak dari biasanya.

Ketika paru-paru tidak mendapatkan pasokan udara yang cukup, anak akan sulit bernapas lebih lega. Napas anak pun cenderung jadi lebih cepat, dangkal, dan disertai dengan bunyi ngik-ngik atau mengi.

7. Pneumonia

penyebab asma pada anak

Salah satu penyakit paru yang gejalanya bisa jadi penyebab sesak napas pada anak adalah pneumonia (infeksi di paru).

Kondisi ini membuat pasokan oksigen yang masuk ke dalam darah berkurang drastis, sehingga sejumlah sel-sel tubuh tidak berfungsi normal karena kekurangan oksigen.

Ada beberapa masalah paru lainnya yang bisa jadi pemicu sesak napas pada anak, seperti berikut ini.

8. Masalah jantung

Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi di pembuluh besar jantung dapat menghambat pasokan oksigen ke dalam tubuh.

Penyakit jantung pada anak, termasuk kelainan jantung bawaan, yang ditandai dengan detak jantung tidak normal juga bisa jadi penyebab sesak napas pada anak.

Tak hanya itu, masalah pada otot jantung maupun selaput kantung di sekitar jantung juga bisa menyebabkan hal serupa.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab sesak napas pada anak ada banyak, mulai dari yang ringan, seperti pilek dan tersedak, hingga tanda adanya masalah pada jantung dan paru-parunya.

Maka dari itu, guna mengetahui penyebab pastinya, jangan ragu untuk segera mengajak anak berobat ke dokter.

Semakin cepat penyebabnya diketahui, maka pengobatan sesak napas pada anak akan semakin mudah dilakukan. Hal ini juga akan mempercepat proses penyembuhannya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Cara mengatasi sesak napas pada anak

Mengatasi dispnea pada anak perlu disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan gejala. Namun umumnya, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

  • Beri oksigen bila napas berat.
  • Bersihkan lendir (khususnya pada bayi).
  • Posisikan duduk tegak agar lebih mudah bernapas.
  • Gunakan bronkodilator (misalnya albuterol untuk asma).
  • Berikan antibiotik jika ada infeksi seperti pneumonia.
  • Lakukan latihan pernapasan untuk kasus disfungsi napas.
  • Segera tangani jika tersedak benda asing.
  • Gunakan terapi psikologis bila penyebabnya kecemasan.

Kapan harus ke dokter?

Sesak napas pada anak bisa menjadi tanda kondisi serius dan memerlukan perhatian medis segera jika disertai gejala seperti berikut ini.

  • Napas tersengal saat istirahat.
  • Kebiruan pada bibir atau kuku.
  • Kesadaran menurun.
  • Saturasi oksigen di bawah 90%.

Selain itu, anak juga perlu dibawa ke dokter jika kesulitan bernapas mengganggu aktivitas harian, tidak membaik dalam beberapa hari, atau disertai demam tinggi, batuk berdarah, dan nyeri dada.

Penanganan cepat penting untuk mencegah komplikasi, terutama pada kondisi seperti pneumonia berat atau disfungsi pernapasan.

Kesimpulan

  • Sesak napas pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan hingga serius.
  • Penyebab umum meliputi pilek yang menyebabkan hidung tersumbat, tersedak makanan atau benda asing, reaksi alergi terhadap makanan atau zat terhirup, kecemasan berlebihan, obesitas yang menghambat kerja otot pernapasan, asma yang menyebabkan peradangan saluran udara, pneumonia akibat infeksi paru-paru, serta masalah jantung yang memengaruhi aliran darah dan oksigen.
  • Mengingat beragamnya penyebab, penting bagi orang tua untuk tidak mengabaikan keluhan sesak napas pada anak dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Shortness of Breath in Infants, Children, and Teens. (2020). Retrieved 2 May 2025, from https://www.health.harvard.edu/decision_guide/shortness-of-breath-in-infants-children-and-teens

Symptom Checker. (n.d.). Retrieved 2 May 2025, from https://www.drugs.com/symptom-checker/

Staff, Familydoctor. org E. (2020). Shortness of Breath in Infants and Children. Retrieved 2 May 2025, from https://familydoctor.org/symptom/shortness-breath-infants-children/

Respiratory Conditions we Treat. (n.d.). Retrieved 2 May 2025, from https://www.nicklauschildrens.org/medical-services/pulmonology/conditions-we-treat

professional, C. C. medical. (2025). Dyspnea (Shortness of Breath): Causes, Symptoms & Treatment. Retrieved 2 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/16942-dyspnea

Colds. (2025). Retrieved from https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/health-concerns/colds

Versi Terbaru

02/05/2025

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

5 Cara Mengatasi Anak Demam Malam Hari, Perlukah Khawatir?

10 Rekomendasi Vitamin Anak yang Bagus


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita Ā· General Practitioner Ā· None Ā· Ditulis oleh Adhenda Madarina Ā· Diperbarui 02/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan