Flu, kependekan dari influenza, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pernapasan. Penyakit ini berbeda dengan pilek biasa atau common cold (selesma). Flu pada anak terjadi karena infeksi virus influenza, sedangkan pilek biasa disebabkan oleh infeksi virus rhinovirus.
Bukan sekadar perbedaan penyebab, nyatanya flu lebih berbahaya daripada pilek biasa, termasuk bila terjadi pada anak. Berikut penjelasan lengkap mengenai influenza pada anak serta cara mengatasinya.
Bagaimana influenza bisa terjadi pada anak?
Flu (influenza) adalah penyakit pernapasan akibat infeksi virus influenza yang dapat menular. Virus ini dapat menyebar dengan cepat karena penularannya dari orang ke orang.
Ketika seseorang yang sedang flu mengalami batuk atau bersin, virus influenza terbang ke udara. Orang-orang di dekatnya, termasuk anak-anak, dapat menghirup udara yang sudah tercampur virus ini.
Selain itu, virus ini dapat menyebar ketika anak menyentuh permukaan yang keras, seperti pegangan pintu, yang sudah terpapar virus.
Anak kemudian menempatkan tangan atau jari di hidung, mulut, atau menggosok mata sehingga virus masuk ke tubuhnya.
Adapun penularan penyakit pernapasan ini paling sering terjadi pada anak usia prasekolah dan anak usia sekolah, terutama saat musim hujan (dingin) atau epidemi terjadi.
Melansir John Hopkins Medicine, virus bisa ditularkan pada 24 jam sebelum gejala mulai dan berlanjut saat gejala aktif.
Risiko penularan umumnya akan berhenti sekitar 7 hari setelah penyakit muncul.
Apa saja gejala flu pada anak?
Meski terjadi pada pernapasan, flu bisa memengaruhi seluruh badan. Berikut adalah beberapa gejala flu yang sering terjadi pada anak.
- Anak demam mendadak (biasanya di atas 38° C).
- Menggigil dan tubuh gemetar.
- Anak sakit kepala atau pusing, nyeri otot, dan lebih lelah dari biasanya.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk pada anak.
- Pilek dan hidung tersumbat.
Pada beberapa kasus, flu juga bisa menyebabkan mual, muntah, dan diare pada anak. Adapun gejala-gejala ini bisa bertahan selama seminggu atau bahkan lebih lama.
Meski mirip dengan pilek biasa, gejala flu biasanya lebih parah.
Seorang anak yang pilek biasanya mengalami demam yang lebih rendah, hidung meler, dan hanya sedikit batuk.
Apa bahaya influenza pada anak?
Flu pada anak biasanya akan sembuh dengan endirinya tanpa menimbulkan masalah lain.
Namun, komplikasi flu bisa terjadi yang bisa menimbulkan gejala parah, bahkan pada kasus yang jarang dapat menyebabkan kematian.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat flu, yaitu:
Adapun anak-anak dengan kondisi medis kronis biasanya lebih berisiko terhadap komplikasi saat mengalami flu.
Oleh karena itu, anak-anak dengan kondisi ini perlu dijauhkan dari orang lain yang mengalami flu agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.
Adapun kondisi medis kronis yang dimaksud, yakni:
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya segera bawa anak Anda ke rumah sakit jika memiliki kondisi medis di atas dan mengalami gejala flu yang parah.
Sebagai contoh, gejala yang tidak membaik dalam beberapa minggu, sulit bernapas, nyeri dada, atau kejang pada anak.
Bagaimana cara mengobati flu pada anak?
Sebagian besar anak dengan flu dapat membaik hanya dengan beristirahat di rumah. Anda hanya cukup memberi banyak cairan dan makanan yang mudah anak Anda cerna.
Jika anak Anda tidak nyaman karena demam, acetaminophen atau ibuprofen untuk anak bisa Anda berikan.
Namun, pastikan dosis yang diberikan sesuai dengan yang dokter rekomendasikan, berdasarkan ketentuan usia dan berat badannya.
Selain itu, jangan berikan ibuprofen kepada anak yang mengalami dehidrasi atau muntah terus menerus.
Jangan pula memberikan aspirin untuk anak yang flu karena dapat meningkatkan risiko Reye sindrom.
Selain obat flu untuk anak tersebut, obat antivirus juga mungkin dapat Anda berikan pada anak. Namun, tidak semua anak yang flu perlu mendapat obat antivirus.
Biasanya, obat ini akan dokter berikan pada anak yang berisiko tinggi terhadap komplikasi, termasuk anak di bawah usia 2 tahun.
Agar lebih jelas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter apakah anak Anda membutuhkan obat antivirus ini.
Berapa lama anak biasanya sembuh dari flu?
Pada umumnya, flu pada anak dapat sembuh sekitar seminggu. Akan tetapi, pada beberapa kasus, flu dapat berlanjut menjadi infeksi yang lebih serius dan memerlukan penanganan dari dokter.
Adakah cara untuk mencegah flu pada anak?
Tidak ada cara yang pasti untuk dapat mencegah flu.
Namun, cara terbaik untuk membantu mengurangi risiko influenza pada anak adalah dengan mendapat vaksin flu setiap tahunnya.
Vaksin influenza perlu diberikan pada anak mulai usia 6 bulan hingga 5 tahun, termasuk bila anak Anda lahir secara prematur.
Selain melalui vaksin, Anda bisa mencegah penularan virus influenza pada anak dengan cara-cara berikut.
- Rajin cuci tangan dengan sabun, terutama setelah menggunakan kamar mandi, batuk atau bersin, dan sebelum makan atau mengambil makanan.
- Ajarkan anak Anda untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk atau bersin. Beritahu anak Anda, saat batuk, arahkan muka ke siku atau lengan atas atau gunakan tisu.
- Buang semua tisu yang anak Anda gunakan untuk hidung meler dan bersin ke tempat sampah segera.
- Jangan biarkan anak-anak berbagi dot, gelas, sendok, garpu, waslap, atau handuk dengan orang atau anak lain tanpa mencuci. Jangan pernah berbagi sikat gigi.
- Ajarkan anak Anda untuk tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut.
- Bersihkan semua peralatan rumah yang sering disentuh, termasuk gagang pintu, pegangan toilet, dan bahkan mainan. Gunakan desinfektan atau lap dengan sabun dan air hangat.
Jika masih ada pertanyaan seputar flu pada anak, konsultasikanlah lebih lanjut kepada dokter Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]