Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki adalah salah satu penyebab utama terjadinya serangan jantung pada anak-anak. Sebanyak 25% penderita penyakit ini mengalami komplikasi pada jantung.
Namun, dengan penanganan yang tepat, risiko anak mengalami masalah pada jantungnya dapat dikurangi.
Komplikasi yang mungkin dapat timbul pada jantung adalah:
- Peradangan pembuluh darah (vaskulitis), umumnya terjadi di arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung
- Peradangan lapisan membran jantung (perikarditis)
- Peradangan otot jantung (miokarditis)
- Peningkatan denyut jantung (takikardia)
- Masalah pada katup mitral jantung
- Serangan jantung
Selain komplikasi pada jantung, penyakit Kawasaki juga terkadang dapat memengaruhi fungsi organ tubuh lain, seperti:
- Peradangan pada sendi (arthritis)
- Pembesaran hati dan limpa (hepatosplenomegali)
- Peradangan selaput otak (meningitis)
- Peradangan telinga (otitis media)
Penyebab
Apa penyebab penyakit Kawasaki?
Hingga saat ini, para peneliti masih belum dapat mengungkap apa penyebab pasti munculnya penyakit ini. Namun, satu hal yang para peneliti yakini adalah penyakit ini tidak menular dari kontak fisik.
Selain itu, diyakini bahwa penyakit Kawasaki muncul akibat adanya infeksi. Faktor sistem imun tubuh dan genetik juga diduga kuat berperan dalam kemunculan penyakit ini.
1. Infeksi
Gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh penderita penyakit ini serupa dengan tanda-tanda infeksi.
Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa kondisi ini termasuk ke dalam penyakit infeksi pada anak yang berasal dari bakteri atau virus tertentu yang memicu munculnya penyakit ini.
Namun, hingga sekarang, belum diketahui secara pasti apa patogen yang menimbulkan penyakit ini.
Beberapa patogen yang telah diteliti dan diduga berperan dalam munculnya gejala-gejala adalah parvovirus B19, rotavirus, virus Epstein-Barr, dan virus parainfluenza tipe 3.
2. Faktor genetik
Selain karena kemungkinan infeksi virus atau bakteri, para ahli menduga bahwa memang terdapat beberapa anak yang memiliki kecenderungan kelainan genetik
Hal inilah yang membuatnya lebih mudah terserang penyakit ini. Itu artinya, kondisi tersebut bisa jadi diturunkan dari orang tua sang anak.
Hal ini didukung pula dengan fakta bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak keturunan Asia Timur, khususnya Jepang dan Korea.
Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit Kawasaki disebabkan oleh masalah genetik.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit Kawasaki?
Penyakit Kawasaki adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini.
Namun, memiliki salah satu atau bahkan semua faktor risiko bukan berarti Anda atau anak Anda pasti akan terserang penyakit ini.
Dalam beberapa kasus, kawasaki juga dapat terjadi pada penderita yang tidak memiliki faktor risiko apapun.
Berikut adalah faktor-faktor risiko untuk penyakit Kawasaki, yaitu:
1. Usia
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan bayi, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Rata-rata usia penderita saat terdiagnosis adalah anak usia 2 tahun.
Kondisi ini sangat jarang ditemukan pada remaja dan orang dewasa, meskipun terdapat beberapa kasus yang terjadi pada pasien berusia antara 18 hingga 30 tahun.
2. Jenis kelamin
Apabila anak Anda berjenis kelamin laki-laki, risikonya untuk terkena penyakit ini jauh lebih tinggi dibanding anak-anak berjenis kelamin perempuan.
3. Kelompok etnis
Kasus kejadian penyakit ini paling banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.
Maka dari itu, anak yang merupakan keturunan kelompok etnis Asia Timur memiliki peluang lebih besar untuk terserang penyakit Kawasaki dibanding anak-anak dari kelompok etnis lainnya.
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana penyakit Kawasaki didiagnosis?
Penyakit Kawasaki adalah kondisi yang sangat sulit didiagnosis karena tidak ada tes khusus untuk mendeteksinya.
Anda dapat segera membawa anak ke dokter apabila hal-hal berikut terjadi:
- Anak Anda memiliki demam yang berlangsung lebih dari 5 hari.
- Anak Anda mengalami 5 gejala utama, yaitu kemerahan di kedua mata, bibir dan mulut kering, tangan dan kaki membengkak atau mengelupas, muncul ruam, serta pembengkakan di kelenjar getah bening bagian leher.
Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini juga dapat terdiagnosis meskipun penderitanya tidak menunjukkan gejala-gejala utama di atas, atau bahkan demamnya berlangsung kurang dari 4 hari.
Dengan gejala-gejala yang ada, kemungkinan ada penyakit atau masalah kesehatan lain yang anak Anda derita, seperti:
- Demam scarlet, yang disebabkan oleh bakteri streptococcus
- Toxic shock syndrome
- Campak
- Demam kelenjar getah bening
- Rheumatoid arthritis
- Sindrom Stevens-Johnson, kelainan pada selaput lendir.
- Meningitis
- Lupus
Untuk memastikan apakah anak Anda mengidap penyakit Kawasaki atau bukan, dokter akan melakukan beberapa tes yang meliputi:
1. Tes urine
Tes ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel urine anak Anda.
Urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah terdapat sel darah putih dan protein (albumin) di dalamnya.
2. Tes darah
Dokter akan mengambil darah anak untuk diperiksa kadar sel darah putih dan tingkat sedimentasinya.
Hal tersebut dapat membantu menunjukkan apakah terjadi inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.
Tes darah juga membantu dokter mengetahui adanya penggumpalan di dalam darah.
3. X-ray dada
Melalui prosedur ini, dokter akan mengambil gambar bagian dalam dada anak, seperti jantung dan paru-paru.
Tes ini bertujuan untuk melihat apakah penyakit Kawasaki telah menyerang jantung atau tidak.
4. Elektrokardiogram
Tes ini dilakukan dengan cara menempelkan elektroda ke kulit, kemudian menghitung impuls listrik pada detak jantung anak.
Hal ini disebabkan karena penyakit Kawasaki juga dapat memengaruhi kecepatan detak jantung.
5. Ekokardiogram
Pada tes ini, dokter menggunakan teknologi ultrasound untuk melihat seberapa baik fungsi jantung. Kelainan pada arteri koroner pun juga dapat terdeteksi dengan prosedur ini.
Bagaimana mengobati penyakit Kawasaki?
Untuk mengurangi terjadinya komplikasi, dokter akan segera menyarankan pengobatan penyakit Kawasaki secepat mungkin, terutama saat anak Anda masih mengalami demam.
Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengurangi dan mencegah risiko kerusakan jantung, serta mengurangi gejala-gejala seperti peradangan dan demam.
Pengobatan utama yang biasanya diberikan dokter adalah infus immunoglobulin dan aspirin. Berikut penjelasannya:
1. Immunoglobulin (IVIG)
Dokter akan memberikan pengobatan immunoglobulin melalui vena (infus). Pengobatan ini dapat membantu menurunkan risiko masalah arteri koroner dan jantung sebanyak 20 persen.
2. Aspirin
Aspirin dengan dosis tertentu dapat membantu mengobati inflamasi atau peradangan. Aspirin juga dapat membantu mengurangi nyeri dan radang sendi, termasuk pula menurunkan demam.
Pemberian aspirin pada anak-anak hanya diperbolehkan pada kasus penyakit ini, dan tentunya dalam anjuran atau resep dokter.
Selain itu, ketika sedang terjadi wabah flu atau cacar air, anak yang menjalani pengobatan dengan aspirin memiliki risiko terkena sindrom Reye.
Untuk mencegah hal tersebut, dokter akan merekomendasikan vaksinasi influenza tahunan, serta kemungkinan mengganti aspirin dengan dipyridamole.
Dalam beberapa kasus, apabila anak mengidap masalah jantung akibat penyakit ini, dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut berupa:
Obat ini membantu mengurangi risiko penggumpalan darah. Biasanya, dokter akan meresepkan clopidogrel (Plavix), warfarin (Coumadin, Jantoven), dan heparin.
- Angioplasti arteri koroner
Anak yang menderita penyakit ini berisiko mengalami penyempitan arteri. Prosedur angioplasti ini dilakukan untuk memperlancar aliran darah menuju jantung.
Dalam prosedur ini, sebuah alat diletakkan di arteri untuk memperlancar aliran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan. Prosedur ini biasanya dikombinasikan dengan angioplasti.
Operasi ini dilakukan dengan cara mengalihkan aliran darah dengan pencangkokan pembuluh darah.
Biasanya, pembuluh darah yang diambil adalah yang berada di kaki, lengan, atau dada.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit Kawasaki?
Terapi aspirin umumnya dilanjutkan di rumah. Namun, karena risiko terhadap sindrom Reye, jangan berikan aspirin pada anak Anda tanpa persetujuan dokter.
Jika anak Anda terekspos atau mengalami cacar air atau flu (influenza) selagi mengonsumsi aspirin, segera hubungi dokter.
Anak Anda mungkin akan merasa lelah dan rewel, serta kulit akan kering selama sekitar sebulan.
Cobalah untuk menjaga anak Anda dari kelelahan. Berikan lotion kulit untuk melembapkan jari-jari tangan dan kaki.
Seberapa serius penyakit Kawasaki?
Akan diperlukan beberapa minggu sebelum anak Anda pulih dengan total. Namun biasanya, anak-anak yang memiliki penyakit Kawasaki membaik dan tidak mengalami masalah jangka panjang.
Perawatan dini penting dilakukan, karena dapat memperpendek penyakit dan menurunkan kemungkinan gangguan jantung.
Tes lanjutan dapat membantu Anda dan dokter untuk memastikan penyakit ini tidak menyebabkan gangguan pada jantung.
Beberapa anak dapat mengalami kerusakan pada arteri koroner. Arteri dapat menjadi terlalu besar dan terjadi aneurisma.
Arteri mungkin juga menyempit dan berisiko mengalami pembekuan darah.
Anak yang mengalami kerusakan arteri koroner lebih mungkin mengalami serangan jantung di usia dewasa.
Apabila anak Anda mengalami penyakit ini, ketahui apa yang perlu diperhatikan dan kapan mencari bantuan.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar