Apa penyebab higroma kistik?
Higroma kistik terbentuk sejak dalam kandungan. Ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses perkembangan kantung getah bening dan pembuluh limfatik saat bayi berkembang selama kehamilan.
Pada akhir usia kehamilan lima minggu, jaringan limfatik bayi terbentuk sebagai kantung getah bening di beberapa bagian tubuh, seperti dada, lengan, leher, dan kepala.
Kantung-kantung ini kemudian membentuk pembuluh limfatik yang mengatur cairan dalam tubuh bayi serta membawa lemak dan sel imun.
Namun, ketika terjadi kesalahan atau gangguan, kantung getah bening ini justru mengembang dengan cairan di dalamnya.
Ini kemudian menghambat seluruh atau sebagian sistem limfatik yang sedang berkembang.
Adapun kesalahan pada proses pembentukan pembuluh limfatik ini umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu lingkungan dan genetik.
Terkait faktor lingkungan, infeksi virus serta penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol selama kehamilan diyakini dapat menyebabkan kista higroma.
Sementara terkait faktor genetik, kebanyakan kasus higroma kistik berkembang karena adanya kelainan kromosom di dalam tubuh bayi.
Kelainan kromosom tersebut mulai dari sindrom Turner, trisomi 13, 18, atau 21, sindrom Noonan, serta Down syndrome.
Apakah higroma kistik berbahaya?
Tidak semua kasus kista ini membutuhkan pengobatan. Kista yang kecil umumnya tidak membahayakan dan bisa menghilang dengan sendirinya.
Meski demikian, tergantung ukuran dan lokasi benjolan, kista higroma berpotensi menyebabkan masalah pada struktur atau organ di sekitarnya.
Masalah tersebut misalnya mengganggu pernapasan atau membuat bayi susah makan dan menelan.
Pada kondisi ini, penderitanya perlu segera mendapat pengobatan untuk mengangkat atau menghilangkan kista tersebut.
Sementara itu, higroma kistik yang terdeteksi sebelum bayi lahir terkait dengan peningkatan risiko keguguran, kematian janin, atau kematian bayi baru lahir.
Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

Higroma kistik terkadang dapat terlihat pada janin melalui USG kehamilan.
Namun, kondisi ini juga sering terdiagnosis pada saat baru lahir atau ketika anak berusia dua tahun.
Untuk membuat diagnosis, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik.
Namun, bila kista mungkin mengganggu jaringan dan organ di sekitarnya, tes pencitraan mungkin saja akan dokter lakukan, seperti MRI, CT scan, atau rontgen sinar-X.
Bagaimana cara mengobati higroma kistik?
Umumnya, pengobatan higroma kistik baru akan dokter berikan bila kista telah mengganggu fungsi organ dan menimbulkan berbagai gejala lainnya.
Pengobatan ini bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan kista.
Adapun prosedur pengobatan yang tersedia bisa beragam. Prosedur yang dipilih akan tergantung pada ukuran dan lokasi benjolan serta gejala lain yang muncul.
Secara umum, ada dua prosedur pengobatan yang sering dokter rekomendasikan untuk mengobati kista ini, yaitu pembedahan dan skleroterapi.
Operasi atau pembedahan
Operasi bertujuan untuk mengangkat seluruh jaringan abnormal. Sekitar 10-15% penderita kista ini sembuh setelah menjalani prosedur operasi.
Skleroterapi
Pada prosedur skleroterapi, dokter menyuntikkan bahan kimia ke dalam jaringan kista untuk menyusutkannya.
Butuh beberapa sesi pengobatan untuk memastikan kista tak tumbuh kembali.
Selain dua prosedur yang umum, ada pula bentuk pengobatan lainnya yang bisa dokter berikan, seperti ablasi radiofrekuensi atau terapi laser.
Biasanya, pengobatan tersebut menjadi pilihan jika operasi tidak mungkin dilakukan.
Namun perlu Anda pahami, bentuk pengobatan ini bisa dokter berikan secara bersamaan agar higroma kistik tidak kembali datang. Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat, ya!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar