Amblyopia (ambliopia) adalah penyakit mata yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Ambliopia perlu diwaspadai, sebab jika dibiarkan, penyakit mata ini bisa menyebabkan kebutaan yang tentu akan berpengaruh pada kehidupannya hingga dewasa.
Apa yang dimaksud dengan (amblyopia)?
Ambliopia (amblyopia) adalah salah satu jenis gangguan penglihatan. Dalam bahasa awam, amblyopia disebut juga sebagai lazy eye atau mata malas.
Amblyopia adalah jenis penglihatan buruk yang terjadi hanya pada satu sisi mata anak, lebih jarang pada kedua mata.
Kondisi ini disebabkan oleh otot mata dan saraf otak yang tidak bekerja sama dengan baik.
Akibat kondisi tersebut, anak akan mengalami penglihatan yang normal di satu sisi mata, sedangkan lazy eye atau mata malas di sisi lainnya akan buram hingga memburuk.
Apabila tidak segera mendapatkan perawatan yang sesuai, otak anak akan semakin mengabaikan penglihatan serta tidak mengontrol cara kerja mata.
Adapun hal ini dapat membahayakan penglihatan. Bahkan, mata malas berisiko menyebabkan kebutaan pada anak.
Seberapa umum kondisi ini terjadi?
Setidaknya, 2 hingga 3 dari 100 anak bisa mengalami kondisi lazy eyes.
Tanda dan gejala amblyopia
Walaupun awalnya sulit diketahui, gejala ambliopia paling umum adalah ketika anak sulit mengetahui seberapa dekat atau jauh sesuatu yang dilihat.
Anda sebagai orangtua mungkin juga memperhatikan ketika anak kesulitan untuk melihat dengan jelas.
Berikut adalah tanda serta gejala dari amblyopia atau lazy eye.
- Mata yang mengarah ke dalam atau ke luar.
- Mata yang terlihat tidak bekerja sama.
- Menyipitkan atau menutup salah satu sisi mata.
- Mata juling atau menutup.
- Melihat dengan memiringkan kepala.
- Memiliki kelopak mata yang turun.
Terkadang, kondisi mata malas tidak terlihat apabila Anda tidak melakukan pemeriksaan mata anak.
Tidak hanya itu, kondisi ini juga tampak seperti juling, tetapi ambliopia atau lazy eye bukan juling. Meski begitu, mata juling bisa menyebabkan mata malas.
Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah hasilnya normal atau tidak.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran saat anak mengalami gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan harus periksa anak ke dokter?
Jika anak terlihat memiliki tanda atau gejala di atas, lakukan pemeriksaan mata pada anak.
Apalagi, setiap anak mempunyai kondisinya masing-masing. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan si kecil.
Penyebab amblyopia
Dikutip dari Mayo Clinic, apa pun yang membuat penglihatan anak buram atau mata juling dapat menyebabkan mata malas.
Dalam banyak kasus, dokter tidak mengetahui apa penyebab kondisi mata malas. Akan tetapi, hal ini bisa berkembang ketika mengalami penglihatan abnormal.
Ada perubahan jalur saraf antara retina dengan otak, sehingga membuat kemampuan mata jadi menurun.
Ada beberapa jenis penyebab terjadinya amblyopia, di antaranya sebagai berikut.
1. Perbedaan ketajaman penglihatan antara kedua mata (kelainan refraksi)
Penyebab amblyopia ini terjadi bila anak mengalami kelainan refraksi, terutama karena rabun jauh atau astigmatisme.
Namun, kekuatan kacamata di antara kedua mata tidak seimbang atau ada perbedaan yang signifikan. Anak dengan minus tinggi yang tidak menggunakan kacamata atau lensa kontak juga bisa menyebabkan kondisi ini.
2. Ketidakseimbangan otot (strabismus)
Biasanya, mata mengalami pergerakan secara bersamaan. Namun, penyebab mata malas yang satu ini mengakibatkan mata anak menjadi tidak sejajar.
Hal ini karena terjadinya ketidakseimbangan otot dalam memposisikan mata.
3. Masalah pada mata
Kondisi lainnya yang menyebabkan anak mengalami amblyopia atau mata malas adalah keruh pada lensa (katarak) yang dapat menghalangi penglihatan.
Bila terjadi pada bayi, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Ini merupakan jenis lazy eye yang paling parah.
Faktor risiko mata malas
Beberapa anak terlahir dengan kondisi mata malas. Lalu, ada pula yang mengalaminya karena gejala semakin berkembang dari kecil.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko amblyopia pada anak adalah sebagai berikut.
- Bayi lahir prematur.
- Terlahir dengan ukuran tubuh kecil dari rata-rata.
- Faktor genetik atau riwayat keluarga.
- Mengalami gangguan perkembangan.
- Defisiensi vitamin A.
Diagnosis amblyopia
Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata rutin untuk menilai penglihatan pada kedua mata. Ini termasuk memeriksa apakah ada perbedaan serta penglihatan buruk di kedua mata.
Cara-cara berikut bisa dokter lakukan ketika memeriksa mata untuk mendiagnosis mata malas.
- Menggunakan obat tetes untuk melebarkan pupil mata.
- Menggunakan alat pembesar yang dilengkapi sinar untuk mendeteksi katarak.
- Menutup satu mata dan cek apakah mata dapat mengikuti objek yang bergerak.
- Pemeriksaan visus mata menggunakan gambar atau huruf untuk menilai ketajaman penglihatan anak.
Metode yang digunakan untuk menguji penglihatan terkait amblyopia tergantung pada usia anak dan tahap perkembangan. Tanyakan lebih lanjut pada dokter mata Anda.