Strabismus atau mata juling adalah kondisi saat posisi kedua mata tidak sejajar dan keduanya bergerak ke arah yang berbeda. Pada kondisi ini, salah satu mata biasanya mengarah depan, tapi mata yang lain bisa melihat ke samping, atas, atau bawah. Penyebab mata juling (strabismus) adalah kontrol otot mata yang tidak berfungsi dengan baik. Itu sebabnya, salah satu mata akan berfokus ke arah tertentu, sedangkan mata lainnya melihat ke arah yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, mata yang lebih lemah dan jarang digunakan akan mengakibatkan fenomena “mata malas” atau ambliopia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen. Mata juling dapat diatasi dengan penggunaan kacamata khusus ataupun prosedur operasi. Strabismus adalah kondisi kelainan pada mata yang lebih banyak ditemukan pada anak-anak. Sekitar 1 dari 20 anak menunjukkan gejala strabismus. Pada anak-anak, mata juling biasanya sudah muncul saat lahir. Namun, mata juling pada bayi sering tidak terdiagnosis hingga bayi berusia 3 bulan. Sementara itu, tidak sedikit pula kasus mata juling yang ditemukan pada usia dewasa. Mata juling pada orang dewasa bisa disebabkan oleh adanya penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Strabismus terbagi ke dalam beberapa jenis. Klasifikasi mata juling ini dibagi berdasarkan ke arah mana mata melihat, antara lain: Selain arah pergerakan mata, jenis mata juling juga bisa dibedakan berdasarkan frekuensi kejadiannya dan bagian mata mana yang terdampak. Berikut adalah beberapa jenis strabismus yang umum ditemukan. Tipe strabismus ini merupakan yang paling sering ditemukan, terutama pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih. Esotropia akomodatif biasanya terjadi pada orang-orang yang menderita hipermetropi atau rabun dekat. Pada kondisi ini, salah satu mata melihat kedepan, tapi mata yang lain bergerak ke arah dalam. Akibatnya, mata membutuhkan usaha lebih untuk bisa fokus melihat benda di sekitar. Esotropia akomodatif dapat ditangani dengan kacamata, tapi terkadang operasi pada otot salah satu mata perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Jenis mata juling yang satu ini terjadi ketika kedua mata tidak dapat bergerak secara bersamaan. Salah satu mata akan fokus pada objek atau bergerak ke arah tertentu, sedangkan mata lainnya bergerak ke arah berbeda. Eksotropia intermiten dapat terjadi pada orang dari setiap kelompok usia. Penanganan untuk kondisi ini biasanya menggunakan kacamata, latihan mata, atau operasi pada salah satu otot mata. Jenis lain dari strabismus adalah infantile esotropia. Mata juling ini biasa ditemukan pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Kondisi ini ditandai dengan kedua mata yang bergerak ke arah dalam mata. Pergerakan mata ke arah dalam awalnya terjadi sesekali saja, tapi lama-lama akan berlangsung permanen. Strabismus lebih banyak ditemukan pada bayi, balita, dan anak-anak. Pada saat berusia 3 atau 4 bulan, mata bayi seharusnya bisa fokus pada objek yang dekat, dengan posisi kedua mata yang lurus dan rata. Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa fokus melihat objek yang jauh. Namun, pada bayi dan anak-anak yang memiliki mata juling, posisi mata akan mengalami perubahan dan perbedaan arah gerak ketika berusaha fokus pada objek tertentu. Ciri-ciri strabismus sebagian besar bisa dirasakan atau terlihat dengan jelas, tapi ada juga yang mengalami gejalanya sewaktu-waktu seperti muncul untuk beberapa waktu lalu hilang. Tanda-tanda dan gejala yang paling umum dari starbismus meliputi: Mendeteksi mata juling pada bayi dan anak mungkin akan sedikit sulit bagi beberapa orangtua. Apabila bayi atau anak Anda sering menutup salah satu mata atau kerap membenarkan posisi kepalanya, mungkin Anda perlu waspada dan memeriksakan anak Anda ke dokter. Gangguan penglihatan ini perlu segera diperiksa oleh dokter. Apabila anak mengalami salah satu atau semua gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata. Anda juga perlu segera ke dokter, jika anak menunjukkan gejala-gejala, seperti: Waspadai juga jika anak mengalami gangguan belajar di sekolah yang disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk melihat materi pembelajaran di papan tulis dengan jelas. Pada kebanyakan kasus, penyebab mata juling dipengaruhi oleh faktor keturunan sehingga disebut juga dengan strabismus bawaan. Secara umum mata juling disebabkan oleh pergerakan otot mata yang tidak berfungsi dengan baik. Seperti yang dijelaskan dalam American Optometric Association, terdapat 6 otot berbeda di setiap mata. Otot-otot ini bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mata. Dengan begitu, kedua mata Anda bisa fokus melihat suatu objek secara bersamaan. Pada penderita strabismus, otot-otot mata tersebut tidak mampu bekerja bersamaan. Akibatnya, salah satu mata fokus melihat ke suatu objek, sementara yang lainnya melihat ke arah yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak. Ini tentu dapat membingungkan otak dalam memproses sinyal menjadi gambar. Seringnya otak akan mengabaikan sinyal yang dikirim oleh mata yang fokus dan pergerakannya lebih lemah. Jika terus dibiarkan, mata yang diabaikan otak mungkin saja mengalami penurunan fungsi dan lama-kelamaan akan kehilangan kemampuan melihat dengan baik. Kehilangan pandangan ini disebut ambliopia atau “mata malas”. Ambliopia yang terjadi terlebih dulu juga dapat menjadi penyebab mata juling. Selain itu, terdapat juga beberapa kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab mata juling pada anak-anak, seperti: Sementara strabismus yang baru muncul pada usia dewasa disebabkan oleh: Mata juling adalah kondisi yang dapat menyerang setiap orang dari berbagai kelompok usia dan ras. Namun, terdapat faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami strabismus. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa memicu munculnya kelainan penglihatan ini: Segera periksakan ke dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala mata juling. Penanganan sejak dini dapat mengurangi risiko kebutaan atau kehilangan penglihatan permanen. Dalam proses diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan mata secara detail. Dokter akan mengecek beberapa aspek, seperti: Apabila dokter melihat adanya gejala lain yang menyertai, dokter mungkin akan memeriksa otak dan sistem saraf. Dokter bisa saja menyarankan untuk menjalani tes otak untuk memastikan kemungkinan adanya cerebral palsy atau sindrom Guillain-Barré. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Pengobatan strabismus ditujukan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti ambliopia atau kebutaan permanen. Semakin cepat gejala-gejala ditangani, semakin efektif hasil pengobatannya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk mata juling: Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi strabismus:Pengertian strabismus
Seberapa umumkah kondisi ini?
Jenis mata juling (strabismus)
1. Accommodative esotropia
2. Intermittent exotropia
3. Esotropia pada bayi
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala mata juling (strabismus)?
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Penyebab
Apa penyebab mata juling (strabismus)?
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena mata juling (strabismus)?
Diagnosis
Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?
Pengobatan
Apa saja pengobatan untuk mengatasi mata juling (strabismus)?
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi mata juling (strabismus)?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.