- Posisi kedua mata tidak sejajar
- Kedua mata tidak melihat ke arah yang sama
- Penglihatan ganda
- Menutup salah satu mata saat berusaha fokus pada objek tertentu
- Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi (kedua mata tidak bergerak bersamaan)
- Kehilangan penglihatan
Mendeteksi mata juling pada bayi dan anak mungkin akan sedikit sulit bagi beberapa orangtua. Apabila bayi atau anak Anda sering menutup salah satu mata atau kerap membenarkan posisi kepalanya, mungkin Anda perlu waspada dan memeriksakan anak Anda ke dokter.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Gangguan penglihatan ini perlu segera diperiksa oleh dokter. Apabila anak mengalami salah satu atau semua gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.
Anda juga perlu segera ke dokter, jika anak menunjukkan gejala-gejala, seperti:
- Mata juling pada saat melihat ke arah tertentu
- Mata terasa sakit dan kaku
- Mata sulit digerakan
- Sakit kepala setiap berusaha fokus melihat
- Penglihatan pada salah satu mata menurun
Waspadai juga jika anak mengalami gangguan belajar di sekolah yang disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk melihat materi pembelajaran di papan tulis dengan jelas.
Penyebab
Apa penyebab mata juling (strabismus)?
Pada kebanyakan kasus, penyebab mata juling dipengaruhi oleh faktor keturunan sehingga disebut juga dengan strabismus bawaan. Secara umum mata juling disebabkan oleh pergerakan otot mata yang tidak berfungsi dengan baik.
Seperti yang dijelaskan dalam American Optometric Association, terdapat 6 otot berbeda di setiap mata. Otot-otot ini bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mata. Dengan begitu, kedua mata Anda bisa fokus melihat suatu objek secara bersamaan.
Pada penderita strabismus, otot-otot mata tersebut tidak mampu bekerja bersamaan. Akibatnya, salah satu mata fokus melihat ke suatu objek, sementara yang lainnya melihat ke arah yang berbeda.
Hal tersebut menyebabkan retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak. Ini tentu dapat membingungkan otak dalam memproses sinyal menjadi gambar. Seringnya otak akan mengabaikan sinyal yang dikirim oleh mata yang fokus dan pergerakannya lebih lemah.
Jika terus dibiarkan, mata yang diabaikan otak mungkin saja mengalami penurunan fungsi dan lama-kelamaan akan kehilangan kemampuan melihat dengan baik. Kehilangan pandangan ini disebut ambliopia atau “mata malas”. Ambliopia yang terjadi terlebih dulu juga dapat menjadi penyebab mata juling.
Selain itu, terdapat juga beberapa kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab mata juling pada anak-anak, seperti:
- Apert Syndrome (kelainan genetik yang mempengaruhi pertumbuhan tengkorak)
- Cerebral palsy
- Congenital rubella
- Hemangioma dekat mata selama masa bayi
- Incontinentia Pigmenti Syndrome (kelainan genetik langka yang memengaruhi kulit)
- Noonan Syndrome (kelainan genetik langka yang mempengaruhi tampilan wajah)
- Prader-Willi Syndrome (kondisi genetik yang menyebabkan terbentuknya otot yang lemah)
- Retinopathy of prematurity (kelainan yang mempengaruhi mata)
- Retinoblastoma (kanker langka pada retina)
- Cedera otak traumatis
- Trisomi 18 (kelainan genetik yang menyebabkan cacat lahir)
- Penyakit lain yang menyebabkan kehilangan penglihatan
Sementara strabismus yang baru muncul pada usia dewasa disebabkan oleh:
- Botulisme
- Diabetes (menyebabkan kondisi yang disebut acquired paralytic strabismus)
- Penyakit Graves
- Guillain-Barré Syndrome
- Cedera pada mata
- Cerebral palsy
- Keracunan akibat kerang-kerangan
- Stroke
- Cedera otak traumatis
- Kehilangan penglihatan akibat penyakit mata atau kondisi lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar