Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah bisa fokus melihat objek yang jauh.
Namun pada bayi dan anak-anak yang memiliki mata juling, posisi mata akan mengalami perubahan dan perbedaan arah gerak ketika berusaha fokus pada objek tertentu.
Ciri-ciri strabismus sebagian besar bisa dirasakan atau terlihat dengan jelas, tapi ada juga yang mengalami gejalanya sewaktu-waktu seperti muncul untuk beberapa waktu lalu hilang.
Tanda-tanda dan gejala yang paling umum dari strabismus yaitu sebagai berikut.
- Posisi kedua mata tidak sejajar.
- Kedua mata tidak melihat ke arah yang sama.
- Penglihatan ganda.
- Menutup salah satu mata saat berusaha fokus pada objek tertentu.
- Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi (kedua mata tidak bergerak bersamaan).
- Kehilangan penglihatan.
Mendeteksi mata juling pada bayi dan anak mungkin akan sedikit sulit bagi beberapa orangtua.
Apabila bayi atau anak Anda sering menutup salah satu mata atau kerap membenarkan posisi kepalanya, mungkin Anda perlu waspada dan memeriksakan anak Anda ke dokter.
Kapan harus ke dokter?
Gangguan penglihatan ini perlu segera diperiksa oleh dokter. Apabila anak mengalami salah satu atau semua gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.
Anda juga perlu segera ke dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala, seperti:
- mata juling pada saat melihat ke arah tertentu,
- mata terasa sakit dan kaku,
- sakit kepala setiap berusaha fokus melihat,
- mata sulit digerakkan, dan
- penglihatan pada salah satu mata menurun.
Waspadai juga jika anak mengalami gangguan belajar di sekolah yang disebabkan oleh ketidakmampuan anak untuk melihat materi pembelajaran di papan tulis dengan jelas.
Apa penyebab mata juling (strabismus)?

Pada kebanyakan kasus, penyebab mata juling dipengaruhi oleh faktor keturunan sehingga disebut juga dengan strabismus bawaan.
Secara umum mata juling disebabkan oleh pergerakan otot mata yang tidak berfungsi dengan baik.
Seperti yang dijelaskan dalam American Optometric Association, terdapat enam otot berbeda di setiap mata. Otot-otot ini bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mata.
Dengan begitu, kedua mata Anda bisa fokus melihat suatu objek secara bersamaan.
Pada penderita strabismus, otot-otot mata tersebut tidak mampu bekerja bersamaan. Akibatnya, salah satu mata fokus melihat ke suatu objek, sedangkan yang lainnya melihat ke arah yang berbeda.
Hal tersebut menyebabkan retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak. Ini tentu dapat membingungkan otak dalam memproses sinyal menjadi gambar.
Seringnya otak akan mengabaikan sinyal yang dikirim oleh mata yang fokus dan pergerakannya lebih lemah.
Jika terus dibiarkan, mata yang diabaikan otak mungkin saja mengalami penurunan fungsi dan lama-kelamaan akan kehilangan kemampuan melihat dengan baik.
Kehilangan pandangan ini disebut ambliopia atau “mata malas”. Ambliopia yang terjadi terlebih dulu juga dapat menjadi penyebab mata juling.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar