Mata adalah jendela dunia yang kesehatannya perlu dijaga sedari kecil. Penglihatan mata anak yang buruk tidak hanya akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari, tapi juga memengaruhi keberhasilannya dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Itulah mengapa anak-anak harus memeriksakan matanya di dokter. Lantas, kapan sebaiknya mulai periksa mata anak?
Lalu, periksa mata anak di mana dan ke dokter apa? Ketahui penjelasannya melalui ulasan di bawah ini.
Kapan waktu tepat untuk periksa mata anak?
Pemeriksaan mata pertama pada anak disarankan dilakukan sejak dini untuk memastikan mata berkembang dengan baik dan tidak ada kelainan bawaan.
Melansir dari Healthy Children, berikut adalah panduan tepat untuk pemeriksaan mata anak.
1. 72 jam setelah lahir
Pada usia ini, mata bayi baru lahir akan diperiksa untuk mengetahui adanya kelainan bawaan, seperti infeksi, katarak, dan glaukoma.
2. Sampai usia 6 bulan
Masa ini adalah waktu yang tepat untuk memberi tahu dokter seputar riwayat kesehatan keluarga yang berkaitan dengan masalah penglihatan.
Jika ditemukan tanda-tanda tidak normal, seperti mata merah pada anak atau mata tampak tidak simetris, dokter akan merujuk ke spesialis mata. Dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Usia 6 bulan ke atas
Dokter akan terus memeriksa refleks pupil dan struktur mata bagian luar. Di masa ini, dokter juga akan mencari tanda-tanda apakah anak mengalami strabismus atau mata juling.
4. Usia 1—2 tahun
Pada usia ini, alat skrining berbasis instrumen dapat mulai digunakan untuk memeriksa penglihatan.
Alat ini dapat berupa photoscreener dan autorefractor, perangkat otomatis yang menggunakan cahaya dan kamera untuk mengukur seberapa baik penglihatan anak Anda.
5. Usia di atas 3 tahun
Pemeriksaan ketajaman penglihatan direkomendasikan pada usia 4 dan 5 tahun serta pada anak usia 3 tahun yang kooperatif.
Ini melibatkan menanyakan kepada anak Anda seberapa baik mereka dapat melihat detail huruf atau simbol dari jarak tertentu.
Anak yang sering berkedip berlebihan atau tampak kesulitan fokus pada benda jauh memerlukan evaluasi khusus.
Untuk anak yang berusia di atas 5 tahun, terutama anak sekolah, disarankan menjalani pemeriksaan mata setiap 1–2 tahun.
Anak yang sudah menggunakan kacamata juga harus rutin kontrol untuk memastikan ukuran lensanya sesuai.
Periksa mata anak ke dokter apa?
Apa saja yang diperiksa saat ke dokter mata?
Pemeriksaan mata pada anak mencakup beberapa prosedur penting yang dirancang untuk mengevaluasi kesehatan mata secara menyeluruh.
Berikut adalah beberapa jenis dan cara pemeriksaan mata anak yang biasa dilakukan.
1. Tes refleks merah
Tes ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fisik baru lahir.
Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut dengan oftalmoskop yang memperbesar mata dan menggunakan cahaya sehingga mata dapat diperiksa dengan jelas.
Saat cahaya diarahkan ke mata bayi, pantulan warna merah akan terlihat saat dipantulkan kembali. Bila pantulan warna putih terlihat, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan pada penglihatan.
2. Tes refleks pupil
Tes refleks pupil ini dilakukan dengan cara menyinari kedua mata bayi dengan cahaya untuk memeriksa bagaimana pupil si Kecil.
Normalnya, pupil bayi akan mengecil secara otomatis saat terkena cahaya. Pupil yang tidak mengecil bisa menjadi tanda adanya gangguan.
3. Perhatian terhadap objek visual
Ini merupakan tes sederhana untuk memeriksa apakah bayi baru lahir memperhatikan objek visual.
Dokter akan mencoba menarik perhatian bayi menggunakan benda yang menarik. Mereka kemudian menggerakkan benda tersebut untuk melihat apakah mata bayi mengikutinya.
Tes ini juga bisa digunakan untuk memeriksa penglihatan bayi yang lebih besar dan anak kecil yang belum dapat berbicara.
4. Bagan Snellen dan LogMAR
Saat anak sudah bisa mengenali huruf, anak akan diuji penglihatannya menggunakan deretan huruf dan angka yang ukurannya akan semakin mengecil.
Cara pemeriksaan mata pada anak ini, yaitu si Kecil akan diminta untuk membaca atau mencocokkan huruf yang dilihatnya dari jarak tertentu.
5. Tes refraksi
Tes refraksi dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi kebutuhan anak kecil pakai kacamata bila diperlukan.
Sebelum menjalani tes ini, anak akan diberikan obat tetes mata khusus yang dapat memperlebar pupil sehingga bagian belakang mata dapat diperiksa lebih jelas.
6. Tes buta warna
Saat periksa mata anak, dokter mungkin akan melakukan tes buta warna bila diduga terdapat masalah pada mata si Kecil.
Salah satu tes yang digunakan untuk memeriksa buta warna pada anak adalah tes Ishihara. Tes ini melibatkan pengamatan gambar yang terdiri dari titik-titik dengan dua warna berbeda.
Bila penglihatan mata normal, maka mereka dapat mengenali huruf atau angka dalam gambar tersebut.
Apa tanda harus segera menjalani periksa mata anak?
Pada dasarnya, anak harus menjalani pemeriksaan mata secara rutin seiring dengan pertumbuhannya.
Namun, sebaiknya tetap perhatikan tanda-tanda masalah yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan penglihatan.
Untuk bayi, buku catatan kesehatan anak dapat digunakan untuk membantu Anda memeriksa apakah penglihatan anak berkembang secara normal.
Sementara pada anak yang lebih besar, sebaiknya segera periksakan mata anak ke dokter bila ia mengalami beberapa hal berikut ini.
- Mata tidak menunjuk ke arah yang sama.
- Mengeluh sakit kepala atau mata tegang.
- Sulit untuk membaca, misalnya perlu membaca dari jarak yang sangat dekat.
- Masalah koordinasi tangan dan mata, misalnya kesulitan bermain bola.
- Sering menggosok atau mengucek mata.
- Menonton TV terlalu dekat.
Semakin dini masalah tersebut diketahui penyebabnya, maka semakin cepat pengobatan dapat dilakukan.
Kesimpulan
- Pemeriksaan mata pertama sebaiknya dilakukan sejak bayi baru lahir untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan. Pemeriksaan rutin di berbagai tahap usia, mulai dari 6 bulan hingga usia sekolah, dapat membantu memastikan perkembangan penglihatan anak berjalan normal.
- Berbagai metode pemeriksaan, seperti tes refleks pupil, tes refraksi, dan tes buta warna, dirancang untuk mendeteksi masalah penglihatan secara dini.
- Orangtua juga harus waspada terhadap tanda-tanda gangguan penglihatan, seperti mata tidak sejajar, kesulitan membaca, atau kebiasaan menonton TV terlalu dekat.
- Dengan melakukan pemeriksaan rutin dan memperhatikan tanda-tanda masalah, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat, sehingga kesehatan mata anak tetap terjaga.
[embed-health-tool-vaccination-tool]