6. Pemakaian obat tetes steroid yang tidak tepat
Pemakaian obat tetes mata yang sembarangan dapat meningkatkan risiko glaukoma dan mata buta. Risiko ini semakin tinggi pada pemakaian obat tetes mata steroid, terlebih lagi jika tidak digunakan sesuai resep dokter.
Obat mata steroid yang digunakan setiap hari dan dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan penumpukkan glikosaminoglikan, yaitu komponen struktural utama dari tulang rawan yang ditemukan dalam kornea. Penumpukan glikosaminoglikan ini akan menyumbat aliran cairan di dalam mata.
Karena aliran cairan di dalam mata terbendung akibat terjadinya penyumbatan, hal tersebut membuat tekanan di bola mata meningkat dan menyebabkan glaukoma. Akibatnya, lama kelamaan luas pandangan pun akan semakin menyempit. Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama, hal tersebut dapat berujung pada kebutaan.
7. Penyebab lainnya
Selain kondisi-kondisi di atas, mata buta juga bisa disebabkan oleh beberapa hal di bawah:
- Penyumbatan pada pembuluh darah
- Komplikasi kelahiran prematur (retrolental fibroplasia)
- Komplikasi dari operasi mata
- Mata malas (amblyopia)
- Neuritis optik
- Stroke
- Retinitis pigmentosa
- Tumor atau kanker mata, seperti retinoblastoma atau glioma optik
- Trauma atau cedera parah pada mata
- Infeksi mata parah, seperti endoftalmitis
Diagnosis dan pengobatan
Bagaimana proses diagnosis buta?
Tes diagnosis bertujuan untuk mengetahui apa penyebab utama dari kebutaan yang Anda alami, baik pada kasus kebutaan parsial maupun total.
Dalam proses diagnosis, dokter akan menjalani serangkaian tes untuk mengetahui ketajaman penglihatan Anda, fungsi otot mata Anda, serta bagaimana pupil mata bereaksi terhadap cahaya.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mikroskop lampu celah atau slit lamp. Mikroskop tersebut dilengkapi dengan cahaya berkekuatan tinggi, sehingga dokter dapat memeriksa dengan jelas bagian mata Anda.
Bagaimana cara mengobati mata yang buta?
Pengobatan untuk kebutaan tergantung kepada penyebabnya. Misalnya, untuk kasus seperti katarak, dapat disembuhkan dengan melakukan operasi. Untuk kasus yang disebabkan oleh inflamasi dan infeksi, dapat disembuhkan dengan obat dalam bentuk tetes atau pil. Transplantasi kornea juga dapat membantu orang yang memiliki kehilangan visi akibat jaringan parut kornea.
Meski 80% kasus gangguan penglihatan dapat dicegah atau disembuhkan, tetap ada 20% kasus yang tidak dapat disembuhkan. Kasus tersebut biasanya terjadi pada orang yang berhadapan dengan hilangnya penglihatan secara bertahap hingga mereka buta secara total.
Gangguan degenerasi retina tidak dapat disembuhkan, karena penyakit tersebut memecah lapisan jaringan yang mengandung sel-sel pendeteksi cahaya. Ada sejumlah penyakit degeneratif, termasuk retinitis pigmentosa, degenerasi makula, dan sindrom Usher.
Kesembuhan untuk penglihatan yang hilang tergantung pada penyebabnya juga. Pasien yang kehilangan penglihatan akibat kerusakan optik saraf atau stroke biasanya tidak dapat disembuhkan. Pasien dengan ablasi retina yang berlangsung lama, pada umumnya tidak dapat diperbaiki dengan operasi perbaikan ablasi tersebut. Pasien yang memiliki jaringan parut kornea biasanya memiliki peluang kesembuhan yang baik jika mereka dapat melakukan perawatan setelah operasi.
Selain itu, orang yang mengalami kebutaan total tentunya perlu melakukan berbagai perubahan dalam beberapa aspek hidupnya. Beberapa contohnya adalah seperti belajar membaca huruf Braille, menata ulang perabotan rumah, serta melipat uang dengan cara tertentu agar lebih mudah ditemukan.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah kebutaan?
Berikut adalah sejumlah langkah sederhana yang dapat diambil untuk memelihara kesehatan mata, seperti:
- Tidak merokok. Merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena katarak, kerusakan saraf optik, dan yang berkaitan dengan degenerasi makula.
- Mengonsumsi makanan yang bergizi, yaitu dengan kandungan lutein, zeaxanthin, vitamin A, C, E, asam lemak omega-3, serta zink.
- Membersihkan tangan dan lensa kontak dengan benar untuk mengurangi risiko infeksi mata.
- Mengetahui riwayat kesehatan mata keluarga. Banyak gangguan mata serius yang merupakan keturunan, seperti retinitis pigmentosa.
- Mengikuti tes mata secara teratur.
Meskipun sudah ada teknologi canggih yang dapat memulihkan beberapa penyakit mata, namun jika kita dapat mencegahnya, hal tersebut dapat memberikan banyak manfaat di kemudian hari. Sama seperti kata pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar