Infeksi sistem pencernaan bisa menyebabkan sejumlah kondisi lainnya. Salah satunya yaitu sindrom hemolitik uremik. Kondisi ini cukup berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mengatasi sindrom ini sehingga tidak bertambah parah dan berakibat fatal. Simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu sindrom hemolitik uremik?
Sindrom hemolitik uremik atau hemolytic uremic syndrome (HUS) adalah kondisi ketika pembuluh darah kecil pada ginjal mengalami kerusakan dan peradangan.
Gangguan ini biasanya terjadi ketika ada infeksi pada sistem pencernaan.
Infeksi tersebut menghasilkan zat beracun yang menghancurkan sel-sel darah merah dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Setelah proses infeksi dimulai, sel-sel darah merah yang rusak membentuk gumpalan pada pembuluh darah dan mulai menyumbat sistem penyaringan pada ginjal.
Akhirnya, HUS dapat menyebabkan gagal ginjal yang mengancam jiwa. Kondisi ini juga biasanya menimbulkan anemia hemolitik dan trombositopenia.
Meskipun sindrom hemolitik uremik adalah kondisi yang serius, mendapatkan pengobatan tepat waktu dan sesuai dapat memulihkan kebanyakan penderita secara total, terutama bagi anak-anak.
Perlu Anda Ketahui
Penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko yang mungkin anak miliki. Silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa tanda dan gejala sindrom hemolitik uremik?
Gejala sindrom hemolitik uremik dapat berbeda-beda.
Namun, gejala umumnya berupa gangguan pencernaan, termasuk demam, mual, muntah, nyeri di perut, dan diare yang terkadang dapat disertai darah.
Selain gejala tersebut, beberapa gejala lainnya juga dapat timbul akibat kerusakan pembuluh darah, di antaranya sebagai berikut.
- Jarang atau sama sekali tidak buang air kecil atau urine kemerahan.
- Kulit kemerahan, seperti pada pipi dan di bawah kelopak mata.
- Kesulitan bernapas.
- Kelelahan yang sangat parah.
- Mudah memar.
- Perdarahan dari hidung dan mulut.
- Pembengkakan pada tungkai, kaki, dan pergelangan kaki, serta terkadang di wajah, tangan, atau seluruh tubuh.
- Linglung, kejang, atau stroke.
- Tekanan darah tinggi.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Hubungi dokter Anda segera jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang telah dijelaskan.
Carilah perawatan darurat jika Anda atau anak Anda tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih.
Apa penyebab sindrom hemolitik uremik?
Penyebab sindrom hemolitik uremik yang paling umum adalah salah satu jenis bakteri Escherichia coli (E.coli) yang disebut VTEC (E.coli yang memproduksi verositotoksin).
Bakteri E.coli sebenarnya merupakan bakteri yang normal ditemukan pada saluran pencernaan manusia dan hewan yang sehat. Namun, beberapa jenis bakteri ini bisa menyebabkan bakteri lain, seperti VTEC.
Meski begitu, infeksi saluran pencernaan lain terkadang juga dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya infeksi bakteri pneumokokus, HIV, dan influenza.
Selain itu, beberapa orang yang mendapatkan perawatan medis tertentu atau obat-obatan, seperti quinine sulfat, obat imunosupresan siklosporin, dan beberapa obat kemoterapi, dapat mengalami sindrom ini.
Melansir dari Mayo Clinic, meski terbilang jarang, HUS dapat terjadi akibat dari komplikasi kehamilan.
Pada beberapa kasus, HUS juga dapat terjadi akibat gen yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya.
Anak yang memiliki gen ini tidak selalu mengalami kondisi ini. Namun, bakteri penyebab HUS dapat menjadi aktif saat ada pemicu berupa infeksi, penggunaan obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu.