Diare dapat menyebabkan si Kecil dehidrasi atau kekurangan cairan. Oleh sebab itu, peranan air putih sangat dibutuhkan untuk mengatasi gangguan pencernaan diare.
Selain air putih, berikan larutan Oralit atau kuah kaldu pada si Kecil. Rehidrasi hanya dengan air putih dianggap tidak cukup karena minim kandungan natrium, kalium, mineral, dan nutrisi penting lain yang diperlukan untuk mengobati diare.
Tak hanya untuk diare, minum air putih yang cukup setiap harinya turut membantu mendorong makanan di saluran cerna dan melunakkan feses sehingga tidak sulit dikeluarkan.
3. Pemberian probiotik untuk atasi gangguan pencernaan ringan
Tahukah Ibu? Pemberian probiotik ternyata juga dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan ringan pada si Kecil, seperti perut kembung dan sering buang angin.
Contoh makanan dan minuman probiotik untuk mengurangi gas berlebih pada saluran cerna si Kecil meliputi yoghurt, minuman kedelai, dan beberapa jenis jus murni tanpa tambahan gula.
Namun, tidak semua probiotik dapat mengurangi gas berlebih pada perut si Kecil. Beberapa jus justru bisa memperparah perut kembung pada anak.
Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter mengenai probiotik maupun nutrisi lain yang tepat untuk meredakan gangguan pencernaan pada si Kecil.
4. Terapkan pola makan sehat dan seimbang
Ibu juga dapat mengatasi gangguan pencernaan si Kecil dengan menyajikan menu makanan yang sehat dan seimbang.
Dilansir dari laman NHS, makanan yang kaya akan serat bisa mencegah konstipasi atau sembelit pada si Kecil. Adapun makanan yang bisa diberikan seperti roti gandum, beras merah, buah dan sayuran, serta kacang polong.
Sayangnya, tidak semua anak dapat mencerna gandum maupun biji-bijian dengan baik, sehingga dapat menyebabkan perut kembung dan sindrom iritasi usus besar. Jika terjadi demikian, berikan serat hanya dalam bentuk buah dan sayur.
Selain itu, hindari pemberian lemak berlebih untuk si Kecil. Biasanya dalam bentuk makanan berminyak, gorengan atau junk food. Hal ini dikarenakan makanan berlemak sulit dicerna dan dapat menyebabkan sakit perut.
Cobalah sajikan daging dan ikan tanpa lemak, serta makanan yang dipanggang, dibandingkan yang digoreng untuk si Kecil.
5. Ganti susu pertumbuhan biasa dengan susu pertumbuhan terhidrolisa

Meskipun ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber nutrisi paling baik untuk si Kecil, tidak semua Ibu mampu memberikan ASI karena satu dan lain hal.
Beberapa Ibu memberikan susu pertumbuhan sebagai alternatif dari ASI, dengan kandungan nutrisi yang sama baiknya dengan ASI untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil dan perkembangan otaknya.
Bagi yang memiliki anak dengan perut sensitif, Ibu dapat mengatasi atau mengurangi risiko gangguan pencernaan pada si Kecil dengan mengganti susu pertumbuhan biasa dengan susu pertumbuhan terhidrolisa.
Susu pertumbuhan terhidrolisa mengandung protein halus yang mudah dicerna untuk perut peka si Kecil. Pastikan Ibu memilih susu pertumbuhan terhidrolisa yang diperkaya nutrisi penting lainnya, seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6, dan B12. Pilih juga susu pertumbuhan terhidrolisa yang tinggi DHA karena penting untuk optimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak si Kecil.
Perlu diketahui bahwa sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan atau mengganti susu pertumbuhan untuk si Kecil, ya, Bu. Pemilihan nutrisi yang tepat merupakan langkah penting untuk membangun sistem imunitas si Kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar