Sementara di negara maju, marasmus dapat terjadi akibat eating disorder alias gangguan makan, seperti anorexia nervosa.
Gejala utama dari marasmus adalah hilangnya lemak di jaringan tubuh dan wajah sehingga tulang menjadi lebih terlihat di permukaan kulit.
Pada kondisi yang parah, kulit anak bisa mengendur serta wajah dan tubuhnya bisa terlihat seperti lansia.
Selain tanda tersebut, gejala berikut juga bisa terjadi pada anak yang menderita marasmus akibat kekurangan protein.
- Tubuh lemah, lemas, dan aktivitas fisik anak menurun.
- Anak mudah marah dan rewel.
- Berat badan anak menurun.
Dalam jangka panjang, pertumbuhan anak jadi sangat lambat dan bisa mengalami komplikasi serius yang berakibat fatal.
Komplikasinya antara lain bradikardia (denyut jantung sangat lambat) dan hipotensi (tekanan darah rendah).
2. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah kondisi malnutrisi parah akibat kekurangan protein dalam tubuh.
Sama seperti marasmus, penyakit ini rentan terjadi akibat kekurangan suplai makanan, terutama di negara-negara yang sangat miskin atau yang dilanda bencana.
Sementara di negara maju, kwashiorkor biasanya terjadi akibat kasus pelecehan anak, penelantaran anak yang parah, atau anak menderita penyakit yang bisa menyebabkan malnutrisi.
Pada penderita kwashiorkor, gejala utama yang muncul umumnya berupa pembengkakan di bawah kulit (edema) di bagian tubuh tertentu, terutama kaki dan wajah.
Meski begitu pembengkakan juga bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar