Anak perempuan
- Usia 10-12 tahun: 60 g per hari
- Usia 13-15 tahun: 69 g per hari
- Usia 16-18 tahun: 59 g per hari
Acuan dari Kemenkes ini bisa Anda jadikan kisaran asupan protein harian untuk si kecil. Pasalnya, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kebutuhan protein masing-masing anak mungkin saja berbeda karena usia, jenis kelamin, bahkan aktivitas harian anak tidak selalu sama.
Ada anak yang aktif bermain sepanjang hari atau mengikuti beberapa les, tapi ada juga anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat, mengerjakan tugas, atau menggambar. Beberapa hal inilah yang sebaiknya Anda pertimbangkan guna menyesuaikan asupan protein dari makanan dan minuman anak.

Apa saja sumber protein yang baik untuk masa pertumbuhan anak?
Sumber makanan hewani seperti ikan, telur, dan daging sapi, terkenal dengan kandungan proteinnya tinggi. Meski begitu, ada berbagai sumber protein yang bisa Anda temukan dengan mudah, baik dari sumber nabati maupun hewani lainnya, yaitu:
- Tahu
- Tempe
- Kacang almond
- Brokoli
- Bayam
- Kacang kedelai
- Selai kacang
- Susu
- Yogurt
- Keju
- Daging ayam
- Makanan laut seperti ikan, udang, dan cumi.
Kandungan protein dalam suatu jenis makanan tidak selalu sama, melainkan berbeda-beda tergantung ukuran, proses pengolahan, dan lain sebagainya. Meski protein berperan penting dalam tubuh, Anda harus tetap mempertimbangkan seberapa banyak asupan protein yang dikonsumsi si kecil. Lagi-lagi, harus dalam porsi yang pas sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan aktivitas hariannya.
Pasalnya, konsumsi protein dalam jumlah berlebih justru dapat membahayakan tubuh anak, karena mengakibatkan dehidrasi, memicu kehilangan kalsium, hingga menimbulkan masalah pada ginjal.
Kondisi ini dikarenakan makanan tinggi protein umumnya mengandung banyak nitrogen, saat nitrogen masuk ke dalam tubuh maka ginjal harus bekerja lebih keras guna mengeluarkan kelebihan nitrogen melalui urine (air kencing). Pada beberapa kasus, kerja ginjal yang berlebih tersebut akan berdampak pada kerusakan ginjal.
Namun, kembali lagi, jangan lantas benar-benar membatasi asupan protein si kecil. Tugas Anda adalah memastikan bahwa dalam menu makanan anak, terdapat sejumlah gizi seimbang yang baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar