Biasanya, kondisi ini akan semakin parah dan makin sering terjadi di usia 4-6 minggu. Itulah sebabnya Anda seringkali mendapati perut bayi buncit pada usia 1 bulan.
Jika perut bayi besar disertai tangisan yang terus menerus dalam waktu berjam-jam tanpa alasan yang jelas, bisa saja ia sedang mengalami kolik.
Selain itu, gejala lainnya yang bisa dialami si kecil seperti mengepal tangannya dengan kuat saat menangis, kaki meringkuk, dan otot perutnya mengencang.
Umumnya, kondisi ini tidaklah berbahaya. Namun, hal ini akan sangat merepotkan Anda dalam merawat si kecil.
Untuk mencegahnya agar tidak semakin parah, cobalah berkonsultasi ke dokter.
Adakah penyakit yang perlu diwaspadai jika perut bayi buncit?

Sebenarnya, kondisi ini merupakan hal yang normal dan pada umumnya bukanlah disebabkan oleh masalah yang serius.
Namun, ada beberapa penyakit yang sebaiknya ibu waspadai, antara lain sebagai berikut.
1. Alergi makanan atau susu
Sejumlah bayi mungkin mengalami alergi terhadap susu formula atau MPASI yang ia konsumsi. Bahkan, mungkin saja bayi mengalami alergi ASI.
Kondisi ini mungkin terjadi jika ibu menyantap makanan yang tidak cocok untuk si kecil.
2. Masalah penyerapan nutrisi
Gangguan penyerapan nutrisi (malabsorpsi) cukup umum terjadi pada bayi normal.
Menurut American Academy of Pediatrics, gangguan ini terjadi karena tubuh anak tidak mampu mencerna zat gizi tertentu.
Untuk memastikan kondisi ini, cobalah berkonsultasi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Pembengkakan hati
Perut bayi buncit juga bisa saja terjadi karena ia mengalami pembesaran organ hati atau disebut juga dengan atresia bilier.
Selain perut membengkak, penyakit ini disertai pula dengan gejala lainnya seperti:
- kulit dan mata bayi berwarna kekuningan (jaundice),
- warna air kencing bayi sangat gelap seperti teh,
- warna kotoran bayi agak putih atau abu-abu,
- berat badan bayi menurun, dan
- pertumbuhan bayi lambat.
Umumnya, bayi yang menderita penyakit ini juga mengalami kecacatan pada jantung, limpa, dan usus.
Ini merupakan penyakit serius yang membutuhkan perawatan medis khusus.
4. Necrotizing enterocolitis (NEC)
Mengutip laman Cleveland Clinic, NEC merupakan masalah pencernaan serius yang kebanyakan dialami oleh bayi yang lahir prematur.
Kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan pada usus sehingga mengalami kebocoran.
Tingkat keparahan NEC pada bayi berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga yang sangat parah sampai mengancam nyawa.
Kapan harus ke dokter jika perut bayi buncit?
Meskipun kondisi-kondisi di atas bukanlah merupakan masalah kesehatan yang serius, ibu tetap perlu mengawasi kondisi si kecil setiap saat.
Apalagi bayi masih kesulitan dalam menyampaikan keluhan yang dirasakannya. Untuk itu, orangtua harus selalu memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada si buah hati.
Segeralah periksa ke dokter jika ia mengalami gejala-gejala berikut.
- Ukuran perut bayi terlalu besar dan tidak wajar.
- Pembesaran perut bayi terjadi dalam waktu lama dan tidak mengempis meskipun sudah buang air dan dipijat.
- Bayi rewel dan menangis terus menerus.
- Tubuh bayi demam.
- Muncul ruam pada permukaan kulitnya.
- Perut bayi terasa keras dan membengkak.
- Mengalami diare.
- Terdapat darah pada kotoran bayi.
- Bayi terlihat mual dan muntah.
Konsultasikan dengan dokter anak jika si kecil mengalami salah satu dari gejala ini. Tujuannya untuk mengetahui penyakit yang ia alami sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar