Menuju ulang tahun pertama si Kecil, kini ada hal baru yang akan mulai dipelajari bayi usia 6 bulan. Ya, salah satu perkembangan bayi 6 bulan adalah belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI). Hal menarik apa lagi yang sudah bisa dilakukan si Kecil di usia ini?
Bagaimana seharusnya perkembangan bayi 6 bulan?
Menurut tes skrining perkembangan anak Denver II, perkembangan bayi 24 minggu atau 6 bulan, umumnya sudah mencapai hal-hal berikut ini.
- Mengangkat kepalanya sendiri.
- Mampu duduk sendiri dengan baik, tapi masih perlu sedikit sandaran.
- Menumpukan berat tubuhnya pada kaki.
- Mampu menahan tubuhnya dengan dada saat dalam posisi telungkup.
- Menggulingkan tubuhnya.
- Mampu mengubah posisi dari berbaring menjadi duduk, atau dari berdiri menjadi duduk.
- Mengucapkan “ooh” dan “aah”.
- Mampu tertawa lepas ketika Anda mengajaknya bercanda atau bicara.
- Mengubah suara seolah hendak bicara.
- Menyatukan kedua tangannya.
- Memegang mainan maupun objek lainnya.
- Mengikuti atau melihat apa pun ke berbagai arah.
- Melihat dan memandang wajah orang di sekitarnya sekitar 180 derajat.
- Berusaha mengambil mainan atau objek yang jauh dari jangkauannya
- Mengenali wajah orang-orang terdekatnya.
- Tersenyum sendiri atau merespons senyuman orang lain.
- Maulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.
Apa saja perkembangan kemampuan bayi di usia 6 bulan?
Berikut kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki bayi di usia ini.
1. Kemampuan motorik kasar
Perkembangan bayi 6 bulan dari aspek kemampuan motorik kasar akan semakin meningkat.
Setelah sebelumnya Anda melihat bayi berguling, duduk dengan sandaran, dan berubah posisi ke duduk dari bayi berbaring, kini ada hal menarik lainnya.
Si Kecil telah berkembang cukup baik, dengan kemampuannya yang berhasil duduk sendiri tanpa sandaran.
Hal ini menandakan perkembangan bayi usia 6 bulan sudah mulai siap untuk mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI)
2. Kemampuan komunikasi dan bahasa
Perkembangan si Kecil usia 6 bulan dari kemampuan komunikasi berkembang pesat apabila dibandingkan saat bayi baru lahir. Terbukti dengan jeritannya, suara-suara riang, mengoceh dan perubahan oktaf suara.
Suaranya bisa menunjukkan sikapnya atau respons terhadap benda seperti kebahagiaan, keingintahuan, atau bahkan kepuasan dalam pemecahan masalah.
3. Kemampuan motorik halus
Belum berbeda jauh dengan usia sebelumnya, si Kecil sekarang masih terus memanfaatkan fungsi tangannya dengan berusaha mengambil benda-benda yang berada di sekitarnya.
Bahkan, beberapa dari bayi sudah bisa memulai memegang kubus dengan tangannya sebagai bentuk perkembangan usia 6 bulan.
4. Kemampuan sosial dan emosional
Menginjak usia setengah tahun ini, Anda tidak hanya melihat bayi tersenyum dan bermain dengan mainannya.
Sekarang, tahap perkembangan emosi bayi di usia 24 minggu ini juga mampu duduk di kursi makan khususnya dan belajar mencicipi makanan pertamanya.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan di usia 6 bulan?
Pada tahap perkembangan bayi di umur 6 bulan ini, Anda bisa menyemangatinya dengan berceloteh dan bermain kata.
Misalnya, saat mengatakan kambing, Anda membuat suara “mbeee”, atau mengatakan kucing membuat suara “meooong”.
Anda juga bisa mendengarkan ia berkata satu atau beberapa kata walaupun tidak dapat dimengerti apa maksudnya. Hal ini memengaruhi perkembangan bahasa bayi di usia 24 minggu.
Coba berikan respons dengan hangat melalui pertanyaan macam,”Ya, ini mobil, ya adek..! Warna apa? Me… raaahh”. Bayi akan merasa senang untuk mendengarkan cerita dan obrolan yang Anda sampaikan.
Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan?
Jika memang bayi Anda tidak mengalami kondisi medis serius, kebanyakan dokter tidak akan melakukan pemeriksaan terkait kesehatan dan pertumbuhan bayi pada usia 24 minggu atau 6 bulan ini.
Siapkan sejumlah pertanyaan untuk pemeriksaan bulan depan.
Namun, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter jika anak mengalami masalah tertentu terkait perkembangan yang tidak bisa ditunggu hingga kunjungan berikutnya.
Apa yang harus diketahui pada perkembangan bayi 24 minggu atau 6 bulan?
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui di usia perkembangan bayi 6 bulan.
1. Bayi takut disuntik saat imunisasi
Orangtua seharusnya tetap tenang dan alihkan perhatian bayi dengan berbicara menggunakan bahasa yang lembut selama imunisasi.
Anda bisa memberikan susu botol, dot, atau ASI segera untuk menenangkan bayi yang menangis.
Namun, beberapa imunisasi tidak hanya diberikan sekali guna memastikannya benar-benar efektif dalam melawan penyakit. Ini tergantung jadwal dari masing-masing vaksin.
Anak yang tidak diberi vaksin lebih berisiko terkena penyakit daripada anak yang hanya sekali disuntik. Reaksi parah yang muncul saat vaksinasi tergolong amat langka.
Jadi, hal terbaik adalah memberikan vaksin lengkap untuk bayi, termasuk pada masa perkembangan bayi 24 minggu atau 6 bulan.
Awasi anak dengan baik setelah suntikan dan beri tahu dokter jika ada reaksi serius pada anak.
2. Alergi makanan
Perlu diketahui pada fase 6 bulan ada perubahan signifikan apabila dibandingkan dengan usia 2 hingga 5 bulan.
Hal ini karena di usia 6 bulan bayi sudah bisa mengonsumsi makanan atau memasuki masa MPASI.
Untuk bayi dengan riwayat keluarga alergi, risiko bayi mengalami alergi akan lebih tinggi.
3. Lanjutkan menyusui
Ada kemungkinan anak yang diberi susu formula lebih mudah terkena alergi daripada bayi yang menyusu ASI.
Ini mungkin karena susu adalah penyebab reaksi alergi yang relatif umum, tak terkecuali pada perkembangan di usia 6 bulan ini.
Jika Anda memberikan ASI ekslusif, lanjutkan menyusu meski sudah masuk 6 bulan. Anda bisa memberikannya hingga anak berusia 2 tahun.
4. Tawarkan beragam makanan padat secara bertahap
Bila ada anggota keluarga dengan riwayat alergi, bayi harus mencobanya sedikit demi sedikit.
Anda harus memberi makanan baru untuk bayi selama beberapa minggu sebelum berlanjut ke jenis makanan lainnya pada perkembangan bayi usia 24 minggu atau 6 bulan.
Jika bayi mengalami gejala seperti pusing, ruam (termasuk ruam karena popok), terlalu sering muntah, mendesah atau pilek, hentikan memberi makanan itu segera selama setidaknya beberapa minggu.
Anda hanya perlu memberi makanan ini lagi jika tubuh bayi bisa menyerapnya lagi tanpa bahaya apapun.
Apa yang harus diperhatikan pada perkembangan bayi 24 minggu atau 6 bulan?
Pada masa perkembangan bayi di usia 6 bulan ini, si kecil tidak hanya mendapatkan ASI eksklusif. Anda dianjurkan untuk memperkenalkannya dengan berbagai jenis makanan pendamping ASI (MPASI).
Namun, Anda tidak boleh asal memberikannya, karena pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap. Sebagai permulaan, berikan bayi makanan padat yang telah dilumatkan pada usia 6 bulan.
Dikutip dari UNICEF, di usia 6 bulan bayi baru mulai belajar bagaimana caranya mengunyah. Maka dari itu, makanan pertama seharusnya mempunyai tekstur yang lembut dan mudah untuk ditelan.
Misalnya buah, sayur, maupun daging yang telah dihaluskan. Ini karena bayi masih harus beradaptasi untuk belajar mengunyah dan menelan makanan di perkembangan usia 24 minggu ini.
Lalu, ia pun juga masih beradaptasi dengan rasa juga tekstur. Perhatikan tanda-tanda apakah ia tidak suka, sudah kenyang, atau sangat menyukai makanan tertentu.
Bagaimana dengan perkembangan bayi 7 bulan atau 28 minggu?
[embed-health-tool-vaccination-tool]