
Masih banyak orangtua yang belum sadar betul terkait bahaya melempar bayi ke udara. Alih-alih membuat bayi tertawa, tindakan ini justru dapat membahayakan nyawanya.
Berikut adalah beberapa bahaya melempar bayi ke udara yang perlu Anda perhatikan baik-baik.
1. Urat leher tegang
Dalam kepala bayi biasanya berkembang saraf pertumbuhan otak dan tulangnya pada usia 4 bulan. Setidaknya tunggu hingga ia berusia 2 atau 3 tahun jika ingin menggendong dan melepaskannya di udara.
Namun, tidak jarang juga kasus kematian balita terjadi akibat dilempar tangkap ke udara.
Melempar bayi tinggi ke udara sebelum lehernya kuat menerima ayunan ke atas dan ke bawah secara spontan dapat mengakibatkan leher bayi tegang.
Tegang pada leher bayi tegang dikarenakan memang ia belum mampu membawa kepalanya sendiri bersama tubuhnya.
2. Terjatuh
Bayangkan, jika saat Anda melempar bayi ke udara terdapat jarak antara tangan dan posisi bayi yang menyebabkan tangkapan Anda meleset dan bayi terjatuh.
Risiko bayi jatuh dari gendongan dapat menyebabkan gegar otak, tengkorak memar, dan cedera otak. Pada kerusakan permanen dari jatuh atau cedera adalah kelumpuhan pada bagian tubuh dari bayi.
Ketika melempar ke atas walaupun terjadi hanya sebentar, ini dapat mengakibatkan kerusakan otak bayi. Bahkan banyak bayi yang meninggal akibat kelalaian orangtua.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar