Anda yakin mau keluar?
Ruam popok adalah adalah iritasi berupa ruam kemerahan mengilap yang muncul di area kulit bayi yang tertutup popok.
Kondisi ini juga sering disebut sebagai dermatitis popok alias diaper rash. Ruam popok bukan kondisi serius, tetapi jangan sampai Anda sepelekan terutama sebagai perawatan bayi baru lahir.
Pada kasus yang berat, ruam popok bisa memicu infeksi dari jamur maupun bakteri yang hidup di kulit bayi.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada bayi yang rutin memakai popok.
Dikutip dari Family Doctor, lebih dari 50 persen bayi dari usia 6-9 bulan mengalami ruam popok.
Namun, pada beberapa kasus, ruam pada orang dewasa juga bisa terjadi, terutama lansia.
Menghindari faktor risiko bisa mencegah anak terkena kondisi ini. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Gejala ruam popok pada bayi adalah kemerahan dan iritasi di bagian bokong serta selangkangan.
Tanda ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik merah muda yang samar dan menonjol.
Semakin lama, bintik-bintik tersebut akan membesar dan menutupi area yang tertutup popok jika tidak diobati.
Dalam kasus terburuk, kulit bayi bisa terlihat merah dan mulai mengelupas. Jika disentuh, lipatan kulit bisa terasa kasar sehingga sangat membuat tidak nyaman bahkan bisa mengganggu jam tidur bayi.
Ketika mengalami kondisi tersebut, bayi cenderung rewel dan menangis, khususnya setelah buang air kecil atau besar atau ketika Anda mengganti popoknya karena kesakitan.
Mungkin ada beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejalanya, silakan konsultasikan dengan dokter.
Jika kulit bayi tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan di rumah, bicarakan dengan dokter Anda.
Kadang-kadang, Anda akan perlu resep pengobatan untuk mengatasi ruam karena popok bayi.
Bawa bayi ke dokter jika si kecil mengalami tanda dan gejala, seperti:
Saat berkonsultasi dengan dokter, ceritakan apa yang dialami oleh si kecil. Mulai dari kapan bayi mengalami ruam, sampai kondisi yang membuatnya memburuk.
Ada beberapa penyebab ruam yang dialami si kecil, misalnya gesekan atau iritasi. Berikut penjelasan seputar penyebab ruam popok pada si kecil:
Mengutip dari Family Doctor, iritasi dari tinja atau urine karena memakai popok terlalu lama bisa menyebabkan ruam.
Kondisi popok yang lembap, membuat kulit iritasi dan timbul bintik kemerahan. Bila si kecil mengalami diare, akan membuat kondisi ruam pada bayi semakin parah.
Penyebab lain munculnya ruam pada bokong atau selangkangan bayi disebabkan karena gesekan.
Kemudian, kulit yang sudah bermasalah ini dapat terinfeksi oleh jamur atau bakteri yang terperangkap oleh popok di kulit bayi yang rentan dan sensitif.
Bahan seperti absorben sintetik dalam popok sekali pakai dan sabun bilas pembunuh kuman juga bisa menyebabkan iritasi.
Apa itu candida? Ini adalah infeksi jamur yang tumbuh secara cepat di tempat lembap dan hangat. Ruam bisa timbul karena infeksi ini dan warnanya merah terang dengan bintik-bintik kecil di tepian.
Pemakaian sabun mandi, detergen, pelembut pakaian, tisu bayi, sampai popok yang tidak cocok dengan kulit si kecil bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi dan membuat iritasi kemerahan.
Segera hentikan pemakaian produk yang memicu kulit bayi kemerahan sebagai salah satu cara merawat kulit bayi.
Ruam di area selangkangan pada bayi adalah kondisi yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Bayi yang memiliki penyakit dermatitis atopik atau dermatitis seboroik, cenderung memiliki kulit yang lebih sensitif.
Kondisi ini mengakibatkan mereka lebih mudah mengalami iritasi dan ruam di kulitnya.
Penggunaan popok bayi yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko bayi terkena kondisi ini.
Ini bisa meliputi bahan popok yang terlalu kasar atau ukurannya yang terlalu ketat.
Popok yang kasar dan ketat dapat menimbulkan gesekan pada kulit bayi sehingga bisa menimbulkan iritasi dan infeksi.
Membiarkan bayi mengenakan popok terlalu lama dalam kondisi basah juga bisa meningkatkan risiko terjadinya ruam.
Ditambah dengan penggunaan sabun yang mengandung zat iritan, risiko terjadinya ruam pada kulit akan semakin meningkat.
Bayi yang memasuki usia 6 bulan mulai mengenal makanan padat selain ASI. Hal ini akan mengubah isi dan jumlah feses maupun urine si kecil.
Kulit bayi yang sensitif akan merespons perubahan ini dengan kemunculan ruam di sekitar bokong atau selangkangannya.
Ruam popok adalah masalah umum yang sering terjadi pada bayi. Kondisi ini biasanya menyerang bayi yang memiliki:
Berikut ini obat yang direkomendasikan untuk mengobati ruam popok, baik dengan maupun tanpa resep:
American Academy of Dermatology menyebutkan salep zinc oxide sebagai salah satu pengobatan ampuh untuk ruam di pantat dan selangkangan bayi.
Zinc oxide membentuk lapisan pertahanan pada kulit teratas bayi untuk memperkecil peluang zat asing menyebabkan iritasi.
Salep ini mudah didapat dan umumnya ampuh untuk mengobati ruam popok pada bayi akibat iritasi.
Efek samping juga jarang terjadi pada bayi yang menggunakan obat ini. Namun, gunakan obat sesuai arahan dokter maupun apotek.
Bersihkan tangan Anda sebelum mengoleskan obat ini ke kulit bayi tipis-tipis dan pijat bayi secara lembut.
Jika dalam beberapa hari,ruam tidak juga membaik, konsultasi dokter untuk meresepkan obat yang lebih kuat.
Salep hidrokortison bisa digunakan untuk mengobati ruam popok. Obat ini dapat mengurangi pembengkakan, rasa gatal, dan iritasi pada kulit.
Sebagian besar krim kulit memang mengandung hidrokortison dosis ringan.
Namun, untuk digunakan sebagai obat ruam popok, cara pakai salep hidrokortison harus diawasi oleh dokter jika usia anak di bawah 10 tahun.
Gunakan hanya ketika dokter merekomendasikannya untuk anak Anda. Penggunaan secara sembarangan justru dapat memperparah ruam dan iritasi kulit.
Bila Anda menggunakan salep hidrokortison sebagai obat untuk mengatasi ruam popok, jangan gunakan obat lain secara bersamaan.
Sebaiknya, tunggu sekitar 10 menit baru oleskan obat lain, atau akan lebih baik jika obat lain digunakan pada waktu yang berbeda.
Kondisi kulit yang lembap dan kotor dapat merangsang pertumbuhan jamur jadi lebih banyak.
Ini bisa terjadi pada kulit di sekitar pantat dan selangkangan bayi sehingga dapat menyebabkan ruam popok akibat infeksi jamur.
Untuk mengobati infeksi jamur, bayi harus menggunakan salep antijamur. Obat ini dapat mengurangi infeksi dengan menghambat pertumbuhan jamur di kulit.
Beberapa salep antijamur yang biasanya digunakan, yakni golongan clotrimazole atau miconazole, seperti Balmex, Desitin, Triple Paste dan Lotrimin.
Selain itu, salep antijamur juga sering mengandung zinc oksida, ini adalah bahan aktif yang banyak dipakai di dalam produk untuk mengatasi ruam popok.
Kandungan ini bisa menenangkan dan melindungi kulit bayi sepanjang hari. Anda bisa mengoleskan salep ruam popok ini secara tipis-tipis di kulit bayi yang terkena ruam.
Akan tetapi, agar lebih aman penggunaannya, konsultasikan pada dokter terlebih dahulu.
Pilihan salep terakhir untuk mengobati ruam popok pada bayi adalah petroleum jelly, khususnya jika iritas masih tergolong ringan.
Memakaikan petroleum jelly pada kulit bayi juga dapat menjadi obat tambahan untuk krim ruam tertentu agar tidak lengket menempel di popok.
Setelah sembuh, Anda bisa menggunakan salep ini sebagai perawatan lanjutan untuk mencegah ruam popok kembali kambuh.
Studi tahun 2013 yang diterbitkan Journal for Specialists in Pediatric Nursing menunjukkan hasil positif dalam penggunaan gel ini.
Hasilnya, penggunaan petroleum jelly menurunkan risiko bayi terkena ruam popok di kemudian hari.
Agar lebih optimal, gunakan setelah kulit bayi dibersihkan dengan air agar salep dapat menahan air dan lebih efektif menjaga kelembapan kulit.
Ruam di bagian tubuh bayi akibat penggunaan popok itu sangat umum terjadi. Ketika sedang memandikan bayi baru lahir, biasanya Anda akan bisa langsung melihatnya.
Oleh karena itu, dokter juga biasanya bisa langsung mengenali ruam popok hanya dengan melihat tampilannya saja.
Ketika bicara dengan dokter, diskusikan merek popok, losion, deterjen, dan perlengkapan rumah lainnya yang bersentuhan dengan kulit si kecil.
Walaupun termasuk masalah kulit ringan, Anda harus tahu cara mengatasi ruam popok yang tepat.
Jika tidak, ruam dapat semakin memburuk dan dapat memicu infeksi yang menyebar ke area kulit lainnya.
Nah, agar bayi Anda tidak lagi rewel karena gatal dan perihnya ruam popok, berikut cara mengobati kondisinya:
Dalam sehari, cobalah untuk lebih sering cek kondisi popoknya. Anda mungkin juga perlu sesekali bangun di tengah malam untuk mengecek sekaligus mengganti popoknya bila sudah kotor.
Sering-sering memeriksa popok bayi adalah cara mengatasi ruam di bokongnya agar Anda tahu kapan harus mengganti dengan yang baru.
Apabila popok sudah mulai penuh, terasa berat, lembap, atau tampak kotor, segera ganti dengan yang baru.
Mengganti popok bayi yang basah dengan salinan baru adalah cara tepat untuk mengobati ruam.
Normalnya, popok bayi perlu diganti setiap 3 – 4 jam sekali, tetapi akan lebih baik jika lebih cepat.
Begitu sudah mulai terasa agak basah atau penuh, segera ganti dengan yang baru.
Saat memakaikan popok bayi yang baru, jangan menempelkannya terlalu ketat agar kulitnya tetap leluasa bernapas dan tidak mendapat banyak gesekan dari popok.
Cara mengatasi ruam popok selanjutnya adalah dengan mengoleskan krim atau gel yang mengandung zinc oxide.
Anda juga bisa menggunakan witch hazel, gel aloe vera, atau krim yang mengandung calendula sebagai cara mengobati ruam popok bayi.
Gel ini termasuk ke dalam perlengkapan bayi baru lahir yang perlu dimiliki.
Namun, tanyakan lebih dahulu pada dokter atau apoteker tentang krim yang baik dan aman untuk dioleskan pada kulit bayi.
Cara mengobati ruam popok selanjutnya yang bisa Anda lakukan dengan memilih bahan pakaian yang tepat untuk bayi.
Pakaian yang sempit dapat memperbesar gesekan pada kulit yang iritasi. Ini akan menimbulkan rasa nyeri pada bayi.
Selain itu, pakaian yang sempit juga membuat bayi jadi lebih mudah berkeringat. Akibatnya, area sekitar pantat bayi akan lembap sehingga iritasi jadi bertambah parah.
Biarkan 10 menit bayi bebas tanpa popok sebanyak 3 kali sehari. Ini bisa Anda lakukan saat mengganti popok atau ketika ia tidur siang.
Selain itu, cara mengobati ruam popok ini bisa juga Anda akali dengan melonggarkan popok bayi. Dengan begitu, ada celah untuk udara masuk dan menjaga kulit bayi tetap kering.
Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga mudah iritasi. Jika kulitnya sudah iritasi, butuh perhatian ekstra dalam memilih produk-produk perawatan untuk kulitnya.
Ini menjadi salah satu cara untuk mengatasi ruam popok dan membantu kulit untuk pulih lebih cepat.
Mayo Clinic menyebutkan beberapa zat iritan pada kulit bayi yang sebaiknya Anda hindari.
Beberapa zat iritan yang perlu dihindari yaitu fenol, benzokain, diphenhydramine, salisilat, dan hidrogen borat.
Jika ruam popok disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, pengobatan biasa tidak akan mengobati kondisi ini secara efektif.
Infeksi sekaligus perkembangan bakteri dan jamur harus dihentikan dengan obat antibiotik atau antijamur.
Namun, menggunakan cara ini untuk mengatasi ruam popok tidak bisa sembarangan.
Antibiotik boleh digunakan di bawah pengawasan dokter, begitu juga dengan obat antijamur.
Ini dilakukan untuk mencegah dosis berlebihan yang bisa mengakibatkan resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri menjadi kebal dengan antibiotik.
Gunakan pengingat jadwal ini untuk mempelajari imunisasi apa yang dibutuhkan oleh anak Anda dan kapan waktu tepatnya.
Apa jenis kelamin anak Anda?
Laki-laki
Wanita
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
lanolin topical. (2020). Retrieved 17 June 2020, from https://www.lancastergeneralhealth.org/healthwise-library/healthwise-article?documentId=d03761a1
Diaper rash – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 17 June 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/diagnosis-treatment/drc-20371641
Diaper rash – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 20 March 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
What Causes Diaper Rash? Treatment, Remedies. (2020). Retrieved 20 March 2020, from https://www.medicinenet.com/diaper_rash/article.htm
staff, f. (2017). Diaper Rash – familydoctor.org. Retrieved 20 March 2020, from https://familydoctor.org/condition/diaper-rash/
How to treat diaper rash. (2020). Retrieved 9 April 2020, from https://www.aad.org/public/parents-kids/childhood-conditions/treat-diaper-rash
Hydrocortisone cream: a steroid medicine. (2019). Retrieved 9 April 2020, from https://www.nhs.uk/medicines/hydrocortisone-skin-cream/
Diaper rash – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 9 April 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/diagnosis-treatment/drc-20371641
dr.Andreas Wilson Setiawan, Akp
sekitar 2 bulan
Halo Indah, terima kasih atas pertanyaan anda.
Ruam popok adalah adalah iritasi berupa ruam kemerahan mengilap yang muncul di area kulit bayi yang tertutup popok. Kondisi ini juga
... Lihat Lainnya