backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ketahui Penyebab Puting Lecet saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/09/2022

    Ketahui Penyebab Puting Lecet saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

    Puting lecet merupakan masalah yang sangat umum dialami oleh ibu menyusui. Meski terkadang dapat terasa sangat mengganggu, puting lecet umumnya bukanlah suatu kondisi yang serius.

    Untuk menanganani kondisi ini juga cukup dengan melakukan beberapa langkah sederhana. Yuk, kenali penyebab dan cara penanganan puting lecet agar proses menyusui jadi lebih mudah dan menyenangkan!

    Penyebab puting lecet saat menyusui

    kolostrum

    Seperti yang banyak diketahui, ASI sangat berperan penting dalam tubuh kembang bayi yang baru lahir.

    Oleh karena itu, sangat disarankan bagi setiap ibu untuk bisa memberikan setidaknya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sejak kelahiran.

    Puting lecet sering kali terjadi pada ibu yang sedang dalam masa menyusui. Diketahui sekitar 90% ibu menyusui mengalami kondisi ini.

    Ada beberapa hal yang bisa memicu puting lecet ketika menyusui yang meliputi berikut ini.

    1. Cara menyusui yang salah

    Pelekatan yang tidak sempurna antara puting dengan mulut bayi berisiko membuat puting tidak sengaja terlepas dari mulut bayi saat sedang menyusui.

    Ini karena puting tidak dapat masuk dengan baik ke dalam mulut bayi. Akibatnya, puting bisa tergores dan terluka saat terkena ujung bibir atau gusi bayi.

    Hal ini lebih mudah terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Misalnya telat menyusui bayi atau tidak sesuai jadwal minum ASI, lidah bayi terlalu pendek, atau terbiasa langsung menarik payudara tanpa melepaskan lekatan terlebih dahulu setelah selesai menyusui.

    2. Kelainan bentuk puting atau payudara

    Bentuk tertentu puting atau payudara bisa meningkatkan risiko ibu mengalami puting lecet, di antaranya:

  • puting masuk ke dalam atau datar (flat nipple),
  • puting atau payudara membengkak (edema), atau
  • payudara membesar drastis.
  • Bentuk tersebut bisa menyebabkan pelekatan puting dengan mulut bayi tidak sempurna, sehingga bisa lebih mudah terlepas dan tergores.

    Selain itu, ukuran payudara yang terlalu membesar dapat membuat jaringan puting meregang hingga bisa menyebabkan retakan dan luka pada puting.

    3. Penggunaan pompa ASI yang tidak tepat

    Cara menggunakan pompa ASI yang kurang tepat, misalnya mengatur daya penyedotan terlalu tinggi, bisa membuat puting terluka dan berdarah.

    Selain itu, jika cup pompa tidak pas dengan ukuran payudara, Ini bisa menyebabkan puting mengalami iritasi.

    Pastikan juga kebersihan pompa ASI selalu terjadi untuk menghindari kemungkinan adanya penyebab infeksi yang bisa menyebabkan gangguan pada payudara.

    Untuk menghindari hal tersebut, tanyakan kepada konselor laktasi Anda terkait cara menggunakan dan memilih pompa ASI yang benar.

    4. Saluran ASI tersumbat

    Saluran ASI yang tersumbat mengharuskan bayi menyedot lebih kuat. Akibatnya, hal ini bisa membuat puting lecet dan terasa sakit.

    Penyumbatan saluran ASI tersebut juga bisa menyebabkan perdangan di jaringan payudara, atau disebut juga dengan mastitis.

    Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri pada payudara ketika menyusui.

    Melansir dari Journal of Clinical Medicine, mastitis dapat ditandai dengan penumpukan minyak di saluran ASI yang terlihat seperti bintik putih kecil dan bisa terasa nyeri pada puting.

    5. Infeksi payudara

    Infeksi yang terjadi pada payudara bisa disebabkan oleh jamur yang berasal dari mulut atau lidah bayi.

    Ini karena bayi memiliki daya tahan tubuh yang lebih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi, termasuk infeksi jamur pada mulut dan lidah bayi.

    Infeksi ini bisa ditandai dengan gatal, kemerahan, nyeri, dan luka pada puting. Nyeri dan sensasi terbakar pada payudara juga bisa timbul saat atau setelah menyusui.

    Namun, bukan hanya infeksi jamur, infeksi bakteri juga dapat terjadi pada payudara, misalnya akibat mastitis.

    Kondisi ini terjadi ketika jaringan payudara terinfeksi bakteri melalui luka pada puting atau saluran ASI. Bakteri tersebut umumnya berasal dari mulut bayi atau permukaan kulit payudara.

    6. Eksim

    Eksim membuat kulit sangat kering hingga bisa mengalami pecah-pecah dan terluka.

    Pada beberapa wanita, eksim bisa terjadi selama masa kehamilan. Kondisi ini juga bisa berdampak pada puting dan menyebabkan kulit puting kemerahan yang terasa gatal atau nyeri.

    Cara mengobati puting yang lecet saat menyusui

    perdarahan saat menyusui

    Puting yang lecet bisa menyebabkan ibu kesulitan dalam menyusui si Kecil.

    Ini karena luka yang timbul pada puting bisa menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman ketika menyusui.

    Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi lecet pada puting, yaitu sebagai berikut.

    • Kompres puting dengan kain yang bersih dan air hangat untuk meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman. Lakukan beberapa kali sehari hingga kondisi membaik.
    • Baluri puting dengan sedikit ASI yang bisa dikeluarkan sendiri dengan memijat payudara. Tujuannya untuk membuat puting lebih lembap dan membantu penyembuhan dengan kandungan antibakteri yang ada di dalam ASI.
    • Pijat bagian ujung puting secara perlahan dengan satu atau dua jari untuk mengurangi peradangan pada puting.
    • Biasakan untuk menyusui secara rutin setiap 2 – 3 jam untuk membantu meredakan pembengkakan pada payudara, sehingga ukuran payudara bisa berkurang dan bayi bisa menyusu dengan lebih mudah.
    • Gunakan pompa ASI untuk membantu mengeluarkan ASI berlebih dan membuat puting lebih mudah melekat pada mulut bayi.
    • Gunakan bra dari katun yang tidak terlalu ketat sehingga sirkulasi udara lebih lancar dan puting tidak tertekan terlalu kencang.

    Bila diperlukan, terutama jika puting terlihat pecah-pecah dan berdarah, Anda juga bisa mengoleskan krim (nipple cream) atau lotion pelembap pada puting.

    Kebanyakan produk tersebut memang tidak bisa menyembuhkan lebih cepat, tetapi dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman pada puting.

    Namun, jika Anda memiliki kulit sensitif, sebaiknya hindari produk yang mengandung lanolin karena bisa menimbulkan reaksi alergi di kulit.

    Bau dan rasanya juga cukup kuat sehingga bisa embuat bayi tidak mau menyusu.

    Sebaliknya, pilih produk dengan bahan alami yang tidak memiliki bau maupun rasa sehingga tidak akan mengganggu bayi ataupun mengubah rasa ASI.

    Jika setelah penanganan mandiri di atas lecet pada puting tidak kunjung reda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisi dan mendapat pengobatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/09/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan