backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Peran Dokter Laktasi dan Tips Memilihnya yang Tepat

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 26/09/2023

7 Peran Dokter Laktasi dan Tips Memilihnya yang Tepat

Pernah mendengar istilah dokter laktasi atau konsultan laktasi? Bagi ibu hamil dan menyusui pasti sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Namun sebenarnya seperti apa peran dari dokter yang satu ini? Untuk mengetahui informasi seputar konsultan laktasi lebih dalam, simak ulasan berikut ini. 

Apa itu dokter laktasi?

Dokter laktasi atau konsultan laktasi adalah seorang profesional kesehatan yang memiliki pengetahuan khusus seputar ilmu dalam bidang menyusui. 

Pada dasarnya, konselor laktasi akan memberikan informasi atau membantu mengatasi seputar masalah menyusui yang mungkin terjadi. 

Konsultan laktasi biasanya dibutuhkan selama beberapa minggu pertama bayi lahir atau bagi ibu yang baru belajar bagaimana cara menyusui. 

Tidak hanya dapat dikunjungi saat sudah menyusui, konsultasi dengan dokter laktasi juga dapat dilakukan saat masa kehamilan atau baru ingin melahirkan. 

Dikutip dari Cleveland Clinic, untuk mendapatkan gelar konsultan laktasi, profesional kesehatan perlu mengikuti pelatihan dan sertifikasi khusus oleh organisasi tertentu.

Salah satunya adalah International Board of Lactation Consultant Examiners (IBLCE). 

Tahukah Anda?

Tidak seperti dokter spesialis, konsultan laktasi tidak harus seorang dokter. Melansir laman Milkworks, ada pula konselor laktasi yang berprofesi sebagai perawat.

Apa saja peran dokter laktasi?

klinik laktasi

Berikut ini adalah beberapa peran yang biasanya dilakukan oleh dokter atau konsultan laktasi. 

1. Memberikan edukasi kepada ibu hamil dan menyusui 

Salah satu peran dokter laktasi yang sangat penting adalah memberikan nasihat tentang posisi, pelekatan, jadwal menyusui, dan cara menggunakan pompa ASI yang baik dan benar.

Edukasi ini utamanya diberikan kepada ibu yang baru menjalani proses menyusui. 

Pasalnya, menyusui dengan teknik yang salah dapat menimbulkan berbagai masalah, misalnya puting susu lecet dan ASI tidak keluar secara optimal.

Hal ini tentunya dapat menghambat tumbuh kembang si Kecil karena tidak tercukupinya kebutuhan ASI. 

2. Mengatasi keluhan yang terjadi selama proses menyusui 

Selain memberikan edukasi, konselor laktasi juga dapat membantu mengatasi keluhan yang dialami ibu menyusui.

Beberapa keluhan tersebut dapat berupa puting lecet, terasa sakit dan nyeri saat menyusui, saluran ASI tersumbat, serta produksi ASI rendah.  

Nantinya, dokter laktasi akan membantu mengidentifikasi masalah yang dialami dan memberikan solusi sesuai dengan masalah tersebut. 

3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu menyusui

Beberapa ibu mungkin memiliki rasa khawatir akan produksi dan kualitas ASI-nya selama proses menyusui.

Hal ini dapat memicu terjadinya stres pada ibu menyusui, yang bisa menurunkan produksi ASInya. 

Peranan konsultan laktasi di sini adalah memberikan dukungan dengan cara mendengarkan, memberikan nasihat, dan membantu mengatasi kekhawatiran yang muncul.

Dengan begitu, ibu menyusui akan menjadi lebih tenang. 

4. Memberikan perencanaan gizi 

Peran dokter laktasi yang selanjutnya adalah memberikan perencanaan gizi kepada ibu menyusui.

Nantinya, ia akan memberikan saran tentang pola makan yang kaya akan nutrisi, sehingga produksi ASI pun dapat meningkat. 

5. Merancang asupan ASI untuk bayi terlahir dengan kondisi tertentu

Konsultan laktasi juga memiliki peran untuk membantu ibu memenuhi kebutuhan ASI pada bayi yang terlahir dengan kondisi tertentu, seperti tongue tie dan bibir sumbing. 

Tidak hanya itu, dokter laktasi juga bisa memberikan nasihat atau cara terbaik kepada ibu menyusui agar bayi kembarnya bisa mendapatkan ASI yang sesuai dengan kebutuhannya. 

6. Memberikan evaluasi dan penilaian

Peran konsultan laktasi yang tidak kalah penting adalah memberikan penilaian dan evaluasi kepada ibu menyusui. 

Penilaian yang diberikan umumnya meliputi posisi menyusui, produksi ASI, berat badan bayi, dan apakah proses menyusui berjalan dengan baik dan benar.

7. Menjadi perantara dengan tenaga medis lain

Bila dibutuhkan, konsultan laktasi juga dapat menjadi perantara dengan dokter anak, dokter kandungan atau bidan, serta ahli gizi.

Hal ini dilakukan untuk memberikan perawatan secara menyeluruh pada ibu dan bayi terkait masalah yang dialami.

Tips memilih konsultan laktasi

Mengingat konsultan laktasi memiliki peranan yang penting bagi ibu dan bayi, sebaiknya pilihlah yang telah memiliki sertifikasi dari organisasi atau kompeten dalam bidang ini.

Misalnya yang telah mengikuti pelatihan dari IBLCE. 

Selain memilih dokter yang telah berpengalaman, ibu juga dapat melakukan beberapa cara atau mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini.

  • Minta rekomendasi dari teman, keluarga, dokter, atau bidan yang Anda percayai. Mereka mungkin memiliki saran tentang konsultan laktasi yang terbaik. 
  • Lihat pengalamannya dalam menangani berbagai masalah seputar menyusui.
  • Telusuri ulasan atau testimoni dari klien sebelumnya.
  • Pilih konsultan yang bersikap etis dan memiliki simpati terhadap Anda. 
  • Pertimbangkan biaya konsultasi laktasi. Beberapa asuransi kesehatan mungkin akan mencakup layanan konsultasi laktasi.

Selain itu, beberapa dokter laktasi pun ada yang telah bekerja sama dengan rumah sakit, pusat bersalin, atau bahan membuka klinik laktasi sendiri. 

Jadi, bila Anda merasa membutuhkan layanan konsultasi dari konsultan laktasi, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter kandungan atau bidan yang merawat Anda dan buah hati Anda. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 26/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan