Anda pasti sudah sering mendengar bayi menangis, terutama bayi yang baru lahir. Saat ini terjadi, Anda sebagai orangtua baru mungkin bingung harus berbuat apa karena tidak tahu penyebabnya. Nah, perlu Anda pahami bahwa arti tangisan bayi bisa beragam. Apa saja, ya? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Berbagai arti tangisan bayi
Tangisan merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan orangtua dan orang lain di sekitarnya.
Bayi menyampaikan apa yang ia inginkan dan apa yang ia butuhkan melalui tangisan. Itulah mengapa tangisan bayi ini memiliki banyak arti.
Berikut ini merupakan berbagai arti dari tangisan bayi yang perlu Anda pahami.
1. Bayi lapar
Lapar merupakan penyebab paling umum mengapa bayi menangis, terutama bayi baru lahir. Pasalnya, bayi baru lahir lebih sering merasa lapar dibandingkan bayi di atas usianya.
Mengapa begitu? Bayi baru lahir memiliki perut yang masih kecil sehingga tidak mampu menampung banyak makanan. Makanan tersebut pun tidak bertahan lama dalam perutnya.
Untuk mengatasinya, Anda bisa memberi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika bayi Anda minum susu formula, coba beri ia susu dengan jarak minimal dua jam setelah ia menyusu terakhir.
Hal yang perlu Anda pahami, setiap bayi memiliki kebutuhan berbeda.
Ada yang minum susu lebih jarang dalam jumlah banyak, tapi ada juga yang minum susu lebih sering dalam jumlah sedikit.
Ketahuilah kebutuhan menyusu si kecil dengan baik. Anda sebagai ibu merupakan orang yang paling mengerti bayi Anda dibandingkan dengan orang lain.
2. Kolik
Bila bayi Anda masih di bawah usia 4 bulan, menangis pada sore dan malam hari merupakan hal yang wajar terjadi.
Bahkan, bayi Anda mungkin masih terus menangis sampai wajahnya memerah dan tampak kelelahan meski Anda sudah menghibur dan berusaha mengerti kebutuhannya.
Bayi pun mungkin mengepalkan tangan, menarik lutut, atau melengkungkan punggungnya. Bila ini terjadi dan berlangsung lebih dari 3 jam sehari, bayi Anda mungkin mengalami kolik.
Kolik mungkin berhubungan dengan masalah pada perut yang disebabkan oleh intoleransi maupun alergi terhadap sesuatu dalam ASI atau susu formula.
Di sisi lain, mungkin bayi mengalami sembelit atau masuk angin.
Meski begitu, beberapa ahli berpendapat arti tangisan bayi ini merupakan tahap perkembangan bayi yang normal.
3. Bayi ingin diperhatikan
Terkadang, bayi menangis hanya karena ia sedang merasa ingin disentuh dan diperhatikan. Ini wajar terjadi karena bagi bayi, pelukan dan kontak fisik adalah cara ia untuk merasa terhibur.
Jika bayi menangis, Anda bisa mencoba memeluknya, menggendongnya, mengalihkan perhatiannya, menghiburnya, atau sekadar melakukan kontak fisik dengannya.
Anda juga bisa mencoba menggoyangkannya secara perlahan sambil bernyanyi untuknya. Hal ini mungkin memberinya kenyamanan dan rasa diperhatikan oleh orang di sekelilingnya.
Sebab, bayi menyukai dan merasa nyaman bila mendengar suara detak jantung Anda serta merasakan kehangatan dan aroma tubuh Anda.
4. Bayi ingin tidur
Arti lain dari tangisan bayi, yaitu mungkin ia sedang mengantuk dan ingin tidur, tetapi sulit memejamkan matanya. Terkadang, bayi mengalami kesulitan tidur hingga menangis.
Ini bisa terjadi karena terlalu banyak orang di sekelilingnya, berada dalam posisi tak nyaman, atau efek kafein yang dikonsumsi ibu menyusui.
Biasanya, bayi yang menangis karena butuh tidur menunjukkan tanda-tanda, seperti tidak tertarik dengan mainan atau orang lain, matanya tampak berkaca-kaca, dan menguap.
Jika hal ini terjadi, coba gendong bayi Anda dan bawa ia ke tempat yang tenang serta “ninabobokan” bayi sampai ia tertidur.
5. Bayi kedinginan atau kepanasan
Bayi masih sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Ia tidak tahan dengan suhu yang terlalu dingin atau panas baginya sehingga dapat membuatnya menangis.
Anda bisa memeriksa apakah bayi Anda kepanasan atau kedinginan dengan memegang perutnya.
Jika perutnya terasa dingin, segera beri ia selimut. Namun, jika perutnya terasa panas, lepaskan selimutnya.
Normal bila bayi merasa kedinginan. Pakaikan bayi pakaian lebih dari satu lapis dapat membantu memberinya kehangatan.
6. Bayi butuh ganti popok
Bayi biasanya akan menangis bila popoknya basah, baik itu karena buang air kecil atau buang air besar.
Beberapa bayi mungkin tidak langsung menangis setelah popoknya basah. Ia baru akan menangis bila sudah merasa tidak nyaman atau kulit bayi mengalami iritasi.
Jika bayi Anda termasuk yang tak nyaman dengan popok basah, mungkin ini merupakan arti dari tangisan bayi dan ia butuh ganti popok segera.
Oleh karena itu, ketika bayi menangis, sebaiknya langsung periksa popoknya. Jika popoknya memang basah, mengganti popok bayi bisa membantu menenangkannya.
7. Bayi tumbuh gigi
Tumbuh gigi juga bisa menjadi penyebab bayi menangis terus menerus. Menurut Baby Center, bayi biasanya lebih sering menangis dan gelisah dalam seminggu sebelum giginya tumbuh.
Selain menangis, bayi juga mungkin menjadi sering menggigit banyak benda atau menggaruk telinganya. Bahkan, tak jarang, bayi mengalami demam dan pipinya tampak memerah.
Nah, bila bayi menangis yang disertai dengan tanda bayi tumbuh gigi tersebut, ini merupakan arti dari bayi yang sedang merasa tak nyaman akibat pertumbuhan giginya.
Anda bisa membantu meredakan tangisan dan rasa tidak nyamannya dengan memberi makanan untuk ia gigit, seperti buah atau sayuran, atau memijat gusinya dengan lembut.
8. Bayi sakit
Bayi juga umumnya akan menangis jika ia merasa tidak enak badan. Jika bayi Anda sedang tidak sehat, mungkin ia akan menangis dengan nada yang agak berbeda.
Tangisan bayi Anda mungkin akan terdengar lebih lemah dari biasanya atau justru terlihat seperti desakan, terjadi terus menerus, hingga kemudian bernada tinggi.
Ia juga mungkin menjadi lebih jarang menangis dibandingkan dengan biasanya jika ia sedang sakit. Hal yang pasti, hanya Anda yang mengetahui perbedaannya.
Kenali perubahan pada bayi Anda dan segera bawa ia ke dokter jika menangis tak biasa. Ini termasuk jika tangisan bayi disertai dengan demam, muntah, atau gejala tak biasa lainnya.
Apa yang harus orangtua lakukan saat bayi menangis?
Anda mungkin masih bingung dengan arti tangisan bayi Anda.
Bila bingung, Anda bisa mencoba cara-cara di bawah ini ketika mendengar bayi menangis untuk berupaya menenangkannya.
- Pertama, Anda bisa menggendongnya supaya bayi lebih tenang sambil memeriksa apakah popoknya basah. Jika ya, segera ganti popoknya.
- Cobalah untuk segera susui bayi saat ia menangis. Mungkin ia lapar, terlebih lagi jika ia terakhir menyusu lebih dari 2 jam yang lalu.
- Jika bayi masih menangis saat menyusu, mungkin Anda perlu mengubah posisi menyusui yang membuatnya lebih nyaman.
- Bila bayi tidak ingin menyusu dan popok bayi juga tidak basah, coba gendong sambil menggoyang atau mengayun bayi secara perlahan. Jika suara tangisnya terdengar lemah, mungkin bayi lelah dan ingin tidur. Coba bawa bayi ke tempat yang lebih tenang dan berbicara padanya dengan suara yang lembut untuk membantu menenangkannya.
- Memijat bayi dengan perlahan. Bayi suka disentuh sehingga memijat bayi mungkin dapat menenangkan bayi yang sedang menangis.
- Membedong bayi yang mungkin dapat membantu bayi merasa lebih nyaman seperti yang ia rasakan ketika masih di dalam rahim.
Namun, bila cara-cara di atas tak cukup meredakan tangisan bayi atau malah timbul gejala tak biasa, sebaiknya bawa bayi Anda ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]