Gentamicin (gentamisin) adalah obat untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi bakteri. Di Indonesia, obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Golongan obat: antibiotik
Merek dagang: Salgen, Gentalex, Genta, Sagestam, Salticin, dll.
Apa itu gentamicin?
Gentamicin adalah obat yang umumnya digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit infeksi bakteri. Gentamicin termasuk golongan antibiotik aminoglikosida.
Obat ini aktif mengatasi berbagai infeksi bakteri, yakni:
- Pseudomonas aeruginosa,
- Staphylococcus,
- Salmonella,
- Shigella,
- Streptococcus pneumoniae, dan
- jenis Streptococcus lainnya.
Obat ini membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit berikut.
- Septikemia.
- Sepsis neonatal.
- Meningitis.
- Infeksi pada berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, saluran pencernaan, saluran pernapasan, saluran kemih (ISK), dan luka bakar.
- Radang saluran telinga luar.
- Peritonitis.
Meskipun ampuh mengatasi infeksi akibat bakteri, antibiotik tidak bisa dipakai untuk mengobati infeksi virus.
Mengutip situs Pubchem, obat ini bekerja dengan cara mengikat membran dan materi genetik bakteri (RNA) untuk menghambat sintesis protein sehingga merusak sel bakteri.
Sediaan dan dosis gentamicin
Gentamicin tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu salep mata, dan obat tetes mata, obat tetes telinga, injeksi (suntikan), dan krim untuk kulit.
Sediaan krim kulit mengandung gentamisin sebesar 0,1 persen. Sementara itu, kandungan pada salep mata, obat tetes mata, dan obat tetes telinga adalah 0,3 persen.
Terakhir, sediaan injeksi mengandung gentamicin sebesar 40 mg/ml.
Dosis obat ini bisa berbeda-beda, tergantung jenis penyakit, usia, berat badan, hingga kondisi kesehatan pasien.
Infeksi mata
Gunakan obat tetes mata 0,3% sebanyak 1–2 tetes ke mata yang terinfeksi. Ulangi penggunaan obat selama 4 jam.
Jika infeksi mata sudah parah, mulai pengobatan dengan meneteskan obat sebanyak 1–2 tetes setiap 15–20 menit. Lalu, kurangi frekuensi secara bertahap.
Sebagai salep mata 0,3%, tekan kemasan, lalu keluarkan salep sebanyak 1 cm atau setengah inci ke bagian mata yang terinfeksi. Gunakan sebanyak 2–3 kali sehari.
Dosis pengobatan pada anak-anak dan dewasa sama.
Radang saluran telinga luar
Teteskan obat gentamicin 0,3% sebanyak 2–3 tetes di telinga yang sakit. Lakukan sebanyak 3–4 kali sehari dan pada malam hari. Dosis anak-anak dan dewasa sama.
Infeksi rentan
Berikut pemberian obat gentamicin untuk mengobati penyakit infeksi rentan berdasarkan kelompok usia.
Dewasa
Untuk infeksi berat, berikan obat sediaan injeksi sebanyak 3–5 mg/kg berat badan setiap hari. Berikan obat setiap 8 jam selama 7–10 hari.
Injeksi diberikan secara intramuskuler, intravena lambat selama 2–3 menit, atau infus intravena selama tidak lebih dari 20–30 menit.
Sebagai alternatif, berikan dosis awal sebanyak 5–7 mg/kg berat badan sekali sehari melalui infus intravena, kemudian sesuaikan dosis selanjutnya sesuai dengan konsentrasi serum gentamisin.
Anak-anak
Obat yang diberikan berupa obat injeksi dengan dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis dalam sehari. Pemberian obat pada anak-anak dilakukan berdasarkan usianya.
- Di bawah satu bulan: berikan obat injeksi sebanyak 4–7 mg/kg berat badan setiap hari.
- Satu bulan–satu tahun: 4,5–7,5 mg/kg berat badan setiap hari.
- Satu tahun: 3–6 mg/kg berat badan setiap hari.
Meningitis dan ventrikulitis
Dosis ini hanya diberikan pada orang dewasa. Mulai pemberian obat sebesar 1 mg setiap hari melalui injeksi intratekal atau intraventrikuler, bersama dengan 1 mg/kg berat badan setiap 8 jam melalui injeksi intramuskuler.
Infeksi kulit
Oleskan krim gentamicin 0,1% ke bagian kulit yang terinfeksi sebanyak 3–4 kali sehari. Dosis anak-anak dan dewasa sama.
Aturan pakai gentamicin
Inilah cara menggunakan obat gentamicin berdasarkan sediaannya.
Aturan pakai obat tetes mata
Obat ini tidak digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dikarenakan dapat mengiritasi kulit dan obat tak mampu lagi bekerja dengan baik.
Buang obat bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Inilah langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum menggunakan obat tetes.
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
- Jangan sentuh mata atau permukaan benda lainnya dengan ujung botol.
- Jika menggunakan lensa kontak, lepas terlebih dahulu dan tunggu setidaknya selama 15 menit sebelum menggunakannya kembali.
- Miringkan kepala ke belakang dan mata melihat ke langit-langit.
- Tarik kelopak mata bagian bawah ke arah bawah.
- Pegang botol secara terbalik, pastikan lubang botol tepat di atas mata dan tekan botol perlahan agar obat menetes tepat ke mata.
- Tutup mata yang sudah ditetes, tekan ujung jari ke sudut dalam mata tertutup, tahan selama satu menit.
- Ulangi pemakaian pada mata yang lain jika perlu.
- Kencangkan tutupnya segera setelah digunakan.
Aturan pakai obat tetes telinga
Ikuti aturan pakainya berikut.
- Bersihkan kuping terlebih dahulu.
- Berbaring atau miringkan kepala sehingga telinga yang terinfeksi menghadap ke atas.
- Pada orang dewasa, tarik daun telinga perlahan ke atas dan belakang. Pada anak-anak, arahkan telinga ke bawah dan ke belakang.
- Teteskan obat ke dalam saluran telinga.
- Hadapkan telinga ke arah atas selama 1–2 menit agar obat mengenai area yang terinfeksi.
- Berikan sumbat kapas steril dengan hati-hati untuk mencegah obat merembes keluar.
- Agar obat tetap steril, jangan sentuh aplikator ke permukaan apa pun, termasuk telinga.
Aturan pakai salep mata
Beginilah cara penggunaan obat salep mata.
- Cuci tangan sebelum menggunakan obat.
- Miringkan kepala ke belankang dan tarik kelopak mata bawah ke arah bawah dengan jari telunjuk.
- Hindari menyentuh ujung wadah salep dengan mata, ujung jari, atau permukaan lainnya.
- Tekan ujung wadah salep untuk mengoleskan lapisan tipis salep ke bagian dalam kelopak mata bawah.
- Tutup mata dengan lembut untuk mengoleskan salep. Penglihatan mungkin kabur selama beberapa menit.
- Gunakan dosis secara berkala sesuai jadwal yang diberikan dokter.
- Jangan hentikan pengobatan kecuali atas saran dokter.
Aturan pakai injeksi
Obat sediaan ini selalu diberikan oleh dokter. Obat ini biasanya disuntikkan ke otot, tetapi ada juga yang diberikan ke pembuluh darah.
Jika dilakukan melalui pembuluh darah, obat bisa diberikan sebagai suntikan atau dilarutkan dengan larutan saline atau glukosa 5% sebagai injeksi lambat melalui infus.
Dosisnya berdasarkan berat badan, jenis infeksi, dan keparahan penyakit.
Sampel darah akan diambil untuk memeriksa dosis yang tepat untuk Anda.
Aturan pakai krim kulit
Gunakan gentamisin topikal pada waktu yang sama setiap harinya. Oleskan ke bagian kulit secara tipis dan merata, lalu gosok dengan lembut.
Dokter mungkin akan menganjurkan Anda menggunakan pembalut kasa pada bagian kulit yang dioles.
Jangan mengurangi atau menambah dosis yang telah ditentukan dokter agar terhindar dari overdosis.
Pastikan obat hanya digunakan pada kulit, jangan sampai terkena mata.
Efek samping gentamicin
Setiap obat umumnya memiliki efek samping, tak terkecuali gentamicin. Konsultasikan dokter untuk mengetahui kiat mengurangi efek samping antibiotik.
Inilah efek samping yang muncul berdasarkan sediaannya:
Efek samping obat tetes mata, obat tetes telinga, dan salep mata
Bila efek samping berlanjut, segera hubungi dokter. Inilah efek samping obat gentamicin sediaan obat tetes mata.
- Mata iritasi, sensasi terbakar, dan menyengat.
- Mata bengkak.
- Pandangan buram sesaat
- Pusing.
- Haus.
- Sensasi terbakar, gatal, dan radang pada kulit bagian telinga.
- Kerusakan telinga, seperti tubuh sulit seimbang dan kehilangan pendengaran.
- Tubuh kehilangan keseimbangan.
- Otot melemah.
- Nyeri atau sulit saat buang air kecil.
- Mual.
- Sulit mendengar atau telinga berdenging.
Efek samping obat injeksi
Berikut ini beberapa jenis efek samping gentamicin injeksi.
Pasien gangguan fungsi ginjal
Pada penderita dengan penyakit ginjal, penggunaan obat dengan dosis tinggi atau jangka panjang dapat menyebabkan efek samping pada saraf kranial atau saraf pada belakang otak, seperti:
- pusing,
- vertigo,
- tinitus,
- ataksia,
- telinga berdenging, dan
- berkurangnya saraf pendengaran.
Efek samping yang memengaruhi darah
Efek samping yang berkaitan dengan darah, meliputi:
- anemia,
- leukopenia,
- granulositopenia,
- agranulositosis sementara,
- eosinofilia, dan
- trombositopenia.
Efek samping lainnya, yaitu:
- depresi pernapasan,
- tubuh lemas,
- kejang,
- depresi,
- gangguan penglihatan,
- berat badan turun,
- nafsu makan berkurang,
- hipotensi,
- hipertensi,
- ruam,
- gatal-gatal,
- urtikaria atau biduran,
- demam,
- sakit kepala,
- mual,
- muntah,
- purpura stomatitis,
- alopesia atau rambut rontok hingga botak,
- nyeri sendi,
- hepatomegali sementara, dan
- splenomegali.
Efek samping yang jarang timbul
Beberapa efek samping yang jarang muncul, seperti:
- edema laringeal,
- reaksi anafilaktoid,
- bertambahnya salivasi,
- pseudotumor serebri,
- sindrom otak organik akut,
- fibrosis pulmonalis,
- peripheral neuropathy, atau
- encephalopathy.
Efek samping yang mengubah hasil laboratorium
Ketidaknormalan hasil laboratorium yang mungkin bisa muncul, yakni:
- meningkatnya transaminase serum,
- meningkatnya serum LDH dan bilirubin, dan
- penurunan kalsium serum, magnesium, natrium, dan kalium.
Efek samping krim kulit
Beberapa efek yang bisa muncul setelah menggunakan gentamicin untuk kulit, yaitu:
- kulit kemerahan atau gatal,
- sensasi panas pada kulit,
- kulit bengkak,
- muncul kulit berair, dan
- tanda infeksi kulit lainnya.
Apakah obat gentamicin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Ibu yang berencana hamil, sedang hamil dan menyusui tidak direkomendasikan menggunakan obat gentamicin kecuali jika diresepkan dokter.
Peringatan dan perhatian saat pakai gentamicin
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini dalam berbagai sediaan.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat tetes mata, telinga, dan salep mata
Hindari penggunaan obat gentamicin tetes mata, telinga, dan salep mata jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Alergi gentamicin, antibiotik lain, atau kandungan lainnya yang ada pada obat ini.
- Myasthenia gravis atau penyakit autoimun yang menyebabkan otot melemah.
- Mempunyai atau mencurigai gendang telinga pecah.
Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Masalah ginjal atau liver.
- Luka terbuka atau kulit rusak.
- Sudah menggunakan gentamicin dalam jangka waktu panjang.
- Mengetahui atau mencurigai memiliki penyakit akibat mutasi mitokondria sel tubuh.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat injeksi
Obat gentamisin dapat menyebabkan gangguan ginjal (nefrotoksik), pendengaran (ototoksik), dan saraf (neurotoksik).
Masalah ginjal akibat obat ini sering dialami pada orang usia lanjut atau orang dengan dehidrasi. Segera beri tahu dokter jika Anda pernah memiliki riwayat penyakit ginjal.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut.
- Urine berkurang.
- Pembengkakan pada wajah, lengan, tangan, kaki, atau tungkai bawah.
- Lelah dan lemah yang tak tertahankan.
Masalah pendengaran akibat gentamicin lebih sering terjadi pada orang usia lanjut. Gangguan pendengaran bisa bersifat permanen.
Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami:
- pusing,
- vertigo,
- gangguan pendengaran, atau
- telinga berdenging.
Segera ke dokter jika Anda mengalami:
- gangguan pendengaran,
- telinga berdenging, dan
- pusing.
Gentamicin juga menyebabkan masalah saraf. Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami kondisi berikut:
- kesemutan di tangan, lengan, kaki, dan tungkai,
- otot berkedut atau lemah, dan
- tubuh kejang-kejang.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat krim untuk kulit
Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Alergi gentamicin, obat antibiotik aminoglycoside lainnya, atau kandungan lain yang ada pada obat krim.
- Mengonsumsi obat-obatan dan suplemen lainnya.
- Berencana hamil, sedang hamil, dan menyusui.
Interaksi obat gentamicin dengan obat lain
Gentamicin akan memengaruhi kinerja obat lain, begitu juga sebaliknya. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obat berikut.
- Obat diuretik furosemide atau asam etakrinat.
- Amfoterisin B.
- Sefalosporin.
- Cisplatin.
- Siklosporin.
- Neostigmin atau piridostigmin.
- Relaksan otot.
- Metoksifluran.
- Karbenisilin.
- Indometasin.
- Bifosfonat.
- Botoks.
Gentamicin adalah obat antibiotik yang tergolong keras. Obat ini berguna untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri. Dapatkan obat hanya dengan resep dokter.
[embed-health-tool-bmi]