Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar atau melayang. Vertigo juga akan membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga kesulitan untuk sekadar berdiri atau bahkan berjalan.
Cara terbaik untuk menggambarkan kondisi ini adalah dengan memutar tubuh Anda beberapa kali dan merasakan kondisi yang dihasilkan.
Perlu diketahui, vertigo bukanlah nama penyakit. Namun, sebuah kumpulan gejala vertigo yang bisa terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung selama jangka waktu tertentu dalam satu waktu.
Vertigo tergolong jarang dialami oleh anak-anak. Namun, bukan tidak mungkin jika anak terserang kondisi yang satu ini. Vertigo baru mulai sering terjadi pada orang dengan usia 20 tahun ke atas, dan akan menjadi kondisi yang cukup umum pada usia setelahnya.
Efek atau konsekuensi dari kondisi ini akan menjadi lebih parah jika Anda mengalaminya pada usia lanjut.
Jika Anda sudah mengetahui apa itu vertigo, kini saatnya Anda memahami gejala dari kondisi ini. Ada beberapa gejala yang mungkin perlu Anda waspadai. Gejala umum dari vertigo di antaranya:
Biasanya, vertigo akan hilang dan timbul. Artinya, kondisi ini mungkin saja tidak menetap. Namun, saat muncul, bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.
Harap konsultasikan ke dokter jika vertigo tidak kunjung membaik. Dokter biasanya akan menanyakan gejala vertigo Anda, melakukan pemeriksaan sederhana, serta menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama apabila frekuensi Anda mengalami vertigo sudah termasuk sering.
Penyebab vertigo sebenarnya tergantung dengan jenis vertigo yang dialami. Secara umum, terdapat dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Masing-masing kondisi juga mempunyai penyebabnya tersendiri.
Ini merupakan jenis vertigo yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Penyebab vertigo periferal diakibatkan karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh.
Saat Anda menggerakkan kepala, bagian dalam telinga akan memberi tahu di mana posisi kepala Anda berada lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan.
Namun, jika terdapat masalah pada bagian dalam telinga, maka Anda akan merasakan sakit dan pusing. Hal ini bisa terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian dalam atau karena adanya infeksi virus.
Selain itu, vertigo jenis ini disebabkan oleh beberapa hal lain seperti:
BPPV adalah penyebab vertigo yang paling umum yaitu kondisi di mana vestibuler telinga dalam mengalami gangguan dan dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala yang secara tiba-tiba. Misalnya:
Kondisi BPPV juga lebih rentan dialami oleh orang-orang yang pernah melakukan operasi pada telinganya, mempunyai riwayat cedera kepala, mengalami infeksi telinga, serta sedang berada dalam masa penyembuhan dan bedrest.
Para ahli menduga jika BPPV terjadi akibat adanya serpihan kristal kabonat yang lepas dari dinding saluran telinga bagian dalam. Jadi begini, di dalam telinga bagian tengah, terdapat kristal karbonat yang berfungsi untuk menciptakan ilusi gerak.
Ketika perubahan posisi kepala terjadi tiba-tiba, kristal-kristal ini akan masuk ke dalam bagian telinga yang berisi cairan keseimbangan.
Masuknya kristal-kristal tersebut merangsang gerakan cairan yang tidak normal pada saat Anda menggerakan kepala tertentu. Nah, hal inilah yang membuat seseorang menjadi tidak seimbang dan dunia di sekitarnya terasa berputar-putar.
Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan sering kali dialami oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga jika orang yang lebih muda bisa mengalami kondisi ini.
Penyebab vertigo periferal yang lainnya adalah karena dampak dari riwayat cedera kepala. Orang yang mengalami cedera kepala sebelumnya, bisa saja mengalami gangguan telinga dalam yang kemudian menyebabkan vertigo.
Labirintitis adalah peradangan dan infeksi yang terjadi di bagian telinga dalam, khususnya pada saluran berliku-liku dan penuh cairan. Telinga bagian dalam ini berperan penting dalam mengendalikan pendengaran dan keseimbangan seseorang.
Infeksi telinga bagian dalam biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri, misalnya pada pengidap flu atau pilek.
Apabila Anda mengalami vertigo karena labirintitis, maka gejala lain yang juga akan timbul yaitu mual, muntah, kehilangan kemampuan pendengaran, nyeri pada telinga, serta demam.
Vestibular neuronitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak. Peradangan ini diakibatkan oleh infeksi virus yang biasanya terjadi tiba-tiba tanpa diiringi dengan gejala atau tanda lainnya, bahkan tidak ada masalah pada kemampuan pendengaran.
Vertigo dapat terjadi selama beberapa jam dalam sehari. Gejala vertigo akibat kondisi ini adalah kehilangan kesimbangan, kepala kliyengan, mual, dan bahkan muntah.
Meski peradangan ini terjadi di bagian saraf telinga, kondisi ini biasanya tidak membuat penderitanya mengalami kehingalan pendengaran.
Penyakit Ménière merupakan penyakit langka yang menyerang telinga bagian dalam. Walaupun penyakit Ménière ini jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa menjadi penyebab vertigo yang sangat parah.
Bahkan dalam beberapa kasus, gejalanya meliputi telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran dalam kurun waktu tertentu. Apabila Anda mengalami penyakit Ménière, maka gejala yang muncul akan dialami selama beberapa jam bahkan berhari-hari.
Penyakit ini juga disertai dengan gejala mual dan muntah yang hebat. Meskipun cukup berbahaya, para ahli belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab dari penyakit Ménière.
Berbeda dengan vertigo periferal yang disebabkan oleh gangguan pada telinga dan organ keseimbangan, vertigo central terjadi akibat adanya masalah pada otak.
Bagian otak yang paling berpengaruh terhadap terjadinya penyakit ini adalah cerebellum atau otak kecil. Berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo central:
Migrain adalah sakit kepala sebelah yang tidak tertahankan disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut dan sering dialami oleh orang yang berusia muda.
Migrain biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab umum dari penyakit ini. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya dapat meringankan vertigo.
Multiple sclerosis merupakan gangguan sinyal saraf yang terjadi pada sistem saraf pusat, yaitu otak dan tulang belakang, yang diakibatkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh pada saraf vestibular, yaitu sistem saraf yang menghubungkan telinga dengan otak. Sejauh ini neuroma akustik disebabkan oleh kelainan genetik.
Tumor otak yang menyerang cerebellum atau otak kecil, sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.
Stroke adalah penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak. Selain itu, mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping vertigo.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Sama seperti diagnosis awal penyakit pada umumnya, dokter akan menanyakan segala hal yang berkaitan dengan vertigo yang Anda rasakan secara detail.
Mulai dari sensasi vertigo yang dialami (melayang, goyang, atau berputar), pemicu timbulnya vertigo, frekuensi kemunculan, durasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat medis Anda, termasuk riwayat migrain, cedera kepala atau infeksi telinga dalam waktu dekat, dan obat-obatan yang rutin Anda konsumsi.
Jika diperlukan, maka dokter akan melakukan tahap pemeriksaan fisik lebih lanjut. Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat fungsi pendengaran, gerak bola mata, dan fungsi otak.
Beberapa metode pemeriksaan untuk diagnosis vertigo tersebut meliputi:
Pasien diminta untuk fokus menatap ujung hidung dokter sementara kepalanya digerakkan dengan cepat ke satu sisi. Jika mata pasien tetap fokus menatap hidung dokter selama gerakan ini, hasil tesnya negatif bukan vertigo.
Pasien diminta untuk berdiri dengan kedua kaki dirapatkan. Mula-mula matanya terbuka kemudian dokter akan menyuruh menutup matanya selama beberapa detik. Hasil tes positif bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh setelah menutup mata.
Pasien berdiri dengan kedua kaki lurus ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama 30 detik dengan mata terpejam. Jika ia positif mengalami vertigo, ia akan berputar ke samping, yaitu ke arah sisi yang bermasalah.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gerakan bola mata yang tidak terkendali (nistagmus). Caranya, menginstruksikan pasien melakukan manuver cepat yang bisa memicu vertigo.
Ketika tes berlangsung, pasien akan dipantau menggunakan alat elektronistagmografi (ENG) dan videonistagmografi (VNG) yang berfungsi untuk merekam gerakan mata menggunakan kacamata khusus.
Pemeriksaan ini menggunakan tes garpu tala dan audiometri yang dilakukan oleh dokter THT, khususnya jika Anda mengalami tinnitus (telinga berdengung) ataupun kehilangan pendengaran.
Selain beberapa tes untuk diagnosis vertigo yang sudah disebutkan di atas, untuk memastikan lebih lanjut dokter juga akan melakukan serangkaian tes penunjang lainnya seperti tes darah dan urin, foto rontgen, CT scan, serta MRI.
Sering kali gejala vertigo akan membaik seiring berjalannya waktu meski tanpa pengobatan, salah satunya dengan beristirahat. Hal ini terjadi karena otak Anda dapat menyesuaikan diri pada perubahan telinga bagian dalam, sebagai upaya menjaga keseimbangan tubuh.
Meski begitu, ada beragam pengobatan untuk vertigo yang ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan vertigo yang dialami oleh pasien, di antaranya:
Melakukan beberapa manuver kepala sederhana berikut ini bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi kondisi yang Anda alami.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan jika ingin melakukan manuver Epley secara mandiri di rumah:
Anda bisa mengulangnya beberapa kali untuk mengurangi pusingnya. Setelah ronde pertama, istirahatlah selama 15 menit sebelum lanjut lagi ke ronde kedua.
Setelah melakukan beberapa manuver yang sudah disebutkan di atas, coba untuk tidak menggerakkan kepala Anda terlalu jauh ke atas atau pun ke bawah dalam beberapa saat.
Jika Anda tidak merasa lebih baik selama seminggu setelah mencoba latihan tersebut, segeralah bicarakan dengan dokter Anda lagi. Tanyakan apa yang sebaiknya Anda lakukan selanjutnya. Anda mungkin tidak melakukan latihan tersebut dengan benar, atau mungkin ada sesuatu lainnya yang menyebabkan sakit kepala.
Jika vertigo Anda disebabkan karena penyakit ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan kedua gejala tersebut, yaitu:
Untuk mengurangi gejala, dokter dapat memberikan obat vertigo agar Anda merasa lebih nyaman. Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala vertigo seperti sakit kepala, mual dan muntah di antaranya: meclizine, promethazine, diphenhydramine, dimenhydrinate, dan lorazepam.
Dokter juga akan mempertimbangkan untuk memberikan antibiotik atau steroid yang berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan penyembuhan infeksi. Sedangkan untuk penyakit Ménière, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
Informasi mengenai dosis dan jenis obat untuk vertigo lainnya, selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Terapi ini dilakukan jika keluhan yang dialami adalah pusing dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. Ini adalah jenis terapi fisik untuk memperkuat sistem vestibular. Secara fungsi, sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan, koordinasi, serta kontrol pergerakan tubuh.
Jika kondisi ini disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi dapat dilakukan untuk membantu meringankan bahkan menyembuhkan vertigo.
Menurut Mayo Clinic, prosedur operasi juga bisa menjadi alternatif saat metode pengobatan lainnya sudah tidak bisa dilakukan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar