Tiopental atau thiopental merupakan salah satu obat anestesi yang bisa digunakan untuk memulai pembiusan sebelum operasi. Obat ini juga memiliki fungsi lain, termasuk dalam menangani kejang.
Golongan obat: anestetik umum dan oksigen
Merek dagang tiopental: Tiopol, Thiopental Sodium
Apa itu obat tiopental?
Tiopental (thiopental) termasuk dalam jenis obat golongan barbiturat, yakni kelompok obat untuk mengobati kejang, gangguan kecemasan, dan untuk memulai pembiusan (anestesi).
Obat thiopental mengandung bahan aktif natrium tiopental dan natrium karbonat yang diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah.
Sebagai obat anestesi, tiopental akan bekerja dengan cara menekan sinyal otak yang membuat Anda tidak sadar dan tidak merasakan sakit selama prosedur pembedahan.
Di samping itu, obat ini digunakan untuk mengobati kejang dan mengurangi tekanan dalam tengkorak (tekanan intrakranial).
Tiopental termasuk golongan obat keras yang hanya digunakan dengan resep dokter. Pasalnya, penyalahgunaan obat ini bisa menyebabkan kecanduan dan bisa berakibat fatal.
Maka dari itu, penggunaan obat ini harus dalam pengawasan ketat dokter di rumah sakit.
Dosis tiopental
Tiopental akan dokter berikan sebagai suntikan langsung ke pembuluh darah (intravena/IV).
Dokter akan memberikan dosis obat yang disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan, dan respons pasien terhadap obat tersebut.
Dosis tiopental untuk anestesi sebelum operasi
- Dewasa: dosis awal berkisar antara 50–75 mg dengan interval 20 hingga 40 detik pada orang dewasa dengan berat badan 60 sampai 80 kg. Dosis tambahan 25–50 mg dapat diberikan bila respon yang diinginkan belum tercapai.
- Lansia: dosis hampir sama seperti orang dewasa dengan pengurangan dosis yang lebih kecil bila diperlukan.
- Anak-anak: dosis awal tergantung pada tahapan usia dan berat badan, bayi baru lahir 3–4 mg/kgBB, bayi 5–8 mg/kgBB, dan anak-anak 5–6 mg/kgBB. Dosis tambahan 1 mg/kgBB dapat diberikan sesuai kebutuhan.
Dosis tiopental untuk menangani kejang
- Dewasa: 75–125 mg (setara dengan 3–5 ml larutan 2,5%) harus diberikan sesegera mungkin setelah kejang dimulai.
- Anak-anak: 2 mg/kgBB melalui suntikan intravena secara perlahan. Dosis bisa ditambahkan, tetapi tidak melampaui 5 mg/kgBB/jam.
Dosis tiopental untuk menurunkan tekanan intrakranial
- Dewasa: 1,5–3 mg/kgBB melalui suntikan intermiten (berjeda) dapat diberikan untuk mengurangi peningkatakan tekanan intrakranial bila ventilasi terkontrol disediakan.
- Anak-anak: keamanan dosis untuk populasi bayi dan anak-anak belum ditetapkan.
Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal harus mendapatkan dosis yang disesuaikan, maka pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan obat ini.
Hal ini untuk memastikan bahwa pasien tidak berisiko mengalami efek samping setelah mendapatkan obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Aturan pakai thiopental
Tiopental merupakan obat yang tersedia dalam bentuk suntik. Hanya dokter atau tenaga medis yang terlatih saja yang dapat memberikan obat ini kepada pasien.
Dokter akan memberikan thiopental melalui suntikan ke pembuluh darah vena (intravena/IV).
Lokasi pemberian obat dan dosis berbeda untuk setiap pasien. Hal ini akan dokter sesuaikan dengan kondisi serta prosedur yang akan Anda jalani.
Dokter akan memonitor pernapasan, tekanan darah, kadar oksigen, dan tanda vital lain secara ketat untuk memastikan bahwa tubuh Anda merespons baik pengobatan.
Anda mungkin akan merasa kebingungan akibat dari efek samping anestesi selama prosedur operasi. Meski begitu, hal ini tergolong normal dan tak perlu Anda khawatirkan.
Bila Anda merasakan ketidaknyamanan, pastikan segera berkonsultasi dengan dokter.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan penggunaan tiopental, jangan ragu untuk bertanya langsung dengan dokter atau tenaga medis yang menangani Anda.
Efek samping tiopental
Sama seperti obat-obatan pada umumnya, thiopental berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping meski tidak semua orang mungkin mengalaminya.
Berikut ini adalah efek samping umum hingga tidak umum yang perlu Anda waspadai.
Efek samping umum
Pada umumnya, penggunaan obat tiopental dapat menimbulkan efek samping, meliputi:
- detak jantung tak beraturan (artimia),
- kejang saluran udara (laringospasme),
- kesulitan bernapas,
- gangguan jantung,
- tekanan darah rendah,
- perasaan mengantuk,
- kesulitan menelan,
- kurang nafsu makan,
- batuk,
- bersin,
- kelelahan,
- pusing,
- sakit kepala,
- menggigil, dan
- nyeri pada area yang disuntik.
Efek samping tidak umum
Sementara itu, terdapat efek samping lain yang kurang umum terjadi, antara lain:
- peningkatan kalium darah (hiperkalemia),
- penurunan kalium darah (hipokalemia),
- gangguan makan, seperti anoreksia,
- kelemahan dan merasa tidak sehat,
- hipersensitivitas,
- gangguan ginjal, dan
- perubahan suasana hati.
Tiopental juga bisa menimbulkan reaksi alergi obat, meliputi kesulitan bernapas, mengi, ruam, gatal-gatal, hingga pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Jika merasakan efek samping serius, segera beri tahu dokter atau cari bantuan medis darurat.
Selain daftar di atas, mungkin terdapat efek samping lain yang bisa Anda rasakan. Lebih baik konsultasikanlah dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.