Berat badan berlebih bisa menyebabkan kegemukan, bahkan obesitas. Salah satu jenis obesitas yang umum terjadi adalah obesitas sentral. Jenis obesitas ini berbeda dari perut buncit biasa, tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan. Simak selengkapnya berikut ini.
Apa itu obesitas sentral?
Obesitas sentral alias abdominal obesity adalah penumpukan lemak yang berpusat di bagian perut. Obesitas sentral biasanya ditandai dengan ciri-ciri perut buncit, bentuk tubuh menyerupai apel, dan memiliki lingkar pinggang yang lebar.
Lantas, apa bedanya jenis obesitas ini dengan perut buncit biasa? Pria memiliki obesitas sentral bila lingkar pinggangnya sebesar 90 cm ke atas.
Sementara itu, perempuan dapat dikatakan memiliki kondisi ini jika ukuran lingkar pinggang sebesar 80 cm ke atas.
Obesitas sentral lebih berbahaya daripada jenis obesitas lainnya. Hal ini karena orang dengan abdominal obesity memiliki lemak viseral, yaitu lemak yang menggumpal di perut.
Lemak viseral terletak di bagian organ dalam. Sel-sel lemak ini nantinya melepaskan asam lemak bebas ke daerah vena portal, yaitu pembuluh darah dari usus ke liver.
Akibatnya, sel-sel lemak viseral membesar, kadar lemak di dalam darah atau trigliserida naik, serta asam lemak masuk ke liver.
Tidak hanya itu, asam lemak pun dapat masuk ke pankreas, jantung, dan organ-organ lainnya. Akibatnya, berbagai organ mengalami disfungsi yang berdampak pada kenaikan gula darah, resistensi insulin, kadar kolesterol naik, dan masalah jantung.
Studi terbitan Archives of Medical Science (2017) juga memaparkan bahwa lemak viseral bisa memicu peradangan. Hal ini dikarenakan jenis lemak yang satu ini melepaskan senyawa adipokin atau senyawa pemicu peradangan atau inflamasi.
Penyebab obesitas sentral
Penumpukan lemak di perut umumnya terjadi akibat asupan kalori yang lebih besar daripada pembakaran kalori yang digunakan untuk beraktivitas.
Meski demikian, ada pula penyebab lainnya yang meningkatkan risiko abdominal obesity ini. Apa saja?
1. Pola makan tidak sehat
Salah satu penyebab obesitas sentral adalah mengonsumsi makanan pemicu obesitas, seperti makanan tinggi gula. Dalam hal ini, asupan kaya gula tambahan menyebabkan:
- kenaikan berat badan,
- mengganggu metabolisme lemak dan karbohidrat, serta
- mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar lemak.
Asupan rendah protein pun menyebabkan Anda mudah lapar sehingga ada kecenderungan makan berlebihan dan meningkatkan asupan kalori Anda.
Konsumsi lemak trans berlebihan juga meningkatkan kadar kolesterol jahat dan membuat lemak menumpuk di perut.
2. Konsumsi terlalu banyak alkohol
Jika ada banyak anggapan bahwa alkohol menyebabkan perut buncit, itu tidak sepenuhnya salah.
Menurut beberapa penelitian memang ada kaitan antara konsumsi alkohol dengan lemak yang berkumpul di bagian perut. Alkohol mengakibatkan perut buncit karena:
- menghambat pembakaran lemak,
- tinggi kalori,
- memicu rasa lapar dan sulit kenyang, serta
- membuat Anda rentan memilih makanan tak sehat lainnya.
3. Kurang bergerak
Obesitas sentral bisa muncul akibat kurang melakukan aktivitas fisik. Jika Anda tidak aktif bergerak, tubuh tidak banyak membakar kalori dari makanan untuk menghasilkan energi.
Tubuh akan menyimpan kelebihan kalori ini dalam bentuk lemak. Ketika Anda terus menambah asupan kalori, tapi tetap jarang bergerak, tubuh semakin banyak menumpuk lemak.
Lemak sendiri akan lebih mudah menumpuk di sekitar perut. Akibatnya, muncul timbunan lemak yang membuat perut buncit.
Apa itu obesitas perifer?
Jika obesitas sentral terjadi di perut, obesitas perifer adalah penumpukan lemak yang terjadi di pinggul dan area paha. Hal ini membuat pinggul terlihat membesar.
Cara mengatasi obesitas sentral
Obesitas sentral bisa muncul pada orang dengan indeks massa tubuh ideal, bahkan kurus. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada jika memiliki berat badan ideal tetapi lingkar pinggang besar.
Satu-satunya cara mengatasi obesitas sentral adalah dengan menurunkan berat badan. Berikut ini caranya.
1. Kurangi asupan kalori harian
Jika Anda ingin menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas sentral, Anda bisa mengurangi jumlah kalori harian. Pastikan jumlah asupan kalori dari makanan lebih kecil daripada kalori yang dibakar menjadi energi.
Umumnya, kebutuhan kalori harian untuk perempuan dewasa sebesar 2.250 kkal dan 2.650 untuk laki-laki dewasa. Anda bisa memulai perlahan dengan mengurangi asupan kalori harian sebanyak 500 kkal.
Jika kebutuhan kalori harian sebesar 2.250 kkal, Anda bisa membatasi menjadi 1.750 kkal per hari. Begitu juga bila kebutuhan kalori harian Anda sebesar 2.650, Anda bisa menguranginya menjadi 2.150 kkal per hari.
2. Aktif bergerak
Anda bisa memilih olahraga untuk turunkan berat badan agar obesitas sentral berkurang. Pastikan berolahraga sebanyak 30 menit per hari atau 150 menit dalam seminggu dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Untuk mempercepat pembakaran lemak dan metabolisme, Anda bisa memilih olahraga kardio maupun latihan beban. Selain itu, pastikan Anda sering melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Sebagai contoh, Anda bisa memilih menggunakan transportasi umum agar bisa berjalan dari halte ke tempat tujuan alih-alih menggunakan kendaraan pribadi atau ojek online.
Anda juga bisa memilih naik tangga alih-alih menggunakan eskalator atau lift. Seluruh aktivitas fisik ini juga membantu meningkatkan penggunaan kalori. Oleh karena itu, asupan kalori tetap lebih kecil dibandingkan kalori yang keluar.
Cara mencegah obesitas sentral
Mengatasi abdominal obesity dengan kurangi asupan kalori dan berolahraga memang penting. Meski begitu, pencegahan tetap merupakan hal yang penting untuk mengurangi berbagai bahaya perut buncit di kemudian hari.
Pencegahan juga membantu mempertahankan hasil yang sudah Anda dapatkan setelah rutin olahraga dan kontrol kalori. Berikut ini beberapa cara mencegah obesitas sentral.
- Hindari alkohol. Alkohol memiliki kalori yang cukup tinggi. Asupan kalori berlebih merupakan salah satu penyebab perut buncit.
- Rutin latihan beban. Rutin melakukan latihan beban dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga proses pembakaran kalori pun menjadi lebih cepat.
- Perbanyak protein. Protein membuat kenyang lebih lama, tidak mudah lapar, dan membangun massa otot yang baik untuk metabolisme.
Obesitas sentral ditandai dengan perut buncit dan lingkar pinggang sebesar 80 – 90 cm ke atas. Meski Anda punya berat badan ideal atau kurus, Anda tetap bisa memiliki abdominal obesity bila lingkar pinggang Anda besar. Selalu lakukan pola hidup sehat untuk mencegah kondisi ini.