backup og meta

8 Manfaat Petai untuk Kesehatan yang Perlu Anda Tahu

8 Manfaat Petai untuk Kesehatan yang Perlu Anda Tahu

Petai memiliki bentuk biji pipih dan panjang, serta bulat seperti almon. Hal yang paling istimewa dari petai tentu saja baunya yang khas. Meskipun aromanya cukup mencolok, petai memiliki segudang khasiat. Simak kandungan dan manfaat petai berikut ini.

Kandungan gizi petai

Memang, tak semua orang menyukai sayuran yang bernama latin Parkia speciosa ini. Banyak yang khawatir akan mengalami bau mulut setelah memakannya.

Namun, sebenarnya banyak nutrisi dalam petai yang baik untuk tubuh. Bahkan karena hal ini juga petai kerap dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat tradisional.

Di bawah ini merupakan kandungan zat gizi yang terdapat dalam 100 gram petai.

  • Air: 77,2 gram (g).
  • Kalori: 92 kkal.
  • Protein: 5,4 g.
  • Lemak: 1,1 g.
  • Karbohidrat: 15,2 g.
  • Serat: 2,0 g.
  • Kalsium: 14 miligram (mg).
  • Fosfor: 170  mg.
  • Natrium: 55 mg.
  • Kalium: 221,0 mg.

Petai juga mengandung mineral lainnya seperti karoten, vitamin B kompleks, vitamin C, dan niasin yang punya manfaat tak kalah penting untuk kesehatan tubuh.

Manfaat petai untuk kesehatan

kandungan dan manfaat petai untuk kesehatan

Berbagai kandungan gizi yang ada dalam pete tersebut tentunya dapat memberikan khasiatnya masing-masing. Di bawah ini berbagai manfaat dari petai.

1. Sumber antioksidan yang baik

Radikal bebas yang berasal dari paparan sinar UV, asap rokok, atau polusi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, penyakit jantung, hingga Alzheimer. 

Petai merupakan makanan sumber antioksidan yang baik. Menurut studi dalam jurnal Agriculture and Food Security, petai mengandung flavonoid, sebuah senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan.

Antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel tubuh yang sehat dan mencegah penyakit kronis.

2. Berpotensi mengendalikan gula darah

Ternyata, petai juga memiliki potensi untuk mengontrol kadar gula darah. Potensinya ditunjukkan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal  IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.

Studi tersebut menunjukkan, ekstrak biji petai dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada tikus-tikus yang mengalami diabetes.

Bahkan, efektivitas ekstrak biji petai ini sama dengan Glimepiride, yakni obat yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. Sayangnya, manfaat ini perlu dikaji lebih dalam, sebab penelitian ini belum diuji coba pada manusia. 

3. Bantu melawan bakteri

Petai ternyata punya peluang manfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri-bakteri jahat. Ekstrak biji petai mengandung hexathionine dan trithiolane yang memiliki kemampuan antibakteri.

Terdapat beberapa penelitian yang melihat seberapa baik khasiat petai dalam melawan infeksi bakteri. Salah satunya adalah penelitian dalam jurnal LWT.

Dalam penelitian tersebut, petai yang telah difermentasi efektif melawan golongan bakteri jenis gram-negatif seperti Salmonella typhimurium, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus.

Meski demikian, tetap dibutuhkan penelitian lanjutan untuk benar-benar mengetahui apakah petai dapat bekerja sebagai obat infeksi.

4. Menjaga kesehatan jantung

Seperti yang tertera pada daftar komposisi di atas, petai cukup tinggi akan kandungan kaliumnya. Kalium merupakan mineral esensial yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi kerja organ tubuh.

Asupan kalium yang cukup penting bagi Anda yang ingin menjaga tekanan darah. Kalium dapat membantu meregangkan dinding pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah.

Bila tekanan darah Anda tinggi, risiko terhadap penyakit jantung akan meningkat. Oleh karena itu, penuhilah kebutuhan asupan kalium dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalium seperti petai.

5. Memberi efek menenangkan

Siapa sangka bahwa petai bisa memberikan manfaat untuk suasana hati Anda? Hal ini mungkin saja terjadi berkat adanya kandungan triptofan dalam petai.

Triptofan termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya. Karena tidak dapat diproduksi sendiri, Anda harus mendapatkannya dari sumber lain seperti makanan atau suplemen.

Zat ini biasanya digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, perubahan emosi yang drastis, dan insomnia.

Konsumsi makanan yang mengandung triptofan seperti petai dapat membantu memberikan efek menenangkan yang alami serta membantu meningkatkan kualitas tidur Anda.

Apakah boleh makan petai mentah?

Meski biasanya disajikan dengan cara direbus atau ditumis, petai sebenarnya boleh dikonsumsi secara mentah. Namun, pastikan untuk mencuci petai terlebih dahulu agar bebas dari kotoran dan bakteri penyebab penyakit.

6. Menjaga kesehatan sistem pencernaan

Manfaat petai untuk kesehatan lainnya adalah membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Manfaat ini berkat kandungan serat di dalam petai.

Serat mendukung proses pencernaan dan mencegah sembelit. Hal ini karena serat dapat membantu melunakkan feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan oleh anus.

Tidak hanya itu, studi dalam American Journal of Clinical Nutrition juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan berserat dapat menurunkan risiko kanker usus besar.

7. Mencegah anemia

Selain dapat membantu menjaga sistem pencernaan, mengonsumsi petai dapat mencegah anemia atau kurang darah.

Hal ini karena petai memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Sebanyak 100 gram petai mengandung 1,6 gram zat besi, atau hampir memenuhi 17% dari kebutuhan zat besi harian.

Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin.

Jika asupan zat besi berkurang, pembentukan sel darah merah bisa terhambat dan dapat menyebabkan anemia.

8. Menjaga kesehatan mata

Manfaat petai lainnya adalah membantu menjaga kesehatan mata. Hal ini karena petai mengandung vitamin A.

Vitamin A dibutuhkan untuk pembentukan fotoreseptor rodopsin, yakni fotopigmen di sel batang retina yang berfungsi membantu mata melihat pada malam hari.

Itulah sebabnya, kekurangan vitamin A dapat memicu risiko rabun senja.

Selain itu, studi dalam jurnal Clinical Ophthalmology mengungkapkan bahwa vitamin A dapat meningkatkan kualitas air mata dan mengurangi gejala mata kering.

Efek samping petai

Meski rasanya lezat dan memiliki banyak manfaat, petai sebaiknya tidak dimakan berlebihan dalam satu waktu. Pasalnya, petai mengandung asam amino yang cukup tinggi.

Mengonsumsi asam amino secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap gangguan pada ginjal.

Anda yang memiliki asam urat juga tidak disarankan untuk mengonsumsi petai berlebihan.

Serupa dengan jenis kacang-kacangan lainnya, petai mengandung purin tingkat sedang. Purin bisa menyebabkan kadar asam urat dalam darah semakin tinggi.

Oleh karena itu, makanlah petai dalam jumlah secukupnya. Sajikan juga dengan makanan sehat lainnya agar gizi yang Anda dapatkan lebih seimbang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Potassium Lowers Blood Pressure. (2017). Harvard Health Publishing. Retrieved 19 February 2021, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/potassium-lowers-blood-pressure

Alioes, Y., Zain, E. A., & Rofinda, Z. D. (2022). The Effect of Petai (Parkia Speciosa Hassk) Seed Extract and Glimepiride on Blood Sugar Levels Of Alloxan-Induced Mice (Mus Musculus). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Vol. 1097, No. 1, p. 012069. IOP Publishing.

Muhialdin, B. J., Rani, N. F. A., & Hussin, A. S. M. (2020). Identification of antioxidant and antibacterial activities for the bioactive peptides generated from bitter beans (Parkia speciosa) via boiling and fermentation processes. LWT131, 109776.

Chhikara, N., Devi, H. R., Jaglan, S., Sharma, P., Gupta, P., & Panghal, A. (2018). Bioactive compounds, food applications and health benefits of Parkia speciosa (stinky beans): a review. Agriculture and Food Security7(1), 1-9.

Office of Dietary Supplements – Vitamin A and Carotenoids. (n.d.). Retrieved 22 March 2024, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional/#en1

Alanazi, S. A., El-Hiti, G. A., Al-Baloud, A. A., Alfarhan, M. I., Al-Shahrani, A., Albakri, A. A., … & Masmali, A. M. (2019). Effects of short-term oral vitamin A supplementation on the ocular tear film in patients with dry eye. Clinical Ophthalmology. 13, 599.

Kunzmann, A. T., Coleman, H. G., Huang, W. Y., Kitahara, C. M., Cantwell, M. M., & Berndt, S. I. (2015). Dietary fiber intake and risk of colorectal cancer and incident and recurrent adenoma in the Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian Cancer Screening Trial. American Journal of Clinical Nutrition102(4), 881-890.

Versi Terbaru

26/03/2024

Ditulis oleh Rizki Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

6 Jenis Makanan Penyebab Bau Badan yang Tidak Anda Sangka

Kenapa Makan Petai dan Jengkol Bikin Napas dan Kencing Jadi Bau?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan