Makan petai dan jengkol memang bisa bikin napas bau. Namun, bagi pecinta makanan ini, risiko tersebut bukan hal yang menjadi masalah. Lantas, apa sih penyebab jengkol dan petai bikin napas serta urine jadi bau?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Makan petai dan jengkol memang bisa bikin napas bau. Namun, bagi pecinta makanan ini, risiko tersebut bukan hal yang menjadi masalah. Lantas, apa sih penyebab jengkol dan petai bikin napas serta urine jadi bau?
Jengkol mengandung senyawa sulfur bernama djengkolic acid (asam jengkolat) yang menghasilkan aroma tak sedap dan bau urine yang menyengat.
Sementara itu, biji petai memiliki berbagai zat yang menyebabkan bau tak sedap seperti hexathionine, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane.
Struktur kimia asam jengkolat pada jengkol punya andil terhadap bau tak sedap yang dihasilkan. Asam jengkolat tersusun dari dua asam amino sistein yang diikat oleh satu gugus metil pada atom belerangnya.
Selain itu, petai mengandung konsentrat asam amino yang tinggi dan menghasilkan gas metana (penghasil kentut) dalam tubuh.
Sebenarnya, kedua biji-bijian tersebut belum mengeluarkan bau menyengatnya ketika masih dalam keadaan mentah.
Namun, setelah memakannya, siap-siap bau tidak sedap akan keluar dari napas Anda.
Beruntungnya, zat-zat yang melepaskan bau tersebut tidak berbahaya jika tertelan. Akan tetapi, makan jengkol terlalu banyak bisa mengakibatkan kejengkolan.
Kejengkolan bisa menyebabkan pembentukan kristal pada urine sehingga Anda nyeri saat buang air kecil.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan aroma menyengat dan bau dari masakan yang menggunakan jengkol serta petai.
Cara ini mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan aromanya, tetapi dapat mengurangi aroma yang terlalu menyengat.
Air cucian beras bisa mengurangi aroma menyengat pada jengkol dan petai. Selain merendam jengkol dan petai, Anda juga bisa merebus keduanya dengan air cucian beras.
Namun, sebaiknya bersihkan kulit jengkol sampai tak ada yang tersisa. Kulit jengkol bisa bikin jengkol terasa pahit dan menyebabkan efek mabuk jengkol.
Sementara itu, petai sebaiknya rebus bersama kulitnya hingga empuk.
Selain air beras, Anda dapat merebus jengkol dan petai menggunakan daun jambu biji serta air biasa selama 30 menit.
Untuk mendapatkan jengkol dan petai yang empuk serta tidak bau, Anda bisa merebus keduanya lebih lama, sekitar 2 jam.
Cara tersebut mungkin tidak mempertahankan kandungan zat gizi, tapi cukup menghilangkan zat sulfur penyebab bau.
Saat memutuskan untuk merebus petai dan jengkol, sebaiknya ganti air rebusannya beberapa kali selama merebus.
Hal ini berguna untuk menghilangkan bau petai dan jengkol yang masih menempel.
Sebaiknya, ganti air rebusan sebanyak tiga kali jika Anda merebus jengkol dan petai selama dua jam.
Untuk petai, Anda dapat membakar petai bersama kulitnya untuk menghilangkan bau menyengatnya.
Petai yang dibakar cenderung memiliki bau yang tidak terlalu menyengat saat diolah bersama masakan lainnya.
Anda mungkin khawatir mulut dan urine berbau menyengat akibat makan petai dan jengkol.
Berikut beberapa cara agar dapat mengurangi bau jengkol atau petai.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar