Usia. Lansia dan anak-anak lebih mungkin mengalami komplikasi serius dari E. coli. Sistem imun yang lemah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit tertentu, misalnya kanker atau HIV/AIDS, lebih rentan terhadap infeksi E. coli. Musim. Infeksi E. coli lebih mungkin terjadi selama musim panas dibandingkan musim penghujan. Obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung dapat meningkatkan risiko infeksi E. coli. Makanan tertentu. Minum susu yang tidak dipasteurisasi atau makan daging yang kurang matang dapat meningkatkan risiko terinfeksi E. coli. Pengobatan infeksi bakteri escherichia coli
Dalam banyak kasus, infeksi biasanya hilang dengan sendirinya. Namun untuk memastikan diagnosis apakah Anda benar terkena infeksi bakteri E. coli atau bukan adalah dengan melakukan tes laboratorium. Dokter akan mengambil sampel feses Anda dan mengujinya di laboratorium untuk dianalisis.
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan meringankan gejala diare apabila masih berada dalam kategori ringan.
Sebaliknya, antibiotik tidak boleh digunakan ketika pasien mengalami demam, diare berdarah, atau jika dokter mencurigai E. coli yang menginfeksi tubuh Anda merupakan penghasil racun Shiga. Pemberian antibiotik pada kondisi ini benar-benar dapat meningkatkan produksi toksin Shiga dan memperburuk gejala Anda.
Secara umum, dokter akan menganjurkan pasiennya untuk banyak istirahat dan minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Jangan mengonsumsi obat bebas untuk mengatasi diare secara sembarang. Hindari produk susu dan makanan yang tinggi lemak atau serat karena dapat memperburuk gejala Anda.
Cara ampuh mencegah infeksi bakteri escherichia coli
Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dan keluarga terhadap infeksi E. coli adalah dengan mencuci tangan secara teratur, terutama pada saat-saat seperti:
- Sebelum menyiapkan makanan
- Sebelum menyiapkan botol atau makanan untuk bayi atau balita
- Sebelum menyentuh apa pun, seperti empeng, yang masuk ke mulut anak kecil.
- Setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok
- Setelah menyentuh dengan hewan, bahkan hewan peliharaan Anda sendiri
- Setelah mengolah daging mentah
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar