Bagi Anda yang sedang menjalani program diet sehat tentu tak asing dengan muesli. Kandungan muesli ini digadang-gadang sebagai makanan yang kaya akan nutrisi dan dapat membantu menurunkan berat badan. Apakah benar? Simak ulasannya berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Bagi Anda yang sedang menjalani program diet sehat tentu tak asing dengan muesli. Kandungan muesli ini digadang-gadang sebagai makanan yang kaya akan nutrisi dan dapat membantu menurunkan berat badan. Apakah benar? Simak ulasannya berikut.
Muesli adalah makanan serupa sereal yang terbuat dari gandum utuh, kacang-kacangan, serpihan gandum, serta tambahan buah kering. Biasanya orang-orang memakan muesli dengan campuran susu, yogurt, buah segar, atau jus buah.
Meski baru banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia pada beberapa tahun terakhir, muesli ternyata sudah ada sejak akhir abad ke-19. Makanan ini pertama kali dibuat oleh dr. Maximilian Bircher-Benner, seorang ahli gizi asal Swiss.
Terkadang, muesli dianggap sama dengan granola, padahal keduanya merupakan makanan yang berbeda. Dalam pembuatannya, bahan-bahan muesli tidak melalui proses pemanggangan yang panjang, sehingga hasilnya lebih natural.
Sedangkan pada pembuatan granola, bahan-bahannya dicampur dengan pemanis seperti madu dan ditambahkan minyak, lalu dipanggang.
Setiap komponen yang terdapat dalam muesli dikenal sebagai makanan super yang dipercaya berkualitas tinggi dan dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Apa saja manfaat dari muesli?
Muesli sering kali menjadi menu makanan bagi orang-orang yang sedang ingin menurunkan berat badan. Hal ini ternyata bukan tanpa alasan, karena muesli mengandung protein dan serat yang bisa menunjang program diet.
Protein mendukung penurunan berat badan dengan memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan Anda, sehingga efeknya akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Oat mentah yang terkandung dalam muesli juga tinggi akan kandungan pati resistennya. Pati jenis ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Selain itu, saat dipecah dalam perut, tubuh akan melepaskan asam pencernaan yang dapat menekan nafsu makan sekaligus meningkatkan metabolisme.
Dedak gandum yang ada pada muesli ternuata mengandung serat yang bernama beta-glukan.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada 2011, beta-glukan dapat membantu mengurangi kadar kolesterol hingga 10 persen. Seperti yang telah diketahui, tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit jantung.
Untuk bantu menjaga kesehatannya, Anda bisa coba mengonsumsi muesli secara teratur. Anda bisa menambah muesli dengan topping buah-buahan kaya vitamin C.
Vitamin C juga bisa membantu menurunkan kolesterol dan baik untuk jantung Anda.
Manfaat selanjutnya, muesli bisa menjadi sumber karbohidrat kompleks dan vitamin B yang baik.
Memang, baik karbohidrat sederhana maupun karbohidrat kompleks sama-sama akan diubah menjadi glukosa gula darah dalam tubuh lalu digunakan sebagai energi. Namun, karbohidrat kompleks akan dicerna lebih lama dalam tubuh.
Tidak hanya membuat Anda kenyang lebih lama, karbohidrat kompleks juga akan meningkatkan kadar glukosa darah dalam waktu yang lebih lama dan menghasilkan peningkatan energi yang lebih tahan lama pula.
Dibandingkan karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks lebih efektif dalam menyediakan energi bagi tubuh.
Sementara itu, vitamin B akan membantu kelancaran metabolisme tubuh serta turut membantu dalam mengubah makanan menjadi energi.
Muesli juga memiliki kandungan zinc dan zat besi yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Zat besi adalah zat yang berfungsi untuk membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Keberadaan zat ini dapat mencegah penyebaran infeksi bakteri patogen yang bisa menimbulkan penyakit.
Di sisi lain, zinc menjadi komponen yang berperan penting dalam pembentukan sel-sel sistem kekebalan tubuh yang baru. Zat-zat ini bisa Anda temukan pada biji-bijian yang ada pada muesli.
Meski muesli menyehatkan, terkadang ada beberapa produk yang mengandung lemak dan gula tambahan.
Lemak yang terkandung memang biasanya merupakan jenis lemak tak jenuh yang dikenal sebagai lemak baik, tapi kandungannya bisa meningkat bila produsen menambahkan minyak nabati pada muesli.
Maka dari itu, agar khasiatnya lebih efektif, pilihlah muesli dengan jumlah lemak kurang dari 10 gram dalam 100 gramnya.
Perhatikan juga bahan yang terkandung dalam muesli melalui label kemasan. Perlu diketahui, beberapa buah kering yang jadi tambahan muesli juga telah dicampur dengan pemanis. Pastikan untuk membeli muesli yang tidak mengandung tambahan gula.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar