Bayam merupakan salah satu sayuran yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia. Bayam murah harganya dan merupakan sumber kalium yang baik. Ternyata selain bayam hijau dan bayam brazil, ada jenis bayam merah. Ketahui manfaat bayam merah dan cara mengolahnya.
Kandungan gizi bayam merah
Bayam merah (Blitum rubrum) merupakan sayuran tropis yang bisa tumbuh sepanjang tahun dan bisa ditemukan pada ketinggian 5 – 200 mdpl.
Bayam merah mendapatkan warnanya yang khas dari pigmen alami yang disebut antosianin, salah satu jenis flavonoid.
Sama halnya dengan bayam hijau, bayam merah juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang tak kalah baik.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram bayam merah memiliki kandungan gizi sebagai berikut.
- Energi: 41 kkal.
- Protein: 2,2 gram (g).
- Lemak: 0,8 g.
- Karbohidrat: 6,3 g.
- Serat: 2,2 g.
- Kalsium: 520 miligram (mg).
- Fosfor: 80 mg.
- Zat besi: 7 mg.
- Natrium: 20 mg.
- Kalium: 60 mg.
- Vitamin C: 62 mg.
Manfaat bayam merah untuk kesehatan
Beberapa manfaat bayam merah sudah terbukti oleh banyak penelitian. Namun, ada juga yang membutuhkan penelitian lanjutan.
Secara umum, berikut berbagai manfaat bayam merah untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui.
1. Meningkatkan kadar hemoglobin
Orang dengan penyakit anemia biasanya tidak memiliki kadar hemoglobin yang cukup dalam tubuh. Akibatnya, mereka lebih sering merasa lelah dan lemas.
Kabar baiknya, rutin mengonsumsi bayam merah memiliki khasiat dalam meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh.
Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia pada tahun 2014.
Penelitian tersebut melaporkan, minum perasan daun bayam berwarna merah dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Sayangnya, penelitian ini masih dalam skala kecil dan pengujiannya lewat tikus. Oleh sebab itu, masih butuh banyak penelitian lanjutan guna memastikan manfaat bayam merah pada manusia.
2. Mengontrol kadar gula darah
Salah satu tantangan terbesar pasien diabetes adalah mempertahankan kadar gula darah normal.
Sedikit saja orang dengan diabetes abai dalam urusan makanan, maka kadar gula darah bisa naik-turun secara drastis.
Untuk mengatasinya, penyandang diabetes dapat mengonsumsi bayam merah karena memiliki khasiat sebagai antidiabetes.
Bayam merah mengandung kadar indeks glikemik yang rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang bisa membantu mengontrol gula darah.
3. Kaya antioksidan
Penelitian dari Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa bayam merah khususnya bagian batangnya memiliki kandungan antioksidan flavonoid yang tinggi.
Asupan antioksidan dalam tubuh diyakini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan kanker.
Akan tetapi, manfaat satu ini memerlukan studi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas.
Penelitian tentang kandungan oksidan dalam bayam merah yang ada hanya sebatas penelitian laboratorium.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Dalam 100 gram bayam merah, mengandung 62 miligram vitamin C.
Kandungan vitamin C tersebut mampu mengatasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan ketika sedang sakit.
Vitamin C dapat mendorong produksi sel darah putih, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Vitamin C juga membantu sel-sel ini bekerja lebih efektif dan melindungi dari kerusakan radikal bebas.
Sebagai antioksidan, vitamin C dalam bayam merah juga melawan stres oksidatif, yang merupakan faktor dalam perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
5. Sumber protein nabati
Protein memiliki fungsi memproduksi enzim dan hormon untuk menjaga fungsi sel dan organ tubuh. Selain itu, protein memiliki manfaat dalam menjaga otot, tulang, dan kulit.
Untuk meningkatkan protein dalam tubuh, Anda bisa mengonsumsi bayam merah. Pasalnya, 100 gram bayam merah memiliki kandungan 2,2 gram protein.
Bayam merah termasuk protein nabati yang rendah lemak daripada daging merah. Selain itu, protein hewani cenderung mengandung kolesterol, sedangkan nabati tidak.
6. Menyehatkan pembuluh darah dan jantung
Kalium dalam bayam merah membantu mengeluarkan natrium dari tubuh melalui urine sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
Kalium dalam bayam merah dapat mengendurkan pembuluh darah sehingga lebih rileks dan fleksibel.
Di samping itu, konsumsi makanan kaya kalium penting bagi fungsi otot, termasuk otot jantung.
Dengan kadar kalium yang cukup, kontraksi otot jantung menjadi lebih stabil dan ritme jantung lebih terjaga. Efek ini mencegah aritmia (detak jantung yang tidak teratur).
Apa perbedaan bayam hijau dan bayam merah?
Bayam hijau dan bayam merah memiliki perbedaan pada warna daun dan batang karena bayam merah mengandung antosianin, pigmen pemberi warna merah. Namun, kandungan gizi keduanya yang tidak jauh berbeda.
7. Mendukung pencernaan sehat
Manfaat bayam merah selanjutnya yaitu baik untuk kesehatan pencernaan.
Hal ini berkat kandungan serat yang baik untuk meningkatkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung fungsi usus yang sehat.
Serat dalam bayam merah dapat berfungsi sebagai prebiotik, memberikan makanan bagi bakteri baik di usus.
Ini menjaga keseimbangan mikroba usus yang sehat, sehingga mendukung sistem pencernaan dan kekebalan tubuh yang lebih baik.
Folat atau vitamin B9 yang terkandung dalam bayam merah juga mendukung sistem saraf dan dapat membantu dalam proses metabolisme di usus.
8. Menjaga kesehatan mata
Penelitian dalam jurnal IOP Conference Series menyebutkan kandungan karotenoid, seperti lutein, dalam bayam merah bermanfaat melindungi mata dari kerusakan akibat stres oksidatif.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).
Hasil penelitian juga mengatakan bahwa kandungan lutein terdapat pada akar, batang, dan daun bayam merah. Oleh karena itu, sebaiknya bagian batang juga ikut dimasak dan dikonsumsi.
Hal yang perlu Anda perhatikan saat mengolah bayam merah
Perhatikan hal ini ketika ingin memasak bayam agar manfaatnya optimal.
1. Hindari menggunakan banyak minyak
Anda harus hati-hati ketika mengolahnya. Hindari menggunakan banyak minyak karena tekstur sayuran ini mirip seperti spons.
Ini artinya, bayam dapat menyerap sebagian besar minyak. Alih-alih ingin sehat, bayam justru bisa menumpuk kalori apabila tidak mengolahnya dengan cara yang benar.
Jadi, sebaiknya Anda mengolah sayur ini dengan merebus, menumis, atau mengukusnya.
2. Campurkan dengan sayuran lain
Kombinasikan bayam merah dengan sayuran lain agar asupan nutrisi lebih beragam.
Selain itu, makan bayam merah terlalu banyak dapat memengaruhi sel darah putih(leukosit) dalam tubuh.
Sebaiknya makan bayam merah tidak setiap hari, misalnya seminggu dua kali atau satu kali.
3. Tidak memanaskan bayam dalam waktu lama
Sebenarnya, boleh-boleh saja memanaskan bayam merah. Akan tetapi, pastikan Anda memanaskan dengan cara yang benar.
Hindari terlalu lama memanaskan bayam dengan suhu yang sangat tinggi. Tujuannya agar kandungan nutrisi dari bayam tidak hilang saat dipanaskan.
Ya, banyak zat gizi, seperti vitamin, dan mineral, dalam bayam merah yang tidak tahan dengan panas. Akibatnya, berbagai zat gizi tersebut bisa saja hilang jika terus terkena panas.
[embed-health-tool-bmi]