Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu
Beberapa luka bisa tak kunjung kering meski sudah berhari-hari. Ternyata konsumsi makanan tertentu bisa membantu mempercepat pemulihan luka. Ketahui berbagai makanan penyembuh luka yang bisa Anda konsumsi.
Berbagai makanan penyembuh luka
Luka pada tubuh bisa disebabkan beragam hal, seperti cedera, bekas operasi, atau penyakit tertentu seperti dermatitis.
Konsumsi makanan berikut bisa membuat luka lebih cepat kering dan mempercepat pertumbuhan sel kulit baru.
1. Kedelai
Mengapa kedelai menjadi salah satu makanan penyembuh luka?
Kedelai mengandung berbagai macam vitamin, termasuk vitamin A, C, D, E dan K yang membantu pembentukan jaringan baru.
Kedelai juga merupakan sumber protein lengkap lantaran mengandung semua jenis asam amino esensial. Asam amino ini juga berperan penting dalam pembentukan sel-sel baru.
Berbagai khasiat ini membuat konsumsi kacang kedelai atau makanan olahannya membantu penyembuhan luka di kulit.
Ulasan dalam Contemporary Reviews in Cardiovascular Medicine (2017) menyebutkan bahwacokelat hitam dapat membantu menjaga tekanan darah.
Tekanan darah normal menunjukkan sirkulasi darah yang baik. Darah akan mengalirkan oksigen dan zat gizi yang membantu pemulihan luka dan pembentukan sel kulit baru.
Cokelat juga memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh untuk membantu mencegah infeksi pada luka.
3. Sayuran cruciferous
Sayuran seperti kembang kol, brokoli, kubis, dan kangkung terkenal karena manfaat kesehatannya.
Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam sayuran ini dapat mempercepat penyembuhan luka.
Sayuran cruciferous mengandung glucosinolates, yaitu senyawa yang diubah tubuh menjadi isothiocyanate.
Isothiocyanates berpotensi membantu kesehatan dengan menekan peradangan, mengaktifkan pertahanan kekebalan, dan mematikan sel yang terinfeksi.
Plus, sayuran ini mengemas berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh Anda selama pemulihan luka, seperti vitamin C dan vitamin B.
4. Telur
Telur merupakan sumber protein yang mudah diserap. Protein berperan penting dalam pembentukan jaringan kulit baru yang menutup luka.
Riset yang diterbitkan dalam Anesthesia and analgesia (2018) merekomendasikan konsumsi protein sebanyak 1,5 – 2 gram per kg berat badan setelah operasi.
Ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan luka operasi.
Selain itu, makanan ini diperkaya zat gizi seperti vitamin A, vitamin B12, seng, zat besi, dan selenium, yang membantu luka mengering.
5. Sayuran hijau
Sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, sawi, dan pakcoy juga bisa menjadi makanan penyembuh luka.
Ada beragam zat gizi dalam sayuran ini yang berpotensi mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan mempercepat penyembuhan luka.
Sayur-sayuran hijau kaya akan vitamin C, mangan, magnesium, folat, dan provitamin A. Semua zat ini penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
6. Salmon
Daging ikan salmon mengandung beragam zat gizi, seperti protein, vitamin B, selenium, zat besi, seng, dan lemak omega-3.
Penelitian dalam BMC cancer (2017) menunjukkan bahwa lemak omega-3 ikan salmon dapat mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan respons imun, dan mengurangi peradangan.
Mengonsumsi sekitar 85 gram daging ikan salmon sudah memberikan lebih dari 70% (21 mg) kebutuhan harian selenium, mineral yang mengatur peradangan dan respons kekebalan.
Namun, jika Anda menjalani operasi, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen minyak ikan.
7. Buah beri
Buah beri kaya zat gizi dan senyawa tanaman yang dapat membantu mendukung pemulihan tubuh setelah operasi.
Beri juga bisa menjadi makanan penyembuh luka karena menyediakan banyak vitamin C yang baik untuk kulit.
Vitamin C merangsang produksi kolagen, protein yang mendukung elastisitas kulit, kesehatan sendi, dan penyembuhan luka.
Buah beri juga mengandung antioksidan seperti anthocyanin, yang memberikan efek antiradang, antivirus, dan mendukung kekebalan.
8. Daging ayam
Asam amino merupakan salah satu bahan penyusun protein. Senyawa ini memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan fungsi kekebalan tubuh.
Daging unggas, termasuk ayam dan bebek, mengandung glutamin dan arginin, dua asam amino yang dapat membantu pemulihan luka.
Sebuah riset dalam Advances in wound care (2014) menjelaskan senyawa glutamin memberikan perlindungan sel jaringan dari infeksi pada cedera luka.
Sementara itu, arginin membantu produksi kolagen dan penyembuhan luka.
Lantaran arginin cepat habis digunakan tubuh, Anda perlu memperbanyak asupan asam amino ini.
9. Kerang-kerangan
Kerang-kerangan seperti tiram, remis, dan kerang sarat dengan zat gizi, terutama mineral seng, dapat mendorong pemulihan jaringan yang rusak.
Ulasan dalam jurnal Nutrients (2017) menunjukkan seng adalah bahan pembuat enzim yang diperlukan untuk perbaikan dinding sel dan jaringan tubuh yang mengalami cedera.
Hanya dengan mengonsumsi 6 tiram ukuran sedang (59 gram), Anda sudah mencukupi kebutuhan seng dalam sehari.
10. Ubi jalar
Makan makanan tinggi karbohidrat yang sehat, seperti ubi jalar, mempercepat penyembuhan luka.
Karbohidrat tidak hanya menyediakan energi yang dibutuhkan sel, tetapi juga enzim seperti heksokinase dan sitrat sintase yang membuat luka cepat kering.
Selain itu, asupan karbohidrat yang kurang atau tidak seimbang dapat memperlambat penyembuhan luka.
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat bergizi yang juga mengandung beragam senyawa tanaman antiradang, vitamin, dan mineral seperti vitamin C, karotenoid, dan mangan.
Kesimpulan
Asupan makanan yang tepat membantu penyembuhan luka.
Kedelai, telur, daging ayam, hingga sayuran cruciferous membantu mengoptimalkan pemulihan luka.
Banyak istirahat, rutin minum air putih, dan menghindari merokok dan alkohol juga bisa membuat luka cepat kering.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ahmed, A. A., Mooar, P. A., Kleiner, M., Torg, J. S., & Miyamoto, C. T. (2011). Hypertensive patients show delayed wound healing following total hip arthroplasty. PloS one, 6(8), e23224. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0023224
Akintoye, E., Sethi, P., Harris, W. S., Thompson, P. A., Marchioli, R., Tavazzi, L., Latini, R., Pretorius, M., Brown, N. J., Libby, P., & Mozaffarian, D. (2018). Fish Oil and Perioperative Bleeding. Circulation. Cardiovascular quality and outcomes, 11(11), e004584. https://doi.org/10.1161/CIRCOUTCOMES.118.004584
Chow, O., & Barbul, A. (2014). Immunonutrition: Role in Wound Healing and Tissue Regeneration. Advances in wound care, 3(1), 46–53. https://doi.org/10.1089/wound.2012.0415
Lin, P. H., Sermersheim, M., Li, H., Lee, P., Steinberg, S. M., & Ma, J. (2017). Zinc in Wound Healing Modulation. Nutrients, 10(1), 16. https://doi.org/10.3390/nu10010016
McManus, H., Moysich, K. B., Tang, L., Joseph, J., & McCann, S. E. (2018). Usual Cruciferous Vegetable Consumption and Ovarian Cancer: A Case-Control Study. Nutrition and cancer, 70(4), 678–683. https://doi.org/10.1080/01635581.2018.1464346
Ried, K., Fakler, P., & Stocks, N. P. (2017). Effect of cocoa on blood pressure. The Cochrane database of systematic reviews, 4(4), CD008893. https://doi.org/10.1002/14651858.CD008893.pub3
Wischmeyer, P. E., Carli, F., Evans, D. C., Guilbert, S., Kozar, et. al. (2018). American Society for Enhanced Recovery and Perioperative Quality Initiative Joint Consensus Statement on Nutrition Screening and Therapy Within a Surgical Enhanced Recovery Pathway. Anesthesia and analgesia, 126(6), 1883–1895. https://doi.org/10.1213/ANE.0000000000002743
Yu, J., Liu, L., Zhang, Y., Wei, J., & Yang, F. (2017). Effects of omega-3 fatty acids on patients undergoing surgery for gastrointestinal malignancy: a systematic review and meta-analysis. BMC cancer, 17(1), 271. https://doi.org/10.1186/s12885-017-3248-y