Bahan tambahan untuk memasak cuka (vinegar) diklaim memiliki segudang khasiat bagi kesehatan, termasuk ketika dicampur dengan bahan lainnya. Salah satunya yaitu balsamic vinegar (cuka balsamik). Simak apa saja manfaat balsamic vinegar di sini.
Apa itu balsamic vinegar?
Balsamic vinegar adalah hasil fermentasi jus anggur yang sejak lama populer memiliki manfaat dalam dunia kuliner. Balsamic vinegar juga kerap disebut sebagai cuka balsamik.
Cuka yang satu ini memiliki warna cokelat kemerahan cenderung gelap dan beraroma asam yang menyengat. Meski begitu, balsamic vinegar mempunyai rasa asam yang segar.
Itu sebabnya, banyak orang yang memamnfaatkan cuka balsamik ini sebagai salad dressing atau penguat rasa asam untuk sup.
Kabar baiknya, cuka ini tidak akan membusuk asalkan disimpan di dalam botol yang tertutup rapat. Bagi Anda yang ingin menghindari produk yang mengandung gluten, balsamic vinegar mungkin solusi yang tepat.
Kandungan balsamic vinegar
Bila dilihat dari kandungan gizi, cuka balsamik mengandung fitonutrien tinggi yang memiliki sifat antioksidan. Di samping itu, berikut ini sejumlah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan bisa Anda jumpai pada balsamic vinegar.
- Energi: 88 kkal
- Protein: 0,49 g
- Karbohidrat: 17,03 g
- Glukosa: 7,57 g
- Fruktosa: 7,38 g
- Kalsium: 27 mg
- Besi: 0,72 mg
- Magnesium: 12 mg
- Fosfor: 19 mg
- Kalium: 112 mg
- Zinc: 0,08 mg
- Mangan: 0,131 mg
Manfaat balsamic vinegar
Bagi beberapa orang cuka balsamik merupakan salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan. Bahkan, cuka berwarna kecoklatan ini dipercaya dapat mengurangi risiko penyakit lainnya.
Di bawah ini sederet manfaat balsamic vinegar yang sayang dilewatkan.
1. Menurunkan kolesterol
Salah satu khasiat balsamic vinegar yang dapat Anda peroleh yaitu membantu menurunkan kolesterol. Pasalnya, cuka balsamik memiliki sifat antioksidan yang berperan melawan radikal bebas yang beracun bagi tubuh.
Kandungan antioksidan dalam cuka ini membantu membasmi zat beracun bagi tubuh yang bisa meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat).
Artinya, konsumsi balsamic vinegar sebagai salad dressing dalam jumlah yang cukup mungkin membantu tubuh melindungi diri dari bahaya kolesterol tinggi.
2. Melancarkan sistem pencernaan
Selain menurunkan kolesterol, manfaat balsamic vinegar lainnya yakni melancarkan sistem pencernaan.
Sama seperti cuka lainnya, cuka balsamik kaya akan asam asetat yang mengandung strain bakteri probiotik. Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari jurnal Food chemistry.
Sementara itu, probiotik sudah dibuktikan dapat melancarkan sistem pencernaan dengan meningkatkan kesehatan usus. Hal ini mungkin dikarenakan asam asetat juga menghasilkan bakteri sehat yang disebut bioma usus.
3. Membantu menurunkan berat badan
Balsamic vinegar merupakan salah satu bumbu masakan rendah kalori yang bisa dimanfaatkan dalam program diet Anda.
Bagaimana tidak, cuka dikenal memiliki sifat anti-obesitas, termasuk cuka balsamik. Jadi, jenis cuka yang satu ini mengandung probiotik yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Selain itu, balsamic vinegar tidak memiliki lemak, alias bebas lemak. Walaupun tidak menurunkan berat badan secara langsung, Anda bisa memasukkan cuka balsamik ke dalam makanan untuk membantu mencapai target berat badan ideal.
4. Mengendalikan tekanan darah
Manfaat balsamic vinegar lainnya yaitu mengendalikan tekanan darah, dilansir dari studi yang dimuat dalam Korean Diabetes Association.
Para ahli berpendapat bahwa kandungan kalium pada cuka balsamik bisa dimanfaatkan sebagai obat vasodilator dan mengurangi risiko hipertensi.
Tidak mengherankan bila kandungan balsamic vinegar ini digadang-gadangkan dapat melindungi kesehatan jantung secara keseluruhan.
5. Mengontrol kadar gula darah
Tak hanya tekanan darah yang bisa dikendalikan, balsamic vinegar ternyata membantu tubuh mengontrol kadar gula darah Anda.
Hal ini dikarenakan cuka balsamik termasuk salah satu makanan yang mengandung nilai indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat menstabilkan gula darah.
Para penyandang diabetes mungkin bisa menambahkan balsamic vinegar untuk membantu mengurangi risiko lonjakan gula darah setelah makan.
Meski begitu, perhatikan pula porsi makan karena cuka ini tetap mengandung gula. Bila porsi makan tidak diperhatikan, tentu khasiat balsamic vinegar akan sia-sia.
6. Melancarkan peredaran darah
Berkat kandungan polifenol di dalamnya, balsamic vinegar berpotensi dapat membantu sistem kardiovaskular dalam menjalankan fungsinya.
Selain itu, cuka balsamik merupakan produk yang berasal dari fermentasi buah anggur. Sedangkan, anggur telah terbukti dapat menjaga agar trombosit (keping darah) tidak berkumpul. Hal tersebut ternyata bisa membantu mencegah penyakit jantung.
Meski begitu, peneliti membutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah efek fermentasi anggur akan sama dengan buah anggur seutuhnya.
7. Menjaga kesehatan kulit
Cuka balsamik mengandung asam asetat dan senyawa antimikroba, serta antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, banyak orang yang tidak suka mengoleskannya langsung pada wajah karena warnanya yang gelap dan berbau tajam.
Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi balsamic vinegar sebagai bagian dari program diet sehat. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan kulit yang terlihat lebih bersih dan cerah.
Bahaya mengonsumsi balsamic vinegar berlebihan
Meski balsamic vinegar menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh, Anda juga harus berhati-hati ketika mengonsumsinya, terutama ketika memiliki alergi. Ada pun beberapa risiko dari konsumsi cuka balsamik yakni:
- sakit perut akibat konsumsi berlebihan,
- radang tenggorokan, hingga
- gangguan pada sistem pencernaan.
Tips memilih balsamic vinegar
Kini, balsamic vinegar yang kaya manfaat ini telah banyak tersedia di pasaran. Namun, Anda perlu memerhatikan label informasi nilai gizi dari cuka. Pasalnya, balsamik asli biasanya cukup mahal, tetapi tidak mengandung gula tambahan.
Sementara itu, merek lain yang diberikan gula tambahan biasanya bertujuan untuk mencocokan rasa cuka balsamik yang asli. Sesuaikan pilihan balsamic vinegar dengan kondisi Anda.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]