5. Mudah sakit dan lama sembuh dari luka
Dilansir dari Women’s Health, Blantner mengatakan, “Protein dibutuhkan untuk membangun semua senyawa dalam sistem kekebalan tubuh”. Oleh karena itu, bila jumlah protein dalam tubuh tidak tercukupi, maka tubuh menjadi menjadi lemah untuk melawan zat asing dan rentan dengan virus atau bakteri. Contohnya adalah mudah terserang flu.
Kurangnya protein juga akan menurunkan jumlahsel darah putih baru. Saat terjadi luka tubuh membutuhkan protein untuk menyembuhkan dan membangun kembali sel yang rusak, jaringan, dan kulit baru. Kurangnya protein akan membuat luka lebih lama untuk sembuh.
6. Terjadi perubahan pada kulit dan kuku
Kurangnya protein pada tubuh Anda membuat kulit menjadi lebih sensitif bila terkena sinar matari. Kulit akan pecah-pecah, terkelupas, kering, muncul ruam, dan mudah terbakar bila terkena sinar matahari. Selain itu, kurang protein dapat menyebabkan bintik cokelat pada kuku.
7. Rambut mudah rontok
Dilansir dari Live Strong, rambut mengandung 90 persen protein. Bila rambut kekurangan proten, maka rambut akan rapuh dan mudah rontok. Selain itu, rambut juga akan menjadi lebih kering dan berubah warna dan menjadi lebih tipis ukuran batang rambutnya.
8. Gangguan pencernaan
Selain merasa lemah, lesu, dan lelah, kurangnya protein dalam tubuh dapat membuat Anda mengalami sakit kepala, mual, diare, sakit perut, bahkan pingsan atau kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena protein membantu mengangkut dan melepaskan nutrisi ke seluruh tubuh.
Bila jumlah protein tidak tercukupi, maka akan mengganggu homeostatsis, yaitu konsentrasi zat dalam tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa menghilangkan nafsu makan, menyebabkan insomnia, dan mengganggu keseimbangan suhu tubuh.