backup og meta

Perbedaan Glukosa dan Fruktosa, Mana yang Lebih Sehat?

Perbedaan Glukosa dan Fruktosa, Mana yang Lebih Sehat?

Anda mungkin sudah tidak asing dengan nama jenis gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa. Namun, tahukah Anda perbedaan glukosa dan fruktosa?

Meskipun sama-sama jenis gula, ternyata keduanya memiliki manfaat dan reaksi yang berbeda pada tubuh.

Perbedaan glukosa dan fruktosa

Setiap hari Anda tidak bisa lepas dari konsumsi gula. Pasalnya, hampir semua makanan atau minuman yang Anda konsumsi mengandung gula dalam takaran tertentu. 

Namun, tidak semua rasa manis berasal dari satu jenis gula saja. Meskipun lidah tidak bisa membedakannya, tubuh bisa membedakan dan merespons secara berbeda. 

Glukosa dan fruktosa adalah dua jenis gula sederhana yang memiliki manfaat dan cara kerja berbeda dalam tubuh.

Meskipun termasuk jenis yang sama, perbedaan glukosa dan fruktosa dilihat dari proses metabolismenya, manfaat, sumber makanan, dan dampaknya untuk kesehatan.

1. Proses metabolisme

perbedaan glukosa dan fruktosa

Perbedaan glukosa dan fruktosa yang cukup signifikan adalah bagaimana keduanya dicerna dan diserap dalam tubuh.

Saat Anda mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, tubuh akan memprosesnya menjadi gula sederhana berbentuk glukosa.

Setelah masuk ke dalam tubuh, kandungan glukosa dari makanan akan dibawa oleh darah, maka disebut juga sebagai gula darah. 

Enzim glukokinase akan membantu pankreas menghasilkan hormon insulin untuk mengangkut gula darah ke dalam sel-sel tubuh selama proses metabolisme.

Sementara itu, fruktosa berbeda dengan jenis gula lainnya karena memiliki jalur metabolisme yang berbeda. 

Untuk bisa digunakan sebagai sumber energi, fruktosa terlebih dahulu harus dipecah oleh hati menjadi glukosa dengan menggunakan enzim fruktokinase.

Jika tubuh masih memerlukan glukosa untuk dibakar menjadi energi, glukosa hasil pemecahan fruktosa akan dilepaskan ke dalam darah.

Namun, apabila tidak diperlukan, glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen. .

2. Manfaat untuk tubuh

Dengan proses metabolisme yang tak sama, perbedaan glukosa dan fruktosa juga dapat dilihat dari manfaatnya untuk tubuh. 

Keduanya memang dapat digunakan sebagai sumber energi, tetapi glukosa lebih mudah diserap dibandingkan dengan fruktosa.

Beberapa manfaat glukosa yaitu:

  • menjadi sumber energi utama,
  • membantu pembentukan zat penting seperti protein,
  • menjalankan fungsi otak, dan
  • mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan.

Sementara itu, fruktosa memiliki manfaat untuk tubuh seperti:

  • menyimpan energi dalam bentuk glikogen,
  • membentuk lemak pada tubuh, dan
  • mengendalikan kadar gula dalam darah.

3. Sumber makanan

perbedaan glukosa dan fruktosa

Sebagian besar makanan pada dasarnya mengandung glukosa, fruktosa, atau bahkan keduanya. 

Kedua jenis gula ini sama-sama menjadi sumber energi utama untuk tubuh  dan terdapat pada buah dan sayuran segar.

Namun, golongan biji-bijian lebih banyak mengandung glukosa ketimbang fruktosa. 

Beberapa sumber makanan yang mengandung glukosa seperti:

Sementara itu, fruktosa lebih dikenal sebagai gula buah karena banyak terdapat pada buah-buahan. 

Fruktosa menimbulkan rasa yang lebih manis ketimbang jenis gula lainnya.

Beberapa sumber makanan alami yang mengandung fruktosa adalah:

  • apel,
  • plum,
  • anggur,
  • selada,
  • buncis,
  • pisang, dan
  • alpukat.

 Fruktosa juga terdapat pada madu dan gula tambahan yang biasa dicampur ke minuman bersoda dan minuman beraroma buah.

4. Dampak pada kesehatan

Perbedaan glukosa dan fruktosa berikutnya adalah dampak pada kesehatan dari hasil metabolisme keduanya.

Glukosa tidak meningkatkan trigliserida atau lemak dalam darah. Sebaliknya, fruktosa bersifat lipogenik atau memproduksi lebih banyak lemak.

Saat Anda makan makanan sumber karbohidrat, fruktosa tidak akan merangsang produksi insulin layaknya glukosa karena tidak langsung dilepaskan ke dalam darah. 

Itu sebabnya fruktosa yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat mengendalikan kadar gula darah Anda. 

Penelitian yang diterbitkan di Annals of New York Academy of Sciences (2011) menyatakan bahwa fruktosa dapat meningkatkan lipid darah abnormal dan resistensi insulin, yakni faktor risiko utama diabetes tipe 2.

Selain itu, sebuah studi tahun 2013 memperlihatkan kadar fruktosa berlebih dalam tubuh dapat memicu sindrom metabolik, yaitu kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. 

Pasalnya, fruktosa dapat meningkatkan kolesterol hanya dalam dua minggu.

Studi yang sama juga menyebutkan bahwa fruktosa dapat meningkatkan asam urat dalam darah. 

Mana yang lebih sehat?

Walaupun secara keseluruhan glukosa lebih sehat daripada fruktosa, Anda tetap perlu membatasi asupan yang mengandung tinggi gula. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan batasan konsumsi gula yaitu 50 gram atau setara dengan 4 – 5 sendok makan per hari.

Hal ini bertujuan agar Anda terhindar dari berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Nah, itulah beberapa perbedaan glukosa dan fruktosa.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi kepercayaan jika ingin mengetahui lebih banyak seputar perbedaan jenis gula dan dampaknya untuk tubuh Anda.

Kesimpulan

  • Perbedaan glukosa dan fruktosa dapat dilihat dari bagaimana tubuh mencerna keduanya, manfaatnya, sumber makanan, dan dampaknya untuk kesehatan.
  • Mengonsumsi sumber makanan yang mengandung glukosa dan fruktosa secara berlebihan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
  • Selalu ingat untuk membatasi konsumsi gula harian untuk menghindari risiko obesitas dan diabetes.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

effects, A., & Health, N. (2017). A tale of two sugars—fructose and glucose cause differing metabolic effects | NIDDK. Retrieved 18 July 2022, from https://www.niddk.nih.gov/news/archive/2017/tale-two-sugars-fructose-glucose-cause-differing-metabolic-effects

The sweet danger of sugar – Harvard Health. (2017). Retrieved 18 July 2022, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/the-sweet-danger-of-sugar

Bray, G. (2007). How bad is fructose?. The American Journal Of Clinical Nutrition, 86(4), 895-896. doi: 10.1093/ajcn/86.4.895

Hantzidiamantis, P., & Lappin, S. (2021). Physiology, Glucose. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545201/

Dholariya, S., & Orrick, J. (2021). Biochemistry, Fructose Metabolism. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576428/

Stanhope, Kimber & Havel, Peter. (2010). Fructose consumption: Recent results and their potential implications. Annals of the New York Academy of Sciences. 1190. 15-24.  https://doi.org/10.1111/j.1749-6632.2009.05266.x

Feinman, R., & Fine, E. (2013). Fructose in perspective. Nutrition &Amp; Metabolism, 10(1), 45. doi: 10.1186/1743-7075-10-45

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Awas, Gula Cair Lebih Berbahaya Daripada Gula Pasir

Gula Batu vs Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan