backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Manfaat Buah Buni, Si Mungil yang Kaya Vitamin

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 16/05/2024

8 Manfaat Buah Buni, Si Mungil yang Kaya Vitamin

Buah buni merupakan buah kecil berwarna merah dengan segudang manfaat. Di beberapa daerah, buah ini sering dijadikan campuran dalam rujak uleg karena rasanya yang segar. Lantas, apa saja manfaat dari buah ini?

Berbagai manfaat buah buni

Buah buni memiliki nama ilmiah Antidesma bunius termasuk dalam keluarga Phyllanthaceae.

Buah ini berbentuk mungil, biasanya berwarna merah saat matang, dan bisa berubah menjadi ungu tua atau hitam. Rasa buah ini bisa manis atau asam, tergantung tingkat kematangan dan varietasnya.

Namun, buah buni sudah termasuk langka dan sulit ditemui di pasaran. 

Buah buni juga merupakan istilah dari kelompok buah yang memiliki lapisan luar yang lunak dan tipis, dengan lapisan dalam yang tebal dan berair Buah-buahan tersebut yaitu buah cermai, kersen, dan anggur. 

Meski kecil dan langka, buah dengan rasa asam ini memiliki kandungan zat gizi yang melimpah, terutama mineral, vitamin, dan antioksidan.

Inilah berbagai manfaat buah buni berdasarkan kandungan zat gizinya.

1. Mengatasi hipertensi

manfaat buah buni

Kalium, kalsium, dan magnesium dalam buah buni bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam darah dengan cara mengeluarkannya melalui urine. Mineral ini juga melebarkan dinding pembuluh darah sehingga sirkulasi darah lancar.

Sementara itu, kalsium dan magnesium mendukung kesehatan otot termasuk otot jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah tetap rileks kemudian berkontribusi pada pengaturan tekanan darah.

2. Mencegah penuaan dini

Mengonsumsi buah buni bisa menjadi cara untuk mencegah tanda penuaan muncul lebih awal. Buah ini dapat mencegah keriput karena kandungan vitamin E di dalamnya.

Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas terbentuk akibat paparan sinar UV, polusi, dan faktor lingkungan lainnya.

Vitamin E pada buah berukuran kecil ini juga menjaga kelembapan kulit sehingga kulit terhidrasi dengan baik. Pasalnya, kulit kering lebih rentan mengalami keriput dan garis halus dibandingkan kulit lembap.

3. Mengatasi diare

Mengonsumsi buah buni juga bermanfaat untuk mengatasi diare. Khasiat ini berkat kandungan tanin yang bersifat astringen.

Sifat astringen ini dapat mengurangi sekresi cairan berlebih ke dalam usus dan meningkatkan kekencangan dinding usus, sehingga membantu mengurangi frekuensi dan volume feses.

Tanin juga membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada dinding usus. Khasiat ini dapat mengurangi gejala diare dan meningkatkan pemulihan usus.

4. Mengatasi diabetes

Salah satu penelitian dalam jurnal Jurnal Fitofarmaka Indonesia meneliti efek buah huni terhadap penyakit diabetes.

Penelitian dilakukan pada serbuk buah buni hijau dan merah.

Hasil penelitian mengatakan bahwa buah ini berperan menghambat enzim α-glukosidase. Enzim ini berperan dalam proses pencernaan karbohidrat setelah makan. 

Alhasil, peningkatan gula darah setelah makan dapat dicegah. Penelitian juga mengatakan bahwa buah huni merah mengandung enzim α-glukosidase lebih tinggi dibandingkan yang berwarna hijau.

5. Meningkatkan daya tahan tubuh

Buah mungil ini juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena kandungan vitamin C. 

Vitamin C membantu merangsang produksi sel darah putih, terutama limfosit dan fagosit, yang berperan dalam melawan infeksi. 

Selain itu, vitamin C dapat membantu sel-sel kekebalan tubuh bekerja lebih efisien dan mempercepat penyembuhan penyakit.

6. Menjaga kesehatan mata

Buah buni mengandung provitamin A, yang memiliki manfaat penting untuk kesehatan mata. Provitamin A, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. 

Vitamin A adalah komponen pigmen visual retina, khususnya rodopsin, yang berperan penting untuk penglihatan dalam kondisi cahaya rendah.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti rabun senja.

Selain itu, vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan jaringan permukaan mata, termasuk kornea. Hal ini bisa mencegah masalah mata seperti mata kering dan kerusakan kornea.

7. Baik untuk kesehatan jantung

Vitamin D untuk jantung

Mengonsumsi buah buni juga menjadi cara untuk menjaga kesehatan jantung. Hal ini berkat kandungan flavonoid yang ada di dalamnya. 

Salah satu penelitian dalam jurnal Molecules menyebutkan flavonoid merupakan antioksidan yang kuat dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. 

Kerusakan oksidatif dapat berkontribusi pada masalah kardiovaskular, termasuk penyakit jantung. Flavonoid dalam buah ini juga bersifat antiradang yang mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk di pembuluh darah.

8. Mencegah kanker

Flavonoid dalam buah buni juga berpotensi untuk mengatasi kanker. Flavonoid menghambat pertumbuhan sel kanker dan melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker.

Selain itu, flavonoid dapat memicu apoptosis (kematian sel) pada sel kanker, yang membantu mengurangi penyebarannya.

Meski begitu, manfaat buah ini untuk pengobatan kanker masih perlu diteliti lebih lanjut lagi.

Meski buah buni baik untuk kesehatan, tetapi beberapa manfaat di atas masih diketahui dari penelitian awal. Belum diketahui berapa dosis pasti yang benar-benar memberikan manfaat tersebut.

Apabila Anda ingin mengonsumsi buah ini dengan tujuan sebagai pengobatan kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu.

Ringkasan

Berikut ini manfaat buah buni untuk kesehatan.
  • Mengatasi hipertensi.
  • Mencegah keriput.
  • Mengatasi diare.
  • Mengatasi diabetes.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Menjaga kesehatan mata.
  • Baik untuk kesehatan jantung.
  • Mencegah kanker.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 16/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan