backup og meta

Lebih Baik Mana Tahu atau Tempe untuk Menurunkan Berat Badan?

Lebih Baik Mana Tahu atau Tempe untuk Menurunkan Berat Badan?

Tahu dan tempe digemari masyarakat karena rasanya enak, murah, dan bergizi. Namun, tahukah Anda bahwa tahu dan tempe juga dapat membantu menurunkan berat badan? Simak penjelasannya di bawah ini!

Apakah tahu dan tempe bisa menurunkan berat badan?

Tahu dan tempe merupakan makanan berbahan dasar kacang kedelai yang berpotensi menurunkan berat badan.

Studi dalam jurnal Nutrition (2013), memperlihatkan asupan isoflavon dalam kedelai ini bermanfaat mengurangi bobot tubuh.

Studi ini dilakukan dengan mengkaji efek isoflavon dalam kedelai untuk mengurangi bb pada 528 wanita non-Asia yang telah menopause.

Selain potensi penurunan berat badan, kandungan isoflavon dalam kedelai juga memengaruhi penurunan kadar gula darah dan insulin pada plasma darah.

Meski begitu, peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat hasil penelitian ini.

Tak hanya itu, tahu dan tempe juga termasuk gampang didapatkan di pasaran dengan harga murah dan cukup mudah divariasikan dalam berbagai jenis menu diet.

Terlebih bila Anda sedang menjalani diet vegetarian untuk menurunkan berat badan, tahu dan tempe sangat cocok menjadi sumber protein nabati Anda.

Tak heran bila tahu dan tempe disebut-sebut dapat memaksimalkan hasil diet sehat Anda.

Mana yang lebih baik untuk menurunkan berat badan?

nutrisi tahu dan tempe

Tahu dan tempe sama-sama baik untuk menurunkan berat badan.

Meski tempe lebih padat nutrisi daripada tahu, jumlah kalorinya ternyata cenderung lebih tinggi jika digoreng. 

Sementara itu, tahu yang memiliki kalori lebih rendah ternyata masih mengandung antinutrien yang tak hilang selama proses pembuatan tahu.

Karena perbedaan tersebut, baik tahu maupun tempe sebaiknya Anda konsumsi secara bergantian untuk mendukung program menurunkan berat badan.

Berikut ini sederet manfaat yang bisa Anda dapatkan saat mengonsumsi tahu dan tempe selama diet.

1. Kandungan gizi lengkap

Bukan tanpa alasan mengapa tahu dan tempe disebut-sebut sangat cocok untuk dijadikan menu diet menurunkan berat badan.

Pasalnya, makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, yaitu:

  • karbohidrat, 
  • protein
  • serat, 
  • kalsium, 
  • vitamin
  • zat besi, dan 
  • kalium.

Selain itu, produk olahan kedelai ini memiliki kandungan fitonutrien penting seperti saponin, peptida, isoflavon, dan asam amino lainnya.

Dengan kandungan tersebut, olahan kacang kedelai ini memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, antidiabetes, dan antiobesitas.

Ini artinya, tahu dan tempe termasuk sumber makanan bergizi lengkap untuk diet penurunan berat badan.

2. Rendah kalori dan lemak

Selain mempunyai kandungan zat gizi yang cukup lengkap, tahu dan tempe memiliki jumlah kalori yang cenderung kecil.

Hal ini akan sangat menguntungkan bagi Anda yang menjalani diet menurunkan berat badan karena olahan kedelai ini tidak menyebabkan surplus kalori.

Menurut Food Data Central, jumlah kalori pada masing-masing 100 gram tahu dan tempe adalah 94 kkal dan 167 kkal.

Karena kalorinya tidak terlalu tinggi, Anda bisa membatasi jumlah kalori dalam sehari selama diet dengan makan tahu dan tempe. 

Tak hanya itu, tahu dan tempe juga mempunyai kadar lemak jenuh yang cukup rendah, sehingga baik untuk kesehatan jantung Anda.

3. Membantu kenyang lebih lama

tempe untuk diare

Seperti yang sudah Anda ketahui, tahu dan tempe merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup tinggi.

Makanan berprotein tinggi juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi rasa lapar.

Dengan demikian, Anda jadi tidak berkeinginan untuk makan terus-menerus yang berdampak pada pertambahan berat badan.

Menurut situs Harvard School of Public Health, orang yang mengonsumsi protein ekstra saat sarapan memiliki kadar gula darah lebih rendah dan nafsu makan yang berkurang.

Untuk itu, menambahkan tahu atau tempe dalam menu lengkap bergizi seimbang saat sarapan dapat membantu mengoptimalkan hasil diet penurunan berat badan.

4. Melancarkan pencernaan

Baik tahu maupun tempe merupakan makanan tinggi serat yang bagus untuk sistem pencernaan Anda.

Serat merupakan zat gizi yang tak dapat dicerna, sehingga cukup lama berada dalam saluran pencernaan sampai kemudian dikeluarkan sebagai feses.

Hasilnya, serat dapat membantu pencernaan Anda lebih sehat dengan proses mencerna makanan secara lebih lama.

Selain itu, menurut riset pada jurnal Frontiers In Aging Neuroscience (2022), tempe ternyata memiliki kandungan probiotik yang bermanfaat untuk bakteri baik dalam usus Anda.

Meski demikian, Anda perlu tahu cara memasak dengan tepat dan sehat.

Hindari menggoreng tahu dan tempe atau menambahkan terlalu banyak garam dalam masakan Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tofu – Food Data Central. US Department of Agriculture. Retrieved 18 November 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/411177/nutrients

Tempeh – Food Data Central. US Department of Agriculture. Retrieved 18 November 2022, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/365644/nutrients

Extra protein at breakfast helps control hunger – Harvard Health. (2018). Retrieved 18 November 2022, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/extra-protein-at-breakfast-helps-control-hunger

Ahnan-Winarno AD, Cordeiro L, Winarno FG, Gibbons J, Xiao H. Tempeh: A semicentennial review on its health benefits, fermentation, safety, processing, sustainability, and affordability. Compr Rev Food Sci Food Saf. 2021 Mar;20(2):1717-1767. doi: 10.1111/1541-4337.12710

Handajani, Y., Turana, Y., Yogiara, Y., Sugiyono, S., Lamadong, V., & Widjaja, N. et al. (2022). Effects of Tempeh Probiotics on Elderly With Cognitive Impairment. Frontiers In Aging Neuroscience, 14. doi: 10.3389/fnagi.2022.891773

Versi Terbaru

25/11/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Sebaiknya Tak Terlewat, Ini Manfaat Memberi Tempe untuk Bayi

11 Sumber Protein Nabati dari Bahan Terbaik


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan