Tahu dan tempe sudah menyatu dengan kuliner Indonesia. keduanya juga dikonsumsi oleh berbagai golongan masyarakat karena merupakan sumber protein nabati yang baik dan juga harganya yang terjangkau.
Anda yakin mau keluar?
Tahu dan tempe sudah menyatu dengan kuliner Indonesia. keduanya juga dikonsumsi oleh berbagai golongan masyarakat karena merupakan sumber protein nabati yang baik dan juga harganya yang terjangkau.
Kedua makanan olahan ini memiliki bahan baku yang sama, yakni kacang kedelai. Akan tetapi, proses produksinya menghasilkan produk akhir yang berbeda. Apakah ada perbedaan kandungan gizi antara keduanya? Simak ulasan di bawah ini.
Produk dari susu kedelai yang dipadatkan ini punya rasa tawar, lembut, dan mampu menyerap cita rasa dari bumbu lain. Tahu memiliki tekstur yang beragam, tergantung proses pembuatan dan kandungan airnya. Ada yang lunak, ada pula yang cukup keras.
Tempe dibuat dengan cara fermentasi, bukan dipadatkan. Kacang kedelai yang sudah dimasak akan difermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Setelah difermentasikan, kedelai tersebut baru akan ditekan ke dalam cetakan tempe.
Tahu mengandung lebih banyak kandungan mineral yang berasal dari senyawa koagulan (senyawa pengubah sari kedelai menjadi padat). Sementara itu, tempe memiliki lebih banyak kandungan vitamin yang berasal dari hasil fermentasi.
Tempe lebih padat nutrisi dibandingkan tahu. Tempe memiliki kandungan kalori lebih tinggi, dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang juga lebih tinggi. Tempe juga memiliki kadar serat yang jauh lebih tinggi daripada tahu.
Kacang kedelai, bahan baku kedua makanan ini, memiliki senyawa antinutrien yang salah satunya yaitu asam fitat. Antinutrien merupakan senyawa yang dapat menghambat penyerapan zat gizi tertentu dalam tubuh.
Senyawa tersebut tidak dapat dihilangkan melalui proses koagulasi (pemadatan). Maka itu, tahu memiliki kandungan antinutrien lebih banyak. Dengan kata lain, zat gizi pada tempe akan lebih efektif diserap tubuh dibandingkan tahu.
Kedua makanan ini mengandung senyawa isoflavon. Isoflavon diperkirakan memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya untuk menangkal kanker. Tempe memiliki kandungan isoflavon yang lebih tinggi.
Meski fermentasi dapat menurunkan kandungan isoflavon pada tempe, penyerapan kandungan tersebut pada tempe umumnya masih lebih tinggi dibandingkan tahu.
Senyawa isoflavon yang terkandung pada tahu berkisar antara 4 – 67 mg/100 gram, sementara pada tempe sebesar 103 mg/100 gram. Diperkirakan sebesar 30 – 50 mg konsumsi senyawa isoflavon setiap hari cukup untuk memberikan manfaat pada tubuh.
Tempe lebih padat akan zat gizi. Proses fermentasi tempe akan menambah kandungan gizi serta menghilangkan senyawa yang menghambat penyerapan gizi.
Akan tetapi, lebih rendahnya nilai kalori dan kandungan zat gizi pada tahu menjadikan tahu dapat dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan tempe untuk mencapai nilai nutrisi yang sama.
Penting dicatat, nilai gizi yang terkandung dalam kedua bahan makanan ini mungkin berbeda-beda tergantung jenis, proses pembuatan, dan cara memasaknya.
Bila Anda memasak tempe yang kaya nutrisi dengan cara digoreng dan ditambahkan banyak garam, tetap saja makanan sehat ini akan jadi berisiko untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Jadi, bukan berarti Anda disarankan makan tempe saja. Bila Anda sedang mencoba menurunkan berat badan atau membatasi asupan kalori, tahu bisa jadi pilihan yang lebih baik. Pastikan juga Anda mengolah keduanya dengan cara yang sehat.
Gunakan kalkulator ini untuk menentukan berapa kebutuhan kalori harian Anda berdasarkan tinggi, berat badan, usia, dan aktivitas sehari-hari.
Laki-laki
Wanita
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar