Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Polymyositis (polimiositis) adalah penyakit peradangan yang menyebabkan kelemahan pada otot. Ini merupakan salah satu jenis myositis yang kerap terjadi.
Pada polimiositis, peradangan biasanya terjadi di bagian otot yang paling dekat dengan batang tubuh, dan seringkali memengaruhi kedua sisi tubuh. Hal ini dapat membuat penderitanya sulit untuk menaiki tangga, bangun dari posisi duduk, serta mengangkat atau menggapai benda di atas.
Sama seperti jenis myositis lainnya, polimiositis tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, pengobatan dari dokter dapat membantu mengurangi gejala serta memperkuat otot Anda.
Polymyositis adalah jenis myositis yang kurang umum. The Myositis Association menyebut, inclusion body myositis merupakan jenis myositis yang paling umum terjadi. Sementara jenis lainnya yang juga kerap terjadi adalah dermatomyositis, yang ditandai dengan kemunculan ruam di kulit.
Adapun polimiositis paling umum menyerang orang dewasa pada usia 30-50 tahun. Penyakit ini pun lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Polimiositis paling sering memengaruhi otot di dekat batang tubuh, seperti pinggul, paha, bahu, lengan atas, dan leher. Meski demikian, pada beberapa kasus, otot di bagian tubuh lainnya bisa terpengaruh, seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, area lengan bawah, dan pada otot yang membantu Anda untuk makan dan bernapas.
Adapun gejala umumnya muncul secara bertahap dan cenderung memburuk seiring waktu. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita polymyositis:
Sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kelemahan pada otot yang tidak diketahui penyebabnya atau gejala-gejala lainnya seperti di atas. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab pasti dari polymyositis tidak diketahui. Namun, para ahli berpikir kondisi ini memiliki karakteristik yang sama dengan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehatnya sendiri. Selain itu, faktor keturunan pun mungkin berperan dalam mengembangkan penyakit ini.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu juga dapat menimbulkan reaksi alergi berupa iritasi dan kerusakan otot. Namun, sebagian besar kasus polimiositis tidak diketahui penyebab pastinya.
Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena polymyositis:
Jika tidak diobati, polymyositis bisa menimbulkan sejumlah komplikasi. Salah satunya adalah terbatasnya aktivitas karena kondisi otot yang lemah. Selain itu, kelemahan otot ini juga bisa menyebabkan Anda sering terjatuh saat melakukan aktivitas.
Kemudian, jika otot-otot di saluran pencernaan dan dinding dada terpengaruh, Anda mungkin akan mengalami masalah pernapasan, malnutrisi, hingga penurunan berat badan. Tak hanya itu, gejala kesulitan menelan yang mungkin muncul pun bisa menimbulkan pneumonia aspirasi, yaitu jenis pneumonia yang terjadi karena Anda menghirup makanan atau cairan, termasuk air liur, ke dalam paru-paru Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan menanyakan riwayat medis Anda serta melakukan pemeriksaan fisik guna memeriksa gejala yang muncul. Jika dokter menduga Anda memiliki polymyositis, dokter dapat menyarankan beberapa tes berikut:
Tes darah dapat membantu dokter mengetahui apakah Anda memiliki peningkatan kadar enzim otot, yang menjadi tanda kerusakan otot. Selain itu, tes darah juga dapat mendeteksi autoantibodi tertentu yang terbentuk pada penderita penyakit autoimun.
Elektromiografi dapat mendeteksi adanya aktivitas elektrik yang tidak normal di otot. Tes ini dilakukan dengan memasukkan jarum elektroda tipis ke dalam otot melalui kulit untuk diuji. Aktivitas elektrik diukur saat Anda mengendurkan atau mengencangkan otot. Perubahan pada pola aktivitas elektrik ini dapat mengonfirmasi penyakit otot, termasuk polimiositis.
Tes MRI menggunakan kekuatan magnet dan komputer untuk mencari tanda-tanda peradangan di tubuh Anda, termasuk otot.
Pada tes biopsi otot, dokter akan mengambil sepotong kecil atau sampel jaringan otot melalui prosedur pembedahan, untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Tes ini dapat menunjukkan kelainan pada otot, seperti peradangan, kerusakan, atau infeksi.
Pengobatan polimiositis bertujuan untuk membantu meningkatkan kekuatan dan fungsi otot serta mengurangi gejala dan risiko terjadinya komplikasi. Semakin awal pengobatan ini Anda lakukan, semakin efektif perawatan ini pada Anda.
Adapun pengobatan untuk polimiositis bisa beragam, tergantung pada gejala yang timbul, usia, dan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Anda pun mungkin akan memperoleh lebih dari satu jenis pengobatan agar efektif membantu mengatasi kondisi Anda. Berikut adalah beberapa prosedur pengobatan untuk polimiositis:
Beberapa obat yang umum dokter berikan untuk mengatasi polimiositis, yaitu:
Tergantung pada tingkat keparahan gejala, dokter dapat menyarankan sejumlah terapi untuk membantu mengatasi kondisi Anda. Ini termasuk:
Pada kondisi tertentu, intraveneous immunoglobin (IVIg) juga mungkin bisa menjadi pilihan. Dilansir dari Mayo Clinic, IVIg adalah produk pemurnian darah yang mengandung antibodi sehat dari ribuan donor darah.
Antibodi sehat ini dapat menghambat antibodi yang merusak dan menyerang otot pada polymyositis. Adapun antibodi sehat ini akan diberikan melalui infus ke pembuluh darah Anda. Namun, sayangnya, perawatan IVIg tergolong mahal dan perlu diulangi secara rutin agar efek tetap berlanjut.
Selain pengobatan secara medis, ada beberapa bentuk perawatan rumahan yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini. Berikut adalah cara-cara sederhana yang dapat Anda lakukan di rumah:
Penyebab dari penyakit ini tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak ada cara khusus yang dapat Anda lakukan untuk mencegah polimiositis.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar