Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Dermatomyositis adalah peradangan yang jarang terjadi. Gejalanya antara lain muncul ruam yang mencolok, otot lemas, radang miopati yang tidak diketahui sebabnya, serta radang otot. Dermatomyositis adalah satu dari antara tiga inflamasi miopati.
Kondisi ini bisa dialami anak-anak dan orang dewasa. Pada orang dewaasa, dermatomyositis biasanya muncul di usia akhir 40-an hingga awal 60-an. Pada anak-anak, munculnya sekitar usia 5 hingga 15 tahun.
Dermatomyositis lebih sering menyerang wanita daripada pria. Untuk informasi selengkapnya, hubungi dokter Anda.
Beberapa tanda dan gejala dermatomyositis yang paling umum antara lain:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, bicarakan dengan dokter Anda. Terutama jika Anda mengalami:
Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab dermatomyositis yang pasti belum diketahui. Namun, kondisi ini mirip dengan penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel tubuh yang bertugas menyerang penyebab penyakit (disebut sebagai antibodi) malah menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Punya sistem kekebalan tubuh yang lemah juga bisa membuat Anda rentan terhadap kondisi ini. Sistem kekebalan tubuh Anda bisa melemah akibat infeksi virus, kanker, dan penyakit lainnya.
Kalau dokter mencurigai dermatomyositis, Anda mungkin diminta untuk melakukan berbagai pemeriksaan berikut.
Untuk sebagian orang, kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, pengobatan seperti minum obat, terapi fisik, dan operasi memang bisa membantu kondisi kulit dan otot.
Anda mungkin diresepkan obat-obatan kortikosteroid seperti prednisone yang akan menurunkan respon imun. Hal ini bisa membantu meredakan peradangan.
Sedangkan untuk orang tertentu, terutama anak-anak, gejala mungkin akan benar-benar hilang setelah pengobatan dengan kortikosteroid. Fenomena ini disebut sebagai remisi. Remisi dermatomyositis bisa terjadi untuk jangka waktu yang sangat lama (bisa kambuh lagi bertahun-tahun kemudian) atau secara permanen (sembuh total).
Kortikosteroid tidak boleh digunakan dalam jangka panjang, apalagi dalam dosis tinggi karena potensi efek sampingnya yang berbahaya. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat khusus guna mencegah dan menekan efek samping kortikosteroid, misalnya azathioprine dan methotrexate. Konsultasikan dengan dokter serta apoteker Anda untuk penggunaan kortikosteroid dalam pengobatan dermatomyositis.
Jika kortikosteroid tidak membantu kondisi Anda, dokter mungkin meresepkan obat lain untuk menekan respon imun Anda.
Kalau Anda punya dermatomyositis, tubuh Anda akan menghasilkan antibodi yang malah balik menyerang kulit dan otot. Nah, terapi imunglobin intravena (IVIG) akan memanfaatkan antibodi yang sehat untuk memblokir antibodi penyerang kulit dan otot tersebut.
IVIG terdiri dari berbagai antibodi dari ribuan orang yang telah melakukan donor darah. Antibodi ini akan diberikan melalui cairan infus (intravena).
Dokter juga mungkin memberikan penanganan pendukung seperti:
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit ini.
Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar