Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pneumonia aspirasi adalah jenis pneumonia yang terjadi akibat menghirup makanan, minuman, muntah, atau air liur ke paru-paru Anda. Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika sesuatu mengganggu refleks Anda, seperti cedera otak atau masalah menelan, atau penggunaan alkohol atau narkoba secara berlebihan.
Semua orang dari segala usia bisa saja terserang penyakit ini. Jenis pneumonia ini dapat menjadi masalah serius pada anak-anak, orang yang berusia lebih tua dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan lain atau sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Gejala pneumonia aspirasi tergolong sama dengan jenis pneumonia yang lain. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala pneumonia dapat dikategorikan dari ringan hingga parah, tergantung beberapa faktor, termasuk kuman yang menjadi penyebab infeksi, usia, dan kondisi kesehatan Anda.
Beberapa gejala umum yang timbul dari pneumonia aspirasi adalah:
Bayi baru lahir dan balita mungkin tidak menunjukkan tanda dan gejala apa pun. Meskipun begitu, mereka bisa saja mengalami demam dan batuk, tampak tidak bergairah, atau merasa kesulitan bernapas dan makan.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, demam hingga 39℃ atau lebih, batuk, terutama jika Anda mengalami batuk nanah.
Penting untuk segera mengunjungi dokter pada orang-orang dengan risiko tinggi, seperti:
Pneumonia dapat menjadi kondisi serius dan mengancam jiwa pada lansia dan orang dengan gagal hati atau masalah paru-paru kronis.
Penyebab pneumonia aspirasi adalah kegagalan proses tubuh saat mencegah makanan atau zat lain memasuki batang tenggorokan dan paru-paru. Benda-benda tersebut dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada paru-paru.
Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Namun, pada pneumonia aspirasi, kuman yang terlibat tergantung pada zat atau benda yang terhirup ke paru-paru.
Dikutip dari artikel yang dipublikasikan US National Library of Medicine, berikut adalah kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena pneumonia aspirasi:
Selain itu, faktor risiko umum lainnya yang jadi penyebab pneumonia aspirasi adalah perubahan status mental, gangguan sistem saraf dan otak, gangguan motilitas kerongkongan (tabung yang membawa makanan), dan penyumbatan saluran keluar lambung.
Pasien yang dirawat di rumah sakit karena community-acquired pneumonia atau pneumonia yang didapat dari masyarakat juga berpotensi mengalami pneumonia aspirasi.
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan bertanya soal riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan itu termasuk mendengarkan suara paru-paru Anda dengan stetoskop untuk memeriksa apakah ada suara yang menandakan pneumonia.
Diagnosis pneumonia aspirasi patut diduga terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Untuk memastikan diagnosis tersebut, tes pencitraan berupa rontgen dada perlu dilakukan.
Pada rontgen dada kondisi pneumonia aspirasi, zat yang dihirup paru-paru terlihat dalam volume yang kecil. Selain itu, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan di bawah ini:
Jika Anda berusia lebih dari 65 tahun dan memiliki kondisi kesehatan yang lain, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan di bawah ini:
Pengobatan pneumonia aspirasi dilakukan untuk mengobati infeksi, mencegah paru-paru menghirup zat lebih banyak lagi, hingga menurunkan risiko komplikasi akibat radang paru-paru. Perawatan untuk mengatasi kondisi ini tergantung dengan usia dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Pilihan pengobatan untuk pneumonia jenis ini adalah:
Obat ini digunakan untuk mengatasi batuk, supaya Anda bisa beristirahat. Batuk dapat melonggarkan dan mengeluarkan cairan dari paru-paru.
Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri jika memang diperlukan. Obat-obatan ini termasuk aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lain-lain), dan acetaminophen (Tylenol).
Anda mungkin membutuhkan pasokan oksigen tambahan melalui perawatan intensif di rumah sakit. Dalam beberapa kondisi, terlebih jika gejala yang dirasakan tergolong parah, Anda bisa menggunakan mesin pernapasan atau ventilator.
Setelah melalui pengobatan, Anda juga dianjurkan melakukan beberapa hal untuk mencegah pneumonia terjadi kembali. Anda disarankan tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi. Jika Anda mengalami kesulitan menelan, makanlah makanan yang berukuran kecil.
Pengobatan rumahan untuk pneumonia dan perubahan gaya hidup di bawah ini untuk membantu Anda pulih lebih cepat dan mengurangi risiko terkena komplikasi:
Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, ataupun perawatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar