Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Electromyography/electromyogram atau elektromiografi (EMG) adalah tes untuk memeriksa kondisi otot dan sel-sel saraf yang mengontrolnya (neuron motorik). Tes ini dapat membantu mendeteksi adanya gangguan pada saraf, otot, atau masalah dengan sinyal yang dikirimkan saraf ke otot.
Sebagai informasi, neuron motorik mengirimkan sinyal listrik ke otot yang menyebabkan otot berkontraksi atau bereaksi dengan cara tertentu. Pada tes EMG, sinyal listrik dan respon otot terhadap rangsangan saraf inilah yang kemudian diukur untuk membantu menemukan masalah pada saraf dan otot.
Melalui tes tersebut, perangkat kecil yang disebut elektroda digunakan untuk menerjemahkan sinyal listrik ini menjadi grafik, suara, atau nilai numerik yang kemudian dapat diinterpretasikan oleh tim medis. Umumnya, prosedur ini dilakukan oleh physiatrist (dokter rehabilitasi medis) atau dokter spesialis neurologi (ahli saraf) yang telah dilatih khusus.
Fungsi pemeriksaan elektromiogram (EMG) adalah untuk membantu diagnosis berbagai gangguan otot dan sistem saraf. Tes ini dapat memberitahu apakah otot Anda merespons dengan cara yang benar terhadap sinyal saraf.
Biasanya, elektromiogram dilakukan bersamaan dengan studi atau tes konduksi saraf (nerve conduction study/NCV). Tes NCV mengukur seberapa cepat dan seberapa baik sinyal listrik tubuh mengalir melalui saraf sebelum mencapai otot Anda. Dengan kedua tes tersebut, dokter dapat mengetahui apakah gejala yang Anda alami disebabkan oleh kelainan otot atau masalah saraf.
Adapun beberapa kondisi atau penyakit yang dapat didiagnosis melalui tes EMG ini adalah:
Beberapa penyakit tersebut biasanya dapat terdeteksi berdasarkan tanda-tanda atau gejala terkait otot dan saraf yang Anda alami. Adapun beberapa gejala atau kondisi yang biasanya direkomendasikan dokter untuk melakukan pemeriksaan elektromiografi adalah:
Umumnya, dokter dan tim medis akan memberitahu Anda apa saja yang harus dilakukan sebelum prosedur tes ini dijalankan. Namun, secara umum, beberapa persiapan sebelum pemeriksaan EMG adalah:
Sebelum tes dijalankan, dokter mungkin akan memberi Anda obat penenang atau penghilang rasa sakit yang bisa memberikan efek samping tertentu. Jika memang demikian, sebaiknya Anda meminta seseorang untuk menenami Anda selama tes dan mengantar Anda pulang setelahnya.
EMG adalah pemeriksaan yang umum dilakukan dengan rawat jalan atau sebagai bagian dari masa rawat inap Anda di rumah sakit. Langkah-langkah prosedur tes dapat bervariasi, tergantung masalah kesehatan yang Anda miliki dan praktik dari dokter.
Namun, elektromiografi biasanya dilakukan setelah melakukan tes konduksi saraf. Adapun langkah-langkah prosedur yang umum dilakukan selama pemeriksaan elektromiogram adalah:
Perlu diketahui pula, dilansir dari Mayo Clinic, selama tes berlangsung, elektroda yang terpasang terkadang akan mengalirkan arus listrik kecil yang mungkin menimbulkan sedikit nyeri atau terasa seperti sentakan. Rasa yang tidak nyaman ini bisa saja terjadi dan biasanya akan berakhir setelah jarum dicabut.
Meski demikian, sebaiknya Anda memberitahu dokter bila rasa nyeri tersebut cukup mengganggu. Dokter mungkin bisa memberi Anda waktu untuk beristirahat sejenak dari tes tersebut. Pasalnya, cara kerja dan prosedur EMG yang menyakitkan dapat mengganggu hasil tes.
Pemeriksaan elektromiografi biasanya berlangsung selama 30-90 menit, tergantung pada kondisi masing-masing pasien dan temuan dokter selama prosedur berlangsung. Setelah prosedur selesai, elektroda dan jarum akan dilepas dari area otot yang diperiksa.
Seusai prosedur berlangsung, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri dan memar di area jarum dan elektroda dipasang. Namun jangan khawatir, nyeri dan memar ini biasanya hanya sementara dan akan hilang dalam beberapa hari. Dokter pun mungkin akan memberi Anda obat penghilang rasa sakit dan kompres air hangat di sekitar area tersebut untuk membantu mengatasinya.
Meski demikian, Anda sebaiknya kembali ke dokter jika rasa nyeri tersebut terus berlanjut, terjadi bengkak dan terasa lembut, serta timbul nanah di bekas area jarum dimasukkan. Dokter akan memberikan Anda instruksi tambahan untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Hasil EMG umumnya tidak akan langsung Anda peroleh pada hari yang sama saat pemeriksaan dilakukan. Pasalnya, ahli saraf akan menafsirkan hasil dan menyiapkan laporan pemeriksaan untuk kemudian disampaikan ke dokter yang memesan tes.
Selanjutnya, dokter akan mendiskusikan hasil pemeriksaan EMG dengan Anda saat melakukan janji temu. Lama keluarnya hasil pemeriksaan tersebut bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada temuan dan kondisi saat prosedur berlangsung.
Hasil elektromiografi yang normal menunjukkan adanya aktivitas listrik yang sangat sedikit saat otot rileks atau istirahat. Ketika jarum dimasukkan, aktivitas listrik mungkin akan terlihat, tetapi setelah otot tenang aktivitas listrik yang terdeteksi akan kembali menjadi sangat sedikit.
Aktivitas listrik mulai terlihat ketika Anda melenturkan otot. Adapun saat otot berkontraksi, aktivitas listrik yang terdeteksi akan semakin meningkat dan polanya dapat terlihat di hasil pemeriksaan yang dokter berikan. Pola inilah yang kemudian dapat menentukan apakah otot merespon sebgaimana mestinya.
Pola aktivitas listrik yang tidak normal menandakan adanya kelainan atau penyakit tertentu pada otot atau saraf Anda. Jika hasil elektromiografi menunjukkan aktivitas listrik pada otot yang sedang beristirahat, Anda mungkin memiliki masalah dengan suplai saraf ke otot. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh peradangan atau penyakit pada otot Anda.
Adapun jika hasil EMG menunjukkan adanya pola aktivitas listrik, termasuk tingkat dan durasi, yang tidak normal saat otot berkontraksi, Anda mungkin memiliki gangguan pada otot atau saraf, seperti ALS, sindrom pasca-polio, atau herniasi diskus.
Beberapa penyakit otot dan saraf lainnya mungkin saja menjadi penyebab hasil elektromiografi Anda tidak normal. Konsultasikan dengan dokter mengenai hasil pemeriksaan yang Anda jalani.
Elektromiografi (EMG) adalah prosedur tes berisiko rendah dan jarang menimbulkan komplikasi. Anda mungkin hanya merasakan nyeri otot dan memar sementara di lokasi tempat jarum elektroda dipasang, saat dan sesudah prosedur berlangsung.
Meski demikian, risiko dan efek samping dari pemeriksaan EMG tetap ada. Perdarahan, infeksi, dan cedera saraf mungkin saja terjadi di tempat jarum elektroda dimasukkan. Namun, risiko ini sangatlah kecil dan bisa tidak terjadi pada Anda.
Pada kasus yang jarang, elektromiografi yang dilakukan pada otot di sepanjang dinding dada bisa menyebabkan kebocoran udara ke area antara paru-paru dan dinding dada. Kebocoran udara ini bisa menyebabkan paru-paru kolaps (pneumotoraks), meski risikonya sangatlah kecil.
Selain efek samping yang umum di atas, risiko lain juga bisa terjadi pada pasien dengan kondisi medis tertentu. Misalnya, tes elektromiogram bisa mengganggu fungsi alat pacu jantung dan implan kardioverter defibrilator (ICD) yang digunakan oleh pasien.
Oleh karena itu, penting untuk memberitahu dokter bila Anda menggunakan perangkat medis ini sebelum prosedur dijalankan. Dokter akan menilai apakah elektromiogram merupakan prosedur tes terbaik untuk Anda.
Risiko lain mungkin muncul berdasarkan masalah kesehatan spesifik yang Anda miliki. Pastikan untuk membicarakan masalah atau kondisi medis apapun yang Anda miliki dengan dokter sebelum pemeriksaan EMG ini dilakukan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar